Skip to main content

Posts

Perempuan Jeneponto

kita bersua lewat suar di dunia datar kita sering mengumbar kemesraan                  di depan mata para pengantin baru. kau hendak kupersunting bersama seluruh lemari berisi pakaianku. kau bukan dari golongan bawah maharmu lebih besar dari bukit yang kaumiliki lalu kesunyian kan mempertemukan kita pada hari indah itu,  di hadapan wali dan penghulu. kita menulis buku baru sambil berucap ikrar.                                                                  April, 2016

sajak mata-mata

sources : pinterest.com S eseorang melihatku dari kejauhan dengan matanya. ketika aku berjalan kaki menuju teras rumahnya. di matanya ia bercerita: ada rumah yang belum selesai dilunasi. ada pinjaman yang terus tak terbayarkan. A ku mendatangi matanya lalu kulempari ia dengan kata-kata: kau terlalu peduli dengan dosaku. biar aku yang membayarnya. Dasar, mata-mata yang tak bermata!                                                                                            April, 2016

MgP's word in 2016

karena tak selamanya mimpi dapat terbeli dengan sebuah kantuk dan tidur yang pulas! kesia-siaan dalam hubungan adalah menghabiskan waktu untuk terus bertengkar satu sama lain dalam hal yang tak penting. karena kesiapan tidak hanya menuntut sebuah kebiasaan dan pengalaman tapi juga kedewasaan yang dibangun dari dasar penjiwaan atas diri sendiri. menanti jatuhnya jarum jam pada angka yang lebih besar hanya membuat pribadi menjadi tak ternilai. tapi menghabiskannya dengan terus menggerakkan pena adalah sesuatu yang cukup sederhana namun ia telah menghentikan nafas dalam sebuah proses penantian. kadangkala langit perlu menyetubuhi bumi agar manusia tahu bahwa ternyata ada gelap yang menanti dekapan dari sang rembulan. #MgP 2016

Kepada Mata (hari)

Malam hari kau cerah, siang hari matamu senyap. Ternyata kau ditelan hujan, siang tadi. Aku mencarimu di dalam hujan. Ternyata kau terbaring memeluk bumi.                                                                   (Gowa, 2016)

Kiriman Gambar Buku The Poetic Critique dari Jakarta

Kumpulan Puisi M. Galang Pratama, The Poetic Critique di tangan pembeli pertamanya. The Poetic Critique  (Gambar-gambar: Take by  Andi Abri Anto , Jakarta, 07/03/2016) "Menanti, sembari sarapan "menyantap" buku dari saudara MgP " The Poetic Critique ". Wait my book too bro!!!" Tulis Andi Abri Anto di akun Facebook miliknya. Terima kasih atas kiriman gambarnya, sobat Andi Abri Anto. Saat ini kau (The Poetic Critique) sudah mengudara di Jakarta. Tepatnya di Terminal B5 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia.   Semoga hadirmu dapat bermanfaat bagi sesama. 

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog