Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kepemimpinan

Pasipu (Pancasila Puisi)

Lima Dasar Puisi: Nabi Muhammad adalah penulis Puisi Puisi adalah tentang keadilan bagi rakyat Puisi adalah pemersatu umat Puisi dipimpin oleh siapa pun, tak ada yang diwakili apa lagi diwakilkan oleh Puisi Puisi siap mengadili manusia pelanggar keadilan dalam suatu negara Source : s-media-cache-ak0.pinimg.com

Kampus Satu Warna

Saya tak habis pikir mengapa ada kelompok. Ada yang bila, kita mesti memilih kelompok tertentu, karena ada siang ada malam. Kita harus punya satu warna supaya kita bisa kenal mana diri kita dari sekian warna yang ada.  Warna dalam perpolitikan sungguh sangat mengenyampingkan persatuan. Meski pun ada bersatu, tetapi itu mempersatukan golongannya semata, menyatukan satu warna dan membunuh warna lain. Ironisnya, meski tak memiliki kapasitas, tapi karena warna yang sama, maka mereka yang telah punya jabatan politik atau kekuasaan, bisa dengan seenaknya mengambil pemain dari warnanya meski pemain itu masih terlalu muda, alias tak memiliki kredibilitas di bidangnya. Warna di lingkungan kita akan terlihat dengan jelas ketika akan melangsungkan  pemilihan menjadi pemimpin atau ketua. Di bidang apa saja. Termasuk yang akan saya bahas secara ringkas di sini, adalah pemilihan pimpinan atau ketua-ketua di dalam kampus. Saya mengambil contoh di kampus x. Di sana, perpolitikan terlihat

Politik itu Bugil

Media saat ini telah bugil. Memperlihatkan kepada publik ketelanjangan politik. Setiap orang sekarang bisa tahu tentang seni pemerintahan beserta senjata yang dipakai para aktornya. Dan setiap orang pun sampai saat ini baik dari golongan pengusaha sampai ke tukang becak bisa berkata: "Politik itu busuk, kotor, najis." Berbeda dengan beberapa tahun silam, ketika awal tahun 2000-an, saya melihat dan membaca politik tidak begitu diumbar ke publik. Mereka yang di atas aman-aman saja memainkan lakonnya. Entah mereka menyalahgunakan wewenangnya atau tidak, masyarakat tak ambil pikir. Namun, yang terjadi sekarang sebaliknya. Masyarakat kecil seperti penjual ikan dan sayur pun ikut-ikutan berdiskusi terkait pemimpin negara. Bukan cuma diskusi tentang sepakbola, bahkan politik pun dikiranya sudah merasuki pertandingan sepak bola, olahraga yang banyak diminati kalangan banyak itu. Itu tak dipungkiri, bahwa memang benar demikian. Seharusnya pendidikan politik yang bersih dan b

Hubungan Kekuasaan Amerika dan Israel

Kemarin, 7 November 2016, masa kepemimpinan Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44 sudah berakhir (baca: Klik-> " An Unfinished Presidency: Obama Passes the Baton " (7/11/2016)). Hari ini, (Klik->)  Selasa ke dua di bulan November , Presiden Amerika ke-45 dipilih. Ada dua calon besar yang akhir-akhir ini menjadi perhatian publik karena isu yang dibangun pendukung ke duanya sangat hot. Publik pun bertanya, apa gerangan (klik->)  yang melatarbelakangi isu itu ? Saya tak ingin menjawabnya. Saya hanya ingin mengatakan apa yang telah Dosenku katakan, dalam satu pertemuan. Namanya Moh. Yaumi. Saya kira beliau pembelajar aktif, dengan penelitiannya, ia sudah berangkat ke beberapa negara di dunia, termasuk di Eropa. Ia berkata: siapa pun presiden Amerika, ia akan tetap tunduk pada Israel. Loh kenapa bisa , kataku. Jawabnya, sebab seluruh uang yang hari ini tersebar di Amerika adalah milik Israel. Jawabannya bisa dijelaskan dalam suatu pembuktian sejarah.

Sadjak Soempah Pemuda

Source: upload.wikimedia.org Soempah Pemuda Berisi pernjataan bahwa pemuda penggerak bangsa, agen pemersatoe, dan pewudjud cita-cita bangsa berisi sikap tuk rela berkorban rela menggali nilai loehoer rela mempertahankan bahasa jangan sampai anak muda masa kini; bikin negara baroe bikin bahasa persatuan baroe bikin budaya baroe jang tak pernah dicontohkan oleh leloehoer bangsa Indonesia! anak muda doeloe, berada di depan masjarakat bukan di depan laptop anak muda doeloe, berada di depan boekoe bukan di depan gadget anak muda doeloe banjak diskoesi, banjak pula berbuat aksi njata boekan banjak berkoar di depan media sosial. sedjak 1928, hingga kini 2016, anak muda bangsa harus bangkit semangat positif, disaloerkan pada ranah positif pula tulus berkorban demi bangsa Indonesia jang dikagumi, dihormati dan dihargai! karena Indonesia, Harga Mati. Soempah Pemuda: 1. Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia 2. Kami po

Kata Ayah

ada tempat di sana kita bisa mengambil hikmah menemukan kesadaran sejati sebagai insan berakal ada tempat yang seharusnya ramai,  kian hari memprihatinkan sekali manusia lebih suka ke pusat perbelanjaan, atau mengunjungi bioskop-bioskop ternama yang tak jelas amanatnya di sana sumber ilmu dibiarkan berkerut tubuhnya koyak dimakan senyap tiada lagi dijadikan cerminan ayahku berkata: jika ilmu tak lagi bertahta maka tunggu kehancuran suatu negara --lalu aku berceletuk jadi, jika anak mudanya jarang membaca maka tunggu saja kleptokrasi meraja lela. * ayahku tertawa dan kleptokrator mengikutinya. Gowa, Oktober 2016 *Cat: celetuk: menyela secara spontan kleptokrasi: kesenangan mengambil/menerima penghasilan tambahan dengan cara tak terhormat. Source: www.clipartkid.com

Tak Terdengar

Aku harus diam di balik tetesan hujan sore ini Meski dingin terus menyergap hati Saat rangkaian senyum tak pernah terurai Aku harus diam dan menyendiri dalam sepi Sambil menari nari bersama angin bahari Aku harus diam saat khayalku mulai terprovokasi Atas bisikan angin yang ingin membawaku pergi Aku harus diam meski kutahu semuanya palsu belaka Hanya retorika yang tak sampai logika Aku harus diam saat kusadar pilihanku ternyata salah Bahkan dalam kebisuanku, mereka berbahagia Nangkring jadi penjabat daerah! Kini aku bisu karena dibisukan. 2015 Source : noisetrade[dot]com

April di Ibu Kota Sulsel

ini bukan soal reklamasi Pantai Losari atau tentang "TPA Bintang 5" ini masalah kedaerahan yang tak pernah rampung atas pandangan yang tak pernah saling pandang. jika para wakil rakyat berkata; “kita tidak jadi meraih anggaran 10 persen maka apa pula yang bisa dibangun?" Pak JK hanya menjawab: "lupakan bangun-membangun mari perbaiki moral masyarakat yang lagi sakit dan hampir sekarat."                                         April, 2016 Sources: cdn.tmpo.co

The Poetic Critique: The First Opus

The Poetic Critique by MgP Sebuah karya pertama, berisi kumpulan puisi-puisi yang ditulis, tulus dari hati. Berisi ungkapan sajak-sajak rindu. Berupa kritikan dan apresiasi yang puitis namun sarat akan pesan. Tak mudah untuk mendapatkan makna disetiap bait kalimat demi kalimat yang disusun rapi dengan urutan akhir huruf yang unik, bersama dalam menata arti sejati. Ini bukan puisi biasa, bagi Anda yang dapat menganalisa secara dalam. Ketahuilah masalah-masalah di Negeri ini, baik yang berhubungan dengan

Akar dari Masalah Kepemimpinan

Asal Mula Karakter Kepemimpinan dan Sumber Masalahnya Oleh : Muh. Galang Pratama Dunia terus berputar, tahun demi tahun silih berganti. Kita sebagai manusia, terus menapaki roda kehidupan demi mencari esensi dari ke-hidup-an itu sendiri. Kembali kita merefleksikan awal mula kemerdekaan suatu Negara atau awal mula pemerintahan mulai dibangun dari suasana sebelumnya yang begitu mencekam dan jauh dari cahaya kemaslahatan dan kedamaian. Pada saat-saat seperti itu, suatu negara ataupun yang masih dalam bentuk kelompok-kelompok, sangat membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menengahi segala tindak-tanduk masalah yang terjadi. Disinilah pentingnya seorang ketua atau kita bahasakan sebagai seorang pemimpin. Bahkan Nabi Muhammad SAW, pernah berkata, "Apabila ada 3 orang sedang berpergian (musafir) maka hendaklah kamu mengangkat salah seorang imam (pemimpin) diantara kalian.” (HR. Abu Daud). Pada hadis yang lain Rasulullah bersabda yang artinya: Abdullah bin Amr ra, mengabarkan, M

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog