Skip to main content

Posts

"... tidak beranak dan tidak pula diperanakkan"

Beberapa waktu lalu, saat saya berada di sebuah mall di kota Makassar, saya tak sengaja membaca kalimat (atau lebih tepatnya ayat suci) ini terpampang begitu terbuka di tempat agak tersembunyi di sudut musalanya. Jujur saja, ini pengalaman pertamaku memasuki ruangan yang hanya didatangi oleh orang orang tertentu di waktu tertentu itu. Ketika berada di depan tulisan itu, seketika saya diam mematung. lebih dari 30 detik kalau tidak salah. Hingga akhirnya saya mengambil buku catatan dari saku celana dan mengeluarkan kamera gawai untuk mengabadikan momen langka ini. Sambil tetap memperhatikan tulisan yang dicetak menggunakan dua bahasa itu, tiba tiba seseorang dari arah belakang menyentuh pundakku.  "Kau tahu maksud tulisan itu, dek?" tanya orang itu.  Saya tak bisa berkata apa apa. Setelah kejadian itu, tiba tiba keesokan harinya, kalender di rumahku sudah tidak berguna lagi. Saya cuma mau tanya, apa kamu punya satu kalender tahun baru yang tersisa di r

Belajar menendang

curhat emjipi - Sehabis salat isya di rumah, di saat hujan turun di luar sangat derasnya, saya merenung. Hpku sudah jauh dari saya. Di hp itu, hidup berbagai macam wadah maya, yang membuat banyak manusia manusia maya saling bertemu. Ya, wadah itu bernama media sosial. Media sosial yang baru bisa terhubung ketika ada jaringan internet. Apa jadinya media sosial tanpa kuota internet? Intinya adalah jaringan internet.  Setiap orang saat ini akan begitu merasa sepi, tanpa kehadiran kuota internet. Internet perlu dibeli supaya wadah maya itu berfungsi, dan ia bisa saling terhubung satu sama lain. Manusia sudah senang menjadi makhluk maya. Banyak cerita ini itu, banyak memotivasi ini itu, pasang status yang seolah olah informatif, padahal tak ada yang benar benar membutuhkan infonya. Saya - dari jarak 10 meter dengan hp saya itu - terus merenunginya. Di hp itu, yang selalu dan paling pertama saya buka adalah 1. WhatsApp, 2. Facebook, 3. Twitter, 4. Instagram 5. Youtube, dst.. Kita

Hari Ibu

Untuk tiap anak yang lahir di dunia, kita telah memiliki manusia paling sempurna Bayangkan sesaat ia telah menikah, ia sudah mengharap kedatangan kita, lalu saat di alat tes kehamilan ia melihat dua garis biru, ia kembali terharu Saat ia tengah hamil, satu bulan hingga tiga bulan pertama, seringkali ia merasakan mual, apa pun yang masuk ke perutnya akan ia muntahkan, meski tak semua Ibu seperti itu, tapi tak sedikit yang merasakannya Ibu, saat tengah hamil, memiliki keinginan yang aneh aneh, dan di situlah peran ayah, mencarikan hal aneh itu hingga Ibu bisa mendapatkannya, walau hanya sedikit Perasaan ingin hal aneh itu, menurut Ibu, bukan karena inginnya. ada bayi di dalam perutnya yang ingin merasakan. sehingga kapan tak dipenuhi, maka ia kecewa, ibu pun turut kecewa Saat bulan ke empat hingga ke tujuh, badan ibu mulai sakit sakit, terutama bagian pinggul dan tulang belakang. ibu sulit tidur, ibu sering stress karena hormonnya gampang berubah Bulan ke tujuh hingga ke

Daeng Salim

Setiap hari, bapak membawa pulang uang Rp 120.000,- yang senilai dengan sekarung beras 30 kg. Tiap musim jeruk tiba, teras terlihat penuh dengan buah manis-kecut ini.  Daeng Beta, teman Bapak, sering datang ke rumah. Ia merupakan teman seperjuangan bapak menjual di pasar Minasamaupa.  Ibu sering memberikan masakan terenaknya saat tamu datang ke rumah. Tak jarang sampai teman bapak membawa pulang kantongan ke rumahnya.  Kalau buah sudah habis, bapak dan kawannya segera memesan pasokan terbaru. Saat itu usiaku 8 tahun pada 2002. Sekarang bapak sudah tidak berjualan lagi di pasar . Bapak beralih jadi penjual bunga . Hobi   bapak adalah   berkebun . Setiap hari main tanah dan tanaman .  Tapi bapak juga sering main hape. Karena bapak menjual bunganya lewat itu. Saya biasa nonton bapak di youtube.  Ternyata bapak juga adalah youtuber sama seperti Atta Halilintar.   Nama Channel bapak adalah 'Daeng Salim'.

Hari Blogger Nasional dan Belajar SEO bersama Komunitas Blogger Anging Mammiri

Hari blogger Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober. Pertanyaannya adalah kenapa tanggal itu dipilih? Hari Blogger Nasional diperingati setiap 27 Oktober, kenapa? Setelah saya mencari tempe, eh maksudnya mencari tahu, kenapa dipilih tanggal 27, ternyata karena pada 27 Oktober 2007 silam, Pesta Blogger  terbesar digelar untuk pertama kalinya. Pesta Blogger 2007 yang digelar di Jakarta dan menghadirkan 500-an lebih blogger dari berbagai daerah itu rupanya menjadi awal mula bangkitnya semangat ngeblog  para blogger. Acara itu diprakarsai oleh Enda Nasution , dan beberapa blogger lain di Indonesia. Acara tersebut berhasil menghadirkan Menkominfo RI gang kala itu dijabat oleh Mohammad Nuh. Setelah itu, tiap tahunnya tanggal 27 Oktober diperingati sebagai hari blogger Nasional. Klinik Blog Pada Sabtu (26/10/2019) saya mengikuti klinik blog yang diadakan oleh komunitas blogger Makassar Anging Mammiri. Sejak bergabung kurang dari satu tahun belakangan, ba

Kabinet Jokowi Maruf Amin

DI MEDIA sosial Twitter, orang orang ramai nge tweet tagar ini #kabinetjokowi. Akhirnya tak berselang lama, tagar tersebut menjadi trending nomor 1. Tak hanya itu, orang orang kini disibukkan dengan pertanyaan sekaligus informasi burung mengenai Nama Menteri 2019. Hal ini terlihat pada situs trends.google.com.  Lebih dari 5 ribu kali kalimat tersebut diletakkan di papan pencarian Google. Selain itu, beberapa nama pun menjadi sorotan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Nadiem Makarim, Wishnutama, Prabowo , Mahfud MD, Tito Karnavian hingga kabar 'sedih' bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan era Kabinet Indonesia Kerja jilid 1, Susi Pudjiastuti kini sudah siap siap angkat kaki dari jabatannya. Kabarnya, posisinya akan digantikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan dua periode yang saat masa kampanye Jokowi Ma'ruf , ia "berkeringat" mati matian membela dan mendukung pasangan Jokowi Ma'ruf di pemilihan presiden baru baru ini. Ya, dialah Syahrul Yas

Hobi yang mendatangkan uang

HOBI apa yang bisa menghasilkan? Ini mungkin pertanyaan bagi orang  orang yang tidak pernah percaya bahwa hobi itu juga dapat menjadi sumber penghasilan. Dewasa ini, hampir tiap hari kita mendengar adanya lulusan dari sekolah menengah atas (SMA). Begitu pun pada perguruan tinggi. Bayangkan saja, ada berapa banyak orang yang akan mencari kerja. Maka, tak heran banyak pihak yang menunggu pendaftaran untuk menjadi aparatur sipil negara atau pegawai negeri sipil (PNS). Namun, bagaimana dengan masalah membludaknya angka pelamar kerja sedangkan di saat yang bersamaan ruang pekerjaan di sektor swasta dan pemerintah menjadi semakin sempit. Bagaimana tidak, jika tiap perusahaan hanya membuka lowongan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Belum lagi syarat mutlak yang diberikan kepada pelamar adalah memiliki pengalaman kerja. Bagaimana mungkin pengalaman kerja bisa ada, jika baru saja lulus dari sekolah atau perguruan tinggi. Kecuali jika ketika sekolah atau kuliah, A

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog