Skip to main content

Posts

Resolusi

#Resolusi, katanya Foto: Arsip Pribadi

Teori

Source: Quora Baru saja ketika saya sudah makan siang di sekitaran Jalan HM. Thamrin (dekat Jl. Bontolempangan, Makassar) seorang Ibu Tua beretnis China, mengeluarkan lembaran berjumlah Rp 15.000,- kepada tukang parkir, meski tidak diminta. *** Sebelumnya, saya menyaksikan sendiri dua orang wanita dari keluarga itu (saya lihat dua wanita dan seorang ibu di dalam mobil) turun memesan soto ayam di warung tempatku makan. Mereka rupanya makan siang di atas mobilnya. Tidak butuh waktu lama, sekitar 10 menit, terdengar suara perempuan dari dalam mobil yang sedang ter-parkir di belakangku.        "Mas, ini mangkuknya." Si penjual pun dengan sigap menuju mobil itu lalu menerima bayaran dari beberapa mangkuk soto ayam yang dipesan pembeli. Begitu setelah dibayar, dia memanggil salah seorang bapak tua yang kebetulan berdiri di belakang mobilnya. Lalu sang ibu mengeluarkan dua lembar uang, pecahan Rp 10.000,- dan Rp 5.000,-. Seketika seorang bapak itu menyodorkan tang

Batu Loncatan

Saya menuliskan ini di saat saya sedang berada di kantor. Alhamdulillah setidaknya hari ini ada pekerjaan yang telah ia "pegang" meskipun masih berstatus kontrak. *** 22 tahun bukan usia yang labil. Angka itu sudah masuk dalam kategori dewasa awal. Beragam tanggungjawab telah ditekuninya hingga saat ini. Namun, proses belajar tidak akan pernah selesai. Masih banyak hal yang masih jadi catatan penting untuk diperbaiki. Perlahan namun pasti, passion yang telah lama diimpikannya itu mulai terlihat hari ini, meski masih samar. Hal inilah yang membuat lelaki yang mengulangi hari lahirnya setiap 28 November itu sedikit lega. Semoga saja hari ini menjadi awal buatnya untuk bisa berdiri di tempat yang telah lama diimpikannya. Berjiwa berani dan penuh tanggungjawab yang pada akhirnya akan menunjukkan kemampuannya yang tersembunyi untuk dimanfaatkan oleh lingkungan sekitarnya. Dan pada akhirnya orangtuanya akan berkata: "Nak, sekarang sudah tiba saatnya..."

Hilang

Source: Antinomi.org Heru Joni Putra, menulis di status Facebooknya . Di statusnya itu saya tangkap bahwa orang orang di zaman ini dengan mudah menjadi pintar karena akses untuk menempuh bahan bacaan seperti tak ada sekat lagi. Menurut penulis buku Badrul Mustafa, Badrul Mustafa, Badrul Mustafa itu, kecerdasan hari ini bukanlah menjadi barang mewah yang mesti dicari.  Akan tetapi (saya melihat) sebagai bangsa yang mulai berkembang (dan kebanyakan penduduknya buta sejarah; termasuk saya, sehingga sangat mudah diadu domba oleh isu dan berita yang menyesatkan) sudah seharusnya menggalakkan edukasi tentang pentingnya "moral" dalam keterbukaan di dunia saat ini, maya terlebih lagi di dunia nyata. Sepertinya kita memang belum siap dengan perkembangan teknologi yang dengan segala kepraktisannya mampu memberikan informasi mentah untuk segera dikonsumsi.  Ada beberapa hal saya kira, yang mesti kita perbaiki dan renungkan bersama. Saat ini rasa saling memercayai itu p

Pindah ke Online

Lihatlah yang ada di gambar. Perhatikanlah sekali lagi! Anda tahu itu apa? King Koil merupakan salah satu merk dagang yang menjual berbagai macam furniture. Salah satu di antaranya springbed.  Saya dan seorang teman masuk ke toko yang menjual barang dari King Koil. Sebuah toko yang lumayan besar dan berlantai empat. Terletak di Jalan Gunung Latimojong, Makassar. Saya lalu bertemu dengan pimpinan yang menjaga toko itu. Namanya Pak Ary. Temanku memanggilnya dengan sebutan "Shu". Di belakang baru saya tanyakan apa arti panggilan itu. Katanya itu untuk panggilan kepada orang China yang lebih tua. Lanjut.. Kami lalu berbincang panjang lebar yang pada intinya, kami mendapatkan inspirasi. Katanya kami sangat beruntung bisa bekerja di bagian online. Lalu dia pun menerima isi pikiran kami dan bahkan dia yang lebih banyak bicara.  Katanya, saat ini ada enam ribuan toko yang tutup di seluruh dunia. Baru baru ini ada toko H&M dan MatahariMall di Jakarta yang gulung tikar

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog