Skip to main content

Posts

Membaca Mahasiswa Indonesia Timur Masa Kini

Marilah kita pahami potensi anak muda, mahasiswa di Sulawesi, Makassar dan sekitarnya. Jika Mei '98, mahasiswa berorasi demi menegakkan reformasi Maka tahun 2017 ini, mahasiswa tidak lagi berjuang dengan demonstrasi Batu dan kayu telah berubah jadi buku Atau barangkali gawai Pelantang telah berganti jadi mik seminar literasi budaya Atau barangkali mik karaokean Dahulu pergerakan di awal, baru ada suara pemimpin,  Saat ini pemimpin bersuara dulu (di media) baru kemudian rakyat bergerak.  Kalimat Bung Hatta sepertinya sudah kebalik. *** AWAL tahun 2000-an hingga medio 2014, mahasiswa Makassar dikenal karena demonstrasinya yang sedikit banyak berakhir dengan anarkis. Namun belakangan ini, semuanya sudah berbeda. Kuulangi sekali lagi. Semuanya sudah berbeda. Mahasiswa Makassar tidak seperti yang dulu lagi. Hari ini, akhir tahun 2016 hingga awal 2017, banyak anak anak muda Makassar yang membuktikan kelebihannya. Bahkan Wali Kota Makassar, Bap

Batas Waktu

AKU paling benci dengan tanda tanya! Sebuah pengharapan, sebuah keniscayaan akan ketidakpastian. Aku benci menaruhnya di dalam kesimpulan ini. Hari hari yang terlalu sibuk akan dirinya sendiri. Hingga larut dalam kesepian batin Mata kelam. Hati tak kunjung jadi sebebas bebasnya angin. Kemana pun saja pikiran melayang, hingga dini hari muncul tak ditemukannya apa apa Layar hanyalah rangkaian kata kata yang kosong, putih dan bersih tanpa arsiran. Sampai waktu menunjukkan pukul satu pagi Kau memiliki dua pilihan yang sulit diputuskan :                                ingin tidur di ranjang atau                                bangun dari tidur panjang. Source : http://hardtimesskateshop.com/ 

Awalnya Ditolak, Selanjutnya Dimuat

"SETIAP tulisan yang dimuat di media bebas bertamu ke rumah siapapun, ke hati manapun tanpa harus bertatap langsung dengan pemiliknya." -Rachmat Faisal Syamsu. *** Jangan lupa, jika Anda atau keluarga Anda punya Koran Fajar, atau siapapun yang barangkali Anda kenal sedang berlangganan Koran Fajar, carilah edisi Minggu 2 April 2017. Buka halaman 14. Di Kolom Puisi Anda dapat dengan bebas membaca, menghayati atau bahkan mengkritiknya. Silakan! Jika berkenan membacanya, sungguh saya berterima kasih pada Anda semua. * Awalnya saya mengirim beberapa Puisi ke Harian Fajar. Lalu redakturnya (Muh Nursam) bilang (percakapan ini melalui Facebook Chat) : "Ndak ada puisi bagusmu yang lain?" Seketika saya terbelalak dan balik bertanya, "Puisi bagus yang kakak maksud itu dalam arti bagaimana?" Ia lalu menjawabnya, "Puisi itu indah. Kalau pun mengkritik, disampaikan dengan cara indah. Jangan suka pakai bahasa bahasa kebencian." Demikian

Kehilangan Harapan

Dengan hilangnya lebih dari dua ratusan tulisan tulisan di Ms. Office OneNote-ku pada pekan ke-tiga bulan tiga, memberi satu pelajaran penting. Setidaknya setelah itu, aku berhasil dengan cara otodidak, memperbaiki gawaiku dan membuat blog ini menjadi lebih sederhana, daripada sebelumnya. Terima kasih atas cita cita menghasilkan buku. Kau telah pupus sekarang atau barangkali tidak! Maret Menangis,  2017 Pict : By MgP (Credit : The Lost File)

Harapan Tuhan

kita adalah harapan harapan yang mencemaskan ketidakpastian berupaya terlihat sedih padahal memang demikian. kita banyak berpura pura dalam kehidupan sengaja memakai topeng kemunafikan demi menutup wajah yang memalukan kita ingin memperlihatkan segala kekayaan namun tak sadar, ketika sepi bertandang kita masih tetap merasakan kesunyian. kita mudah memberi label "cemburu" pada orang orang lalu melempari mereka dengan kata kata mematikan barangkali, kita lupa sesuatu, kawan sebagai insan, sejatinya kita semua merupakan titipan tuhan yang dipilih bersama tuk membangun rasa aman dan menyebarkan pesan pesan ketenteraman. 2017 Source : Dilla & MgP Drawing on Paint App

Secangkir Kesepian

kadangkala ketika kauberbicara, aku hanya ingin mengantongi kata katamu. lalu kusimpan untuk kubaca di rumah. dengan segelas sunyi dan secangkir kesepian. 2016 Source : Private Archive (Fajar Daily Newspaper, 2nd April 2017)

Rumah Kertas: Kritik Sastra dan Takdir Sebuah Buku

Foto : Internet AKU membaca buku ini, berkali-kali. Sama persis dengan ungkapan dari Critiques Libres pada sampul belakang buku ini: “Kisah tak terlupakan tentang dunia sastra, perpustakaan, dan kecintaan akan buku. Sebuah novel untuk dibaca ulang berkali-kali.” “Buku mengubah takdir hidup orang-orang.” (hlm. 1) Novel Rumah Kertas ini terbilang sedikit buku yang mempercakapkan tentang buku-buku yang ada di dunia. Tak banyak novel-novel yang di dalamnya terkandung ironi tentang buku: mati akibat buku dan buku mengubah takdir pembacanya. Saya membaca buku ini bukan hanya sekali. Ya, berkali-kali. Meski seberapa sering kuulangi bacaanku, maka saya tetap menemui kegeraman dalam membaca setiap tokoh yang ditulis di dalam buku setipis 76 halaman ini. Buku ini memulai kisahnya dengan cerita seorang dosen bernama Bluma Lennon yang harus mati karena membaca buku puisi karya Emily Dickinson atau murni mati ditabrak mobil. Sebuah ironi yang mempertemukan real

Kebencian Puisi Hari Ini

Hari ini Puisi bangun kesiangan Ia lalu mandi dengan terburu buru Puisi ingin ke sekolah. Sesampai di gerbang Puisi dilarang masuk Puisi sedih Lalu beranjak pulang dengan muka masam. Sesampai di rumah, Puisi tertidur Di dalam tidurnya, Puisi bermimpi: Puisi akhirnya menjadi bintang kelas Puisi mendapat penghargaan dari kepala sekolah Puisi dipanggil ke depan panggung Untuk membacakan dirinya. Puisi terbangun dari mimpi Seketika ia berkata: "Aku benci tidur, aku benci hidup di dunia yang semu." 2017  Source : https://s3.amazonaws.com/notegraphy-images

Heran

Aku heran pada perempuan Disimpannya dalam dalam perasaan Dilakukannya yang baik baik Perbuatan Aku heran pada perempuan Disembunyikannya kebaikan Diributkannya masalah Dengan kegosipan Pada jiwa jiwa yang telanjur ketuaan Sisi perempuan Adalah menyayangi hanya Satu pasangan Tulus mencintai satu insan Dan berharap mati lalu bertemu di surga dengan Pasangan yang dirindukan Di dunia Dan herannya, Lelaki tak demikian. 2016  source : http://marvel.wikia.com/wiki/File:Henry_(Earth-20017)

Telanjur Jatuh Hati

Kau telantarkan aku Di tengah kering kerontang jiwa Kau abaikan Kau buang cinta yang telah kutanam Padahal aku telanjur Telanjur jatuh hati padamu Kau marah Kau cemburu buta Kau hilangkan aku dari perasaanmu, katamu Padahal aku masih ingat Masih menginginkan kau berada di sini Source : http://31.media.tumblr.com

Berubah

Begitu banyak yang berubah Bukan hanya satu warna tapi warna dan warni Begitu banyak yang berubah setelah kepergian yang lama yang meninggalkan rindu dan juga luka Begitu banyak yang berubah bukan hanya kamu tapi juga aku. Source : upload.wikimedia.org

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog