Skip to main content

Posts

Maksud Diammu

Kali ini aku merasakan sepi. Sebab sepi yang kurasakan bermuara dari kesalahan kalimat yang kutuliskan pada sebuah pesan. Aku tak mengira. Sebab kesalahan yang sudah berulang kali kusadari dan kuucapkan maaf ternyata tiada guna. Ia masih saja bersikap seperti itu: diam. Bahkan, sampai detik ini telah kuhitung sudah ada sepuluh kalimat yang kukirimkan untuknya. Akan tetapi hasilnya tetap nihil. Tiada respon darinya. Dari sini aku bisa mengambil kesimpulan terhadap sikap diam-nya itu. Pada dasarnya, menurut kamus "cinta" yang pernah kubaca, ketika perempuan diam itu artinya ia butuh pengertian dan butuh perhatian. Tetapi, yang kurang kumengerti dari perempuan yang satu ini adalah cara diam-nya yang tidak biasa. Mungkin saja dia ini sedang mengujiku seberapa kuat "perasaan" berasabarku atas diam-nya itu. Ya. Pikirku masih seperti itu. Hingga akhir. Hingga waktu benar-benar membawa ketenangan sampai ia kembali berbicara. Meskipun jiwaku dilanda kesepian. Tapi, sa

Angan di Alam

desiran air yang menerjunkan hujan menyentuh kulit yang peka atas rangsangan kulihat kupukupu saling pegangan angin dan pepohonan bergelantungan di bawah awan. * kuungkap perasaanku pada pelangi yang seketik muncul selepas hujan bahwa kau terlalu kusayangi untuk kulepaskan begitu saja kenangan bersamamu, senyuman indahmu dan perhatiamu yang rahasia, telah lebih dulu menaruh jiwa di hatiku. lewat puisi. kan kukabarkan perihal satu jawaban yang kaunanti. kalau saja aku tak bisa berada di dekatmu kali ini, jadikan aku pendampingmu di pelaminan nanti.                                                       Parangloe, 17 Januari 2016

Seandainya Kau di Sini

Seandainya kau di sini Akan kubuatkan kau satu puisi Tentang sebuah kisah yang abadi Dalam goresan pena menari Seandainya kau di sini Kan kuperlihatkan satu bukti Yang telah kutulis di saat perih Di saat menusuknya kata yang kau beri Seandainya kau di sini, Ainiy.                                               *                                      : teruntuk Ainiy yang sedang berada di dalam Lab. (Samata)                                                                             Parangloe, 17 Januari 2016

Di Graha Pena, Aku Berdiri

Tulisan ini merupakan apresiasi kepada mereka yang berada di harian FAJAR Makassar, sebab telah memberi inspirasi kepadaku juga kepada masyarakat Indonesia.   Happy Anniversary ke-34, Harian FAJAR. *** Tak seperti biasanya. Entah mengapa, alam bawah sadarku menggerakkan penaku untuk memberi titahnya pada kertas elektronik ini. Hari ini, aku ingin sekali melangkahkan kaki di gedung itu lagi. Gedung tinggi pencakar langit dengan 19 lantai selalu saja menenteramkan hati dan jiwa ketika bertandang kesana. Bersih, canggih, bersahaja dan permai. Kata itulah yang pas untuk suasana di gedung yang bernama "Graha Pena" itu. Tahun 2013 silam, ketika aku baru lulus SMA, saat aku hendak melanjutkan pendidikanku ke salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar. Setiba di Makassar, aku lalu berkeliling melihat gedung-gedung pencakar langit. Ya, aku melihat gedung itu, gedung tinggi, dengan bagian atas runcing. Aku lalu masuk ke gedung itu. Singkat cerita, saking senang da

The Poetic Critique: The First Opus

The Poetic Critique by MgP Sebuah karya pertama, berisi kumpulan puisi-puisi yang ditulis, tulus dari hati. Berisi ungkapan sajak-sajak rindu. Berupa kritikan dan apresiasi yang puitis namun sarat akan pesan. Tak mudah untuk mendapatkan makna disetiap bait kalimat demi kalimat yang disusun rapi dengan urutan akhir huruf yang unik, bersama dalam menata arti sejati. Ini bukan puisi biasa, bagi Anda yang dapat menganalisa secara dalam. Ketahuilah masalah-masalah di Negeri ini, baik yang berhubungan dengan

26 Mei, Hari Dalam Berita

Alhamdulillah, sebuah perguliran perantara merambah pada hati kecilku dalam sebuah pola sikap yang membentuk gerak dimensi di raga ini. Memberikan aktualisasi jiwa yang mengubah kebiasaan terdahulu menjadi sebuah kebiasaan yang mengkristalkan perasaan semangat, dan cinta kerja sehingga cita dapat segera terlaksana dengan kuasa sang ilahi. Ini bukan hari biasa. Sebuah masa yang baru kuukir dalam sehari saja, biasanya hanya ada sajak puisi atau syair bergulir panjang hingga tiga hari. Sedangkan ini, hanya lebih kurang 24 jam saja. Tepat hari selasa, pukul 12.00 wita, disebuah gedung besar bernama auditorium. Aku berdiri mengepakkan sayap, mencoba menganulir makna atas apa yang ku dengar; sebuah pembicaraan politik yang terkesan kotor dan keji namun unik dan menarik untuk dikaji. Ketika ratusan manusia sesaat menanti tamu yang ditunggu-tunggu, akan tetapi tak kunjung menampakkan jemarinya walau hanya sesaat. Ya, dia di undang untuk menghadiri suatu diskusi publik yang membahas mengen

MgP, Menulislah!

Sebuah tulisan ini kubuat setelah membaca sebuah artikel dari salah satu guru (dosen) ku di Kampus. Namanya Hadi Daeng Mapuna, nama penanya Hadi DM. Ia menuliskan sebuah artikel berjudul, Ingin Menjadi Penulis? …Menulislah…!!!. Setelah membaca berbagai hal dalam tulisan itu yang memuat berbagai motivasi untuk menulis, maka segera itu pula tulisan ini muncul demi menjawab tantangan yang diberikan oleh sang dosen itu. Namaku Muhammad Galang Pratama, aku punya nama Pena, yakni MgP. Sebuah nama singkat yang tercipta di tahun 2012 silam, ketika aku masih duduk di kelas XI SMA. Saat itu aku mulai menulis di blog yang aku buat sendiri. Nama blognya, emjipi.blogspot.com. aku menulis resensi, menulis hasil wawancaraku dengan teman-teman kelas, menulis sebuah opini hingga berbagai puisi-puisi, aku tuangkan didalam blog itu. Sampai saat ini, aku masih mengisinya jika ada waktu. Selain menulis di blog, aku juga biasa menulis di media sosial seperti facebook. Didalamnya aku tulis kalimat-kalim

Di Dua Pekan Ini Aku Berjalan

Cerita ini merupakan suatu pesan dari seorang penulis atas kejadian “beda” yang baru Ia rasakan beberapa waktu silam. Hal ini bermula sekira dua-tiga pekan yang lalu. Ketika semangat untuk menulis buku sudah berambisi melewati batas metamorfosis diri yang sebenarnya. Ketika itu, ada banyak inspirasi yang datang tiap hari. Entah dari mana datangnya. Mungkinkah itu datang dari perasaan “lapar” yang terjadi pada tubuh mungil nan kurus ini ?, entahlah, aku tidak tahu. Beberapa hari yang lalu, sampai hari ini pun aku masih merasakannya. Perasaan yang baru hinggap di benakku. Sungguh bulan april meninggalkan diriku yang penuh sejarah dan tanda tanya. Aku berusaha menalarkan, mencari setitik hikmah yang terjadi disetiap laku hidup yang ku alami. Baik dari awal mula perasaanku-puncak perasaan ku-hingga diakhir surutnya perasaanku. Maka, sebelum perasaan itu hilang ditelan masa dan dimakan rayap pelupa, maka kutuliskan perasaan itu pada kerta ini. Hanya untuk mendeskripsikan dengan j

Akar dari Masalah Kepemimpinan

Asal Mula Karakter Kepemimpinan dan Sumber Masalahnya Oleh : Muh. Galang Pratama Dunia terus berputar, tahun demi tahun silih berganti. Kita sebagai manusia, terus menapaki roda kehidupan demi mencari esensi dari ke-hidup-an itu sendiri. Kembali kita merefleksikan awal mula kemerdekaan suatu Negara atau awal mula pemerintahan mulai dibangun dari suasana sebelumnya yang begitu mencekam dan jauh dari cahaya kemaslahatan dan kedamaian. Pada saat-saat seperti itu, suatu negara ataupun yang masih dalam bentuk kelompok-kelompok, sangat membutuhkan sosok pemimpin yang mampu menengahi segala tindak-tanduk masalah yang terjadi. Disinilah pentingnya seorang ketua atau kita bahasakan sebagai seorang pemimpin. Bahkan Nabi Muhammad SAW, pernah berkata, "Apabila ada 3 orang sedang berpergian (musafir) maka hendaklah kamu mengangkat salah seorang imam (pemimpin) diantara kalian.” (HR. Abu Daud). Pada hadis yang lain Rasulullah bersabda yang artinya: Abdullah bin Amr ra, mengabarkan, M

Makna Kehilangan

Sources Makna Kehilangan Tulisan ini sebelumnya sudah saya posting sebagai komentar atas pertanyaan teman di salah satu grup facebook di komunitas kampus sy. Sy kira tdk apa2 jika sy mnuliskannya kembali (re-write) di timeline facebook sy disini, cukuplah buat info kpd yg mmbacanya atau hnya sekadar aktualisasi diri dari pribadi MgP dr hasil "bacaannya". Begini isi komentarnya (dgn sdkt modifikasi tlisan agar lbh mudah dibaca oleh sluruh tman fb sy baik didalam negeri maupun di swasta-eh kirain lmbaga pendidikan^_^). Next, ini isinya: ~ Tabe' .. Saya ikut gabung. pertama saya mau katakan, disini adlh forum diskusi unt umum yg mana setiap komentarnya bisa saja dilihat dan dibaca oleh seluruh pengguna akun di grup ini. Jd btul yg ditulis diawal pd pemilik postingan pertama, kita harus brpikir unt mncari ide yg mngÄ·in atau dpt mmbantu mngurangi tindakan pencurian di *. Bukan hnya di tempat yg ramai ataupun di tempat lain yg lbh sepi, bahkan di Masjid pun bnyak dr masyarak

Ciri Tulisan (MgP)

Sources CIRI TULISAN Banyak yang menunggu tulisan itu tiba. Ketika mulai dimuat baik di media online seperti Facebook, maupun di media cetak seperti koran, majalah dsb. Mengapa tulisan dapat dirindukan ? Dan bagaimana caranya agar tulisan itu dapat dirindukan ? Inilah mungkin yang banyak dipertanyakan oleh sebagian penulis belia. Memang, ini adalah pengetahuan yang mestinya diketahui oleh para penulis. Namun, realita yang terjadi tak banyak yang mempelajarinya. Satu alasannya, sebab setiap penulis telah mencurahkan isi hati dan jiwa dalam menuangkan pelbagai persoalan sekelilingnya diatas kertas. Entah itu kertas yang terbuat dari kayu maupun kertas yang terbuat dari kaca dan logam. Kemudian ia (baca: penulis), melakukannya dengan tulus dan sesuka hati (mengalir apa adanya tanpa tendensi dan intervensi dari dalam hati dan diluar hati). Karena faktor 'keseringan' atau kebiasaan dalam menulislah yang membuat ada ciri khas dalam setiap tulisan yang dihasilkan oleh setiap penuli

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog