Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2019

Kantor Pos Sungguminasa

Kamis, 31/1/2019 siang, saya mendatangi kantor Pos Sungguminasa Gowa. Kantor Pos ini cukup besar dan terkenal karena letaknya strategis berada di tengah tengah Ibu Kota Kabupaten Gowa. Ketika berada di depan kantor, saya memarkir motor agak ke luar sebab pertama, saya merasa tidak mau lama di dalam Pos karena hanya mau kirim paket. Kedua, saya tak suka melihat tukang parkir meminta imbalan yang terlalu mahal sementara ia tak memberikan karcis parkir. Sesampai di dalam, saya mengeluarkan paket buku. Buku ini berjumlah empat eksemplar. Masing masing ada dua eksemplar tiap judul. Buku ini akan dikirim ke alamat Perpustakaan Nasional (Perpusas) RI di Jakarta, sebab sebuah kewajiban bagi Penerbit untuk menyumbangkan dua eksemplar buku di bagian direktorat deposit bahan pustaka Perpusnas sebagai syarat ISBN (juga satu eksemplar wajib disetor ke Perpustakaan Daerah). Hal ini juga dalam rangka melaksanakan Undang-Undang No.4 Tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam

Tiga Perkara

Setelah menyelesaikan kuliah, tidak sedikit dari temanku yang langsung memilih bekerja. Rasanya itu adalah hal wajib. Ada yang mencoba cari peluang di kota ada juga yang langsung balik ke kampungnya. Waktu mahasiswa dulu saya memiliki kelompok bernama 'Anak Sholeh'. Entah kenapa namanya demikian. Mungkin karena salah satu kegiatannya adalah mengajar anak anak untuk memahami BTQ. Tapi selebihnya cuma kumpul kumpul biasa, membicarakan banyak hal. Saya perkenalkan masing masing dari mereka beserta asal daerahnya, Aqil (Kendari), Riswan (Bone), Ikhsan (Palopo), Rani (Pangkep) dan Ainun (Gowa). Kami disatukan dalam satu rumah sederhana yang sekarang saya tempati. Di wilayah Batangkaluku Kecamatan Somba Opu Sungguminasa, Gowa. Di situ kami sering bertemu, bikin acara atau menghabiskan waktu setelah "lelah" dari perkuliahan yang membosankan. Awalnya saya, Aqil, Riswan (selanjutnya saya panggil Ciwang; supaya terkesan lebih akrab), Ikhsan dan Rani adalah teman sekelas di

Melawan Diri

Banyak hal yang aku pelajari dalam hidup ini. ternyata setiap manusia memiliki ketakutan di dalam dirinya, akan tetapi, tak ada yang mampu mengalahkan itu kecuali dirinya sendiri. Sebab, ketakutan itu ciptaan pikiran sendiri, dan keberanian muncul bukan hanya dari pikiran, namun memang pada kenyataannya, manusia memiliki hidup karena dia telah berani sampai di titik terakhirnya. Kau yang mengalahkan dirimu. Dan temukanlah kekuatanmu itu kembali. Kekuatan di dalam dirimu. Kanreapia, 15 Februari 2017 

Seperti Bayi

HARI ini, saya dan istri mendatangi sebuah acara aqiqahan di dekat rumah. Cukup jalan kaki ke tempat itu. Namanya saja dekat rumah, ya kan. Sesampai di sana, kami langsung ambil makan lalu duduk sambil menyaksikan hiburan dari nyanyian suara elekton. Lagu yang dinyanyikan adalah dangdut, jenis lagu yang kurang kusenangi. Setelah duduk selama 20 menit, dan menghabiskan makanan, serta pencuci mulut (sambil istriku mencoba kue Surabi, jenis kue campuran terigu dan kelapa yang baru dirasanya), kami lalu masuk ke rumah tuan rumah (memang sejak tadi kami duduk di kursi depan rumah, tempat tamu biasa duduk). Di dalam rumah barulah kami menyalami si ibu bayi dengan amplop. Setelah itu saya dan istri (begitu pun semua orang yang datang), memperhatikan si bayi mungil itu. Melihat pipinya yang tembem, dan gerak geriknya yang bebas menendang apa saja yang menghalanginya. Sepulang di rumah, saya lalu berbaring di tempat tidur. Di tempat tidur saya membayangkan jadi seperti bayi

Pernah Bermimpi

Krrish Movie Saya pernah bermimpi jika manusia bisa terbang. Kupikir, mimpi itu hanya jadi bunga tidur. Tapi tidak, saudara saudara. Hari ini saya menonton satu film berjudul "Krrish" di stasiun tv swasta. Lalu saya teringat dengan mimpiku dan saya pun berkata (dalam hati). Rupanya semua hal yang kita pikirkan itu, sebaiknya ditulis saja. Memang sebelumnya banyak kita kira itu tidak mungkin, itu mustahil, tidak bisa, dll. Tapi rupanya orang di luar sana tetap memakainya. Karena ada nilai + di situ. Ya, apa pun mimpi kita, jangan pernah berkecil hati apa yang ada padanya (seperti rasa takut karena tak bisa menyelesaikan pekerjaan yang direncanakan. Coba mimpi itu ditulis lalu dibuatkan skenarionya. Sumber Gambar: expresselevatortohell.com

Ranking 1

KETIKA membaca pernyataan Bob Sadino, yang kira kira bilang begini: "Orang pintar itu banyak pikirannya, tapi orang goblok hanya satu. Jadi bisa fokus." Seketika saya teringat apa yang telah orang tua dan guru ajarkan tentang makna kepintaran. Mulai dari SD, SMP, SMA bahkan (ada juga) hingga ke perguruan tinggi, kita "dipaksa" untuk pintar (baca: mampu) menguasai seluruh mata pelajaran. Setiap guru menuntut agar siswanya "mendapat nilai tinggi" pada setiap mata pelajaran yang diampunya. Lalu sistem ranking/peringkat pun dimulai dari akumulasi nilai pada seluruh mata pelajaran. Sehingga siswa yang meraih peringkat tertinggi pasti akan mendapatkan cap sebagai siswa yang pintar, cerdas atau sebutan lain yang sejenis. Maka paradigma orang tua/keluarga -kemudian masyarakat- akan terbangun bahwa "siswa dengan peringkat 1 adalah siswa yang paling pintar di antara siswa yang lain." Lalu pada akhirnya, orang tua, keluarga, masyarakat akan

Seharian Mengedit

Hari ini adalah hari libur. Sebelum pulang ke kampung istri di Bontonompo Gowa, kami mengunjungi salah satu cafe di Makassar. Namanya "You Had Me at Hello" atau nama IGnya, @helloyouhadme . Kami datang di sini bukan tanpa sebab seperti anak anak muda kebanyakan. Ya kami datang di sini karena alasan kerja. Kami bertemu dengan salah satu teman yang ingin dibantu menerbitkan bukunya. Akhirnya kami berbincang lalu lanjut bikin konsep bukunya hingga akhirnya berhasil membuat draft cover serta naskahnya. Selain itu, kami juga buat mocks up buat memperindah produk yang kami pasarkan. Ya, duduk dari pagi hingga magrib. Tapi untung cafenya bagus dan nyaman. Wifinya juga kencang serta bersih. Pokoknya kami tidak rugi ada seharian di sana. Oke fixed, jika kalian ingin ke sana sila cek alamatnya di maps ya. 😁 Foto: Jariah's & Mustikasari 

Tukang Parkir

Tadi sepulang kegiatan flash design yang diadakan Kemenkominfo di Hotel Aryaduta Makassar, tiba tiba datang tukang parkir. Padahal waktu saya datang pagi tadi, tukang parkirnya belum ada. Apalagi motor dijaga sama satpam hotel. Satpam hotel juga, awalnya tidak mau kalau motor yang saya tumpangi masuk ke dalam area parkir hotel. Jadi saya parkir di luar saja. Pas sore ketika pulang, tukang parkir langsung lari ke motor saya, membantu mengeluarkan motor saya yang terjepit di antara motor yang ada di belakangnya. Lalu setelah keluar, saya mengecek kantong celana. Dan hanya ada lembaran 5 ribu dan 10 ribu. Saya sudah cari lembaran 2 ribu tapi tak dapat. Akhirnya dengan merasa sedikit berharap ketika saya memberi lembaran lima ribu itu ke tukang parkir maka ia akan mengembalikan sisanya. Tapi, anda tahu apa yang terjadi? Seketika ia mengucap kalimat "terima kasih" dan setelah itu saya balik belakang, rupanya ia sudah pergi meninggalkan saya. Saya mencoba belajar ikhlas hingga tul

Menjadi Dewasa

Ada banyak anak (muda) yang segera ingin jadi dewasa. Ada pula dewasa tapi kekanak kanakan. Bacalah banyak buku, pelajari matematika, logika, dan filsafat. Kelak kau mengerti bagaimana cara dewasa. Cara pandang dewasa tentu beda dengan cara pandang para remaja. Sama seperti cara pandang orang yang sudah menikah dan yang belum.

Hoaks WhatsApp

Hari ini, media sosial yang paling mudah menyebarkan hoaks alias berita bohong, yakni WhatsApp (WA). Dan orang orang banyak tidak sadar akan hal itu. Banyak orang cerdas begitu mudah meneruskan pesan yang berbau "info" atau "peringatan" namun tanpa disertai sumber yang jelas.  Mereka takut jika "info" atau "peringatan" itu berhenti pada WAnya, maka ia akan menyimpan utang pribadi. Namun tak merasa berdosa sedikit pun, ketika "info" atau "peringataan" yang dibagikan itu malah justru mengandung berita salah dan bisa membuat masyarakat tambah bodoh. Mau tahu contohnya? Pesan yang diteruskan berisi info/peringatan bahwa PLN akan melakukan pemadaman di wilayah Makassar. Lantas kita disuruh untuk segera antre panjang di SPBU mengisi full BBM. Apakah info ini langsung dari PLN? Tentu tidak. Untuk mengetahui info pengumuman itu benar atau tidak tentu harus dicek di website resmi sebuah pemberi info, atau minimal i

Butuh Drainase

Setelah saya berdiskusi dengan kakak ipar saya yang baru saja menyelesaikan studi magisternya di negara Kangguru, saya kemudian terinspirasi menulis ini. Namanya Ainun Najib, seorang pembelajar, pengajar, dan juga youtuber. Tulisan yang sedang anda baca ini fokus membahas kebutuhan drainase di Kabupaten Gowa saja. Kenapa Gowa? Ya, karena Gowa adalah tanah tempat saya hidup lebih dari 20 tahun ini. Kita tahu sendiri, seperti yang sering dilihat di televisi dan youtube, jalanan di beberapa negara seperti Australia sangat bagus. Bagaimana jika hujan turun tidak serta merta langsung membanjiri permukiman. "Jalan keluarnya ada pada drainase," ujar Ainun Najib.  Di sana, seperti yang diutarakannya kemudian, punya tata kelola kota yang betul betul memperhatikan kerjanya. Sekaligus memikiran dan mempersiapkan apa yang akan terjadi hingga puluhan tahun mendatang. Ya, tentu bukan hanya persoalan aspal yang bagus, akan tetapi sistem peresapan di bawah aspal yang jauh lebih

Meluapnya Air Bendungan Bili Bili Gowa

 #PrayForGowa #PrayForSulsel Tagar ini sedang viral di media maya. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi di wilayah ini sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Yang terparah terjadi di wilayah Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Wilayah ini dilalui oleh arus je'ne berang yang membawa langsung air dari Bili Bili. info makassar Sebagai bukti, beberapa video sempat dibagikan terkait air yang meluap di Jembatan Kembar Gowa. Nah wilayah ini masuk di perbatasan Wilayah Pallangga dan Somba Opu. Beberapa rumah sempat dibawa arus. Masyarakat sedang siaga di tempat pengungsian. Bupati Gowa, Adnan Purichta, sempat turun langsung ke lokasi kejadian demi melihat warganya yang sedang berjuang menghadapi bencana banjir ini. Seperti yang dapat dilihat di akun instagram orang nomor satu Gowa itu, bahwa ia pun turut memasak di lokasi pengungsian, sebuah usaha untuk merasakan seperti seorang warga biasa. *** 5 Desember 2018 lalu, saya pernah

Bencana Gowa

Hari ini curah hujan sangat tinggi di daerahku, Gowa Sulawesi Selatan. Begitu pun dengan angin. Di beberapa tempat, spanduk caleg sempat roboh. Selain itu, ranting pohon pun tumbang di beberapa jalan. Hal yang paling dikhawatirkan karena curah hujan tinggi di Kabupaten Gowa ini yakni meluapnya air di bendungan Bili Bili. Alasannya jika bendungan ini meluap, airnya bisa membanjiri kota di sampingnya. Ya, itulah Makassar. Hari ini di berita, dan memang fakta, pintu tanggul di bendungan Bili Bili itu dibuka. Karena ketinggian air mencapai 100 meter lebih. Akhirnya air pun meluap. Jembatan Desa Moncongloe yang berada di depan jalur pintu bendungan pun roboh karena volume air yang begitu besar. Hal parah terjadi berikutnya, air sudah meluap hingga ke bawah Jembatan Kembar Sungguminasa, jembatan yang menghubungkan Kota Makassar, Kab. Gowa, Kab. Takalar, Kab. Jeneponto dan seterusnya. Tinggi air sempat berada tersisa satu meter hingga mencapai dasar jembatan. Akibatnya, jembatan kemb

Kritik Karya

Terima kasih kepada teman teman yang telah memberi kritik pada Karya saya, Kitab Puisi Pranala. Memang perasaan "tidak enak" perlu dihilangkan ketika memberi masukan. Sukses buat #malamsureq, #malampuisimakassar Special for Batara, Fauzan al ayyubi, alghifari (john lennon), ilyas, jusiman, istriku, dll yang hadir di acara malam sureq. Puisi puisi yang bagus untuk malam minggu ini.

Mendengar Kejutan

Ini adalah apresiasi yang tak saya sangka. Melihat buku puisi Pranala diulas oleh orang hebat di Makassar. Disaksikan oleh penyuka puisi dan sastra. Duduk bermalam minggu bersama. Terima kasih segalanya. Instagram Fauzan Al Ayyuby

Seni Menunggu

Saya paling senang menunggu. Jika yang kutunggu adalah hal pasti. Saya sudah dilatih menunggu sejak kecil. Menunggu antrean minyak tanah yang langka sampai menunggu ibu yang sedang bersalin ketika ingin melahirkan adikku. Sebab saya yakin, dalam hal menunggu ada manfaat yang membuat diri kita menjadi lebih tahan. Di situ kita diajar tentang kesabaran dan menerima apa yang seharusnya terjadi. Kini saya kembali merasakan itu. Ada kesenangan tersendiri saat saya menunggu. Menunggu kekasih pulang kuliah. Hingga menunggu istriku selesai belajar. Dulu, kekasihku kutunggu di sebuah masjid kampus. Saya memanfaatkan menunggu itu dengan menulis. Akhirnya hampir tiap hari menunggu, begitu juga tulisanku yang jadi di microsoft office one note. Sekarang di tempat belajar Istriku, ada banyak buku. Di situlah seninya. Banyak hal bermanfaat yang bisa "jadi". Karena di waktu menunggu, ada peluang untuk berpikir jernih. Memikirkan hal yang sebelumnya kita abaikan dan tak mampu kerjakan. Nah s

Alamat Kursus

Hari ini sedang hujan. Ya sebetulnya saya tak pandai memulai cerita. Tapi karena saya mesti bercerita tiap hari di sini, maka gaya apa pun akan saya coba gunakan supaya terkesan saya sedang bercerita. Padahal saya cuma nulis biasa doang. Hhe. Hujan memang kadang menghambat. Tapi tidak untuk hari ini. Dengan mantel kantongan plastik seharga 10 ribu, saya bersama Ainun mengunjungi salah satu tempat kursus yang sebelumnya belum pernah kami datangi. Alamatnya di jalan Hertasning V nomor 25. Kata pengelolanya pas di belakang KFC Pettarani. Sebenarnya saya agak bingung awalnya. Di belakang KFC Pettarani, bukannya jalan AP Pettarani? Rupanya bukan. Jadi kalau dari arah Hertasning menuju jl. AP Pettarani, sebelum lampu merah, ada belokan kiri. Naah, dekat dari Hotel Gahara Makassar. Di situlah jalan Hertasning "kecil" tersusun. Mulai dari Hertasning I sampai Hertasning VII (setahu saya sampai H.VII). Lanjut di tengah hujan yang tentu membasahi, kadang saya ketawa kecil, karena melih

Menemukan File

Setelah membuka laptop yang sudah tua, aku menemukan file tulisan yang sudah lama berserakan dan belum saya pindahkan. Laptop ini adalah yang pertama sejak kupakai 2011 silam. Sekarang ingin kumuseumkan. Tapi file itu ada di dalam note. Microsoft office onenote. Artinya masih tersimpan di data C. Dan apabila saya tidak ambil segera, maka ia akan hilang, selamanya. Manalagi laptop ini sudah sangat lalod. Akhirnya kucoba mengambil ulang file file itu, meskipun harus bertarung dengan laptop yang membesarkan nama M. Galang Pratama.

Hal Penting

Ada banyak yang bisa kita tulis setiap harinya. Kita tak pernah terlepas dengan hal hal baru, baik yang kita dengar dari sumber di luar diri kita, atau pun dari suara suara kecil dari dalam diri kita. Namun, sesuatu yang penting terkadang terdengar seperti hal biasa saja, sehingga seringkali kita meremehkannya. Alhasil, sesuatu yang bernilai itu seketika hilang. Saya imgin mencontohkan satu hal. Kadang ketika di dalam salat, ada hal yang kau pikirkan. Dan itu timbul secara tiba tiba. Seusai salat, kadang kita melupakan hal itu. Kita sebetulnya sedang menyianyiakan sebuah petunjuk penting saat itu. Lain lagi ketika berada di kamar kecil. Entah sedang BAB, atau yang lain. Kita disuguhkan ide brilian. Sebab dalam posisi sedamai itu, otak merasa rileks dan bebas terbang menembus tembok raksasa di sekitar kita. Mungkin suatu nanti, perlu disediakan note dan bolpoin di kamar kecil, agar lebih banyak hal hal "aneh" yang bisa diaplikasikan. Begitu pun, seperti pengalamanku berikut

Di SPBU

Di SPBU. Saya paling merasa tidak betah di SPBU. Tapi saya menjalani ketidakbetahan itu setiap hari. Akhirnya waktu mengubah jadi tidak betah menjadi betah. Ketika sedang antre di SPBU, biasanya sebagai pengendara tentu kita melihat dulu jenis BBM apa yang digunakan. Ada Pertalite dengan nilai Oktan atau RON sebesar 90, Pertamax sebesar 92 dan Premium hanya memiliki Oktan 88. Tapi bukan bagian ini yang ingin saya cerita. Yang menjadi kegelisahan saya saat antre itu yang ingin saya tuangkan di sini. Saat antre, kendaraan motor yang begitu rapi. Tapi banyak orang yang selalu terburu buru ketika ingin mengisi bahan bakar. Entah karena sudah terlambat ke sekolah atau terlambat ke kantor bagi pekerja kantoran. Nah kadangkala saya juga merasakan hal itu. Ada hal genting yang ingin segera kutunaikan tapi kadang orang yang antre di bagian depan itu rese sekali. Sudah tahu ada banyak antrean di belakang, ia masih belum menyiapkan hal penting, seperti: turun dari motor, membuka kunci bagasi bah

Whatsappku sayang, whatsappku malang

Saya mulai bermain Whatsapp (WA) sekitar akhir 2015 atau awal 2016 silam. Ya saya memang bukan pengingat yang baik. Begitu pula ini menandakan saya terlambat menggunakan aplikasi ini dibanding dengan sejarah kemunculannya pada 24 Februari 2009. Hari ini begitu banyak yang menggunakan whatsapp. Bahkan menggeser popularitas BBM kala itu. Itulah sebabnya aplikasi ini berhasil mendapat lirikan dari pemilik aplikasi medsos terbesar, facebook. Sekarang masyarakat banyak yang menggunakan WA ini. Karena mudahnya mengirim pesan, dokumen, gambar bahkan melakukan panggilan video. Namun di balik itu ada beberapa hal yang saya kira mengganggu di dalam dunia per-WAsap-an ini. WAG WAG singkatan dari WhatsApp Group. Ya, grup di WA. Yang sangat jelek dari WAG ini yakni orang orang dengan mudahnya menambahkan kita untuk bergabung dalam satu grup. Saya pernah tiba tiba diundang untuk masuk di suatu grup yang, saya kira sangat tak ada manfaatnya berada di situ. Kekurangannya berlanjut, kita sulit

Teknologi, pajak rokok dan cerita di baliknya

Kamis malam (3/1/2018) hingga Jumat dini hari, kerjaku cuma dua: Mendengar Om Muchtar menjelaskan, dan memberi pernyataan seperlunya. Negara maju karena ada teknologi yang cepat dan tepat. - Selama di perjalanan/ transportasi itu sama dengan 0 (NOL) produktivitas. Makanya hindari berlama lama di perjalanan. Katanya. - Hapuskan KPK. Karena KPK bisa mengadili 5-10 bahkan 20 tahun yang lalu. Padahal ini zaman sudah lewat. Undang- undang wajib dpahami seluruh Indonesia. Jangan ngoa *** Kalau sudah ada lembaran negara, semua sudah paham. -Tuhan yang maha tak terbatas. Semua di dunia ada batasnya Semakin dihapal pengalanan, semakin cepat. Ijazah adalah nilai pengalaman. Kenikmatan itulah yang mahal. Perokok bisa menghabiskan uang banyak untuk beli rokok krn dia mau menikmatinya. Percuma jua banyak merasa. Rasa ini dan itu kalau tidak yakin. Yakin yang perlu. Tester rokok sampoerna lebih tinggi gajinya daripada direktur pt sampoerna. Diskusi sejak jam 9

Mencoba peruntukan baru di tahun baru

Sore tadi karena kelaparan di tengah hujan rintih rintih yang tak kunjung berhenti, saya dan istri akhirnya berani keluar rumah. Mau apa lagi, tinggal di dalam rumah saat kelaparan juga tak akan berguna. Akhirnya kami pergi keliling-keliling. Kebetulan saat itu kami ingin mengunjungi salah satu Pabrik Roti yang tak jauh dari rumah (kurang lebih 1 KM). Akhirnya, mungkin ini sudah diatur, setelah kami datang, ada banyak pembeli yang mengerumuni penjual roti itu. Beruntung, karena kami masih kebagian roti kering alias garenteng.  Orang-orang setelah kami tentu saja harus mengambil jenis roti lain, karena di antara roti yang dijual, garenteng -lah yang paling murah, tetapi juga enak dimakan bersama minuman hangat di pagi atau sore hari. Kami membelinya seharga Rp 8.000,- per bungkusnya. Di dalam satu bungkus besar itu, terdapat 10 bungkus kecil kecil. Serta di dalam tiap bungkusan kecil itu, terdapat lima roti kering gurih campur manis yang siap disantap itu. Alhamdulillah. Sepu

Sedikit hal di 2018 dan tahun sebelumnya [tentang menulis dan menjadi penyunting naskah buku]

Banyak hal yang sebetulnya belum saya lakukan di tahun 2018. Alasannya adalah karena tidak fokus. Saya suka mengerjakan banyak hal pada satu waktu. Namun pada akhirnya banyak hal pula yang lupa dilakukan dan tidak selesai. Mungkin ini yang perlu kubenahi di tahun 2019 ini. Semoga tahun 2019 menjadi lompatan terbesar bagi keluarga kecil saya. Doa adalah satu satunya harapan tersisa setelah usaha. Beberapa hal kalau perlu, kutuliskan tiap harinya di blog ini. Agar saya tidak banyak menyesali perbuatan kecil yang sering kusepelekan ini, yang membuat saya kehilangan ide dan gagasan yang jika saya menuliskannya saat itu, mungkin blog ini sudah berisi banyak postingan. Tapi, apalah daya. Lagi lagi saya menyesali hal itu. Dari beberapa hal yang kulakukan, setidaknya inilah beberapa naskah [buku] yang telah saya edit dan saya tulis tiga tahun terakhir. Meski pun rata rata dikerjakan di 2018. Dan saya merasa ini masih sangat kurang. Memakai nama "Muh. Gal

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog