Sore tadi karena kelaparan di tengah hujan rintih rintih yang tak kunjung berhenti, saya dan istri akhirnya berani keluar rumah. Mau apa lagi, tinggal di dalam rumah saat kelaparan juga tak akan berguna.
Akhirnya kami pergi keliling-keliling. Kebetulan saat itu kami ingin mengunjungi salah satu Pabrik Roti yang tak jauh dari rumah (kurang lebih 1 KM). Akhirnya, mungkin ini sudah diatur, setelah kami datang, ada banyak pembeli yang mengerumuni penjual roti itu. Beruntung, karena kami masih kebagian roti kering alias garenteng.
Orang-orang setelah kami tentu saja harus mengambil jenis roti lain, karena di antara roti yang dijual, garenteng-lah yang paling murah, tetapi juga enak dimakan bersama minuman hangat di pagi atau sore hari.
Kami membelinya seharga Rp 8.000,- per bungkusnya. Di dalam satu bungkus besar itu, terdapat 10 bungkus kecil kecil. Serta di dalam tiap bungkusan kecil itu, terdapat lima roti kering gurih campur manis yang siap disantap itu.
Alhamdulillah.
Sepulang dari rumah, kami sempat singgah di penjual Thai Tea. Sebuah minuman kemasan yang dijual tepat di depan RSUD Syekh Yusuf, cafe sederhana yang menjual aneka minuman. Istri saya tidak bisa menahan untuk tidak membeli teh itu.
Kami ingin mencoba peruntukan baru. Ya, ini terinspirasi dari sebuah peristiwa sore itu.
Pertama
Menjual sabun kesehatan bidara. Sabun ini kami jual seharga Rp 15.000,- per pcsnya. Alhamdulillah, manfaat memakai sabun ini sangat banyak. Ya, yang paling utama dan terkenal adalah bisa menjauhkan atau membersihkan diri dari gangguan jin/makhluk halus.
Kedua
Selanjutnya, kami juga menjual Tanaman Aglaonema. Tanaman atau ada yang mengatakan bunga "Sri Rejeki" ini pas ditanam di kebun samping atau belakang rumah. Boleh juga jika ditanam di pot depan rumah. Sangat pas sebagai khiasan rumah keluarga.
Ketiga
Memanfaatkan Instagram sebagai sarana marketing online. Ini akan saya jelaskan kemudian.
Keempat
Menjual buku. Ya, jika selama ini kami yang memiliki rumah baca, mengapa tidak untuk mencoba berjualan buku buku yang memang untuk dijual. Buku buku ini juga adalah buku yang awalnya kami beli, lalu dijual kembali. Buku baru dan original pastinya. Tapi untuk sekarang, kami fokus jual melalui Whatsapp dulu. Sila lihat buku yang kami jual di sini. (Langsung menuju ke akun Whatsapp).
Kelima
Bagaimana jika saya jual juga garenteng ini? Siapa tahu ada yang minat, kan?
Sekian dan semoga bermanfaat.
M. Galang Pratama
Di depan laptop, 2019.
Akhirnya kami pergi keliling-keliling. Kebetulan saat itu kami ingin mengunjungi salah satu Pabrik Roti yang tak jauh dari rumah (kurang lebih 1 KM). Akhirnya, mungkin ini sudah diatur, setelah kami datang, ada banyak pembeli yang mengerumuni penjual roti itu. Beruntung, karena kami masih kebagian roti kering alias garenteng.
Orang-orang setelah kami tentu saja harus mengambil jenis roti lain, karena di antara roti yang dijual, garenteng-lah yang paling murah, tetapi juga enak dimakan bersama minuman hangat di pagi atau sore hari.
Kami membelinya seharga Rp 8.000,- per bungkusnya. Di dalam satu bungkus besar itu, terdapat 10 bungkus kecil kecil. Serta di dalam tiap bungkusan kecil itu, terdapat lima roti kering gurih campur manis yang siap disantap itu.
Alhamdulillah.
Sepulang dari rumah, kami sempat singgah di penjual Thai Tea. Sebuah minuman kemasan yang dijual tepat di depan RSUD Syekh Yusuf, cafe sederhana yang menjual aneka minuman. Istri saya tidak bisa menahan untuk tidak membeli teh itu.
Ya, mau diapa lagi, kalau dia punya mau, kan?Setelah itu, setiba di rumah, kami langsung melanjutkan diskusi awal tahun.
Kami ingin mencoba peruntukan baru. Ya, ini terinspirasi dari sebuah peristiwa sore itu.
Pertama
Menjual sabun kesehatan bidara. Sabun ini kami jual seharga Rp 15.000,- per pcsnya. Alhamdulillah, manfaat memakai sabun ini sangat banyak. Ya, yang paling utama dan terkenal adalah bisa menjauhkan atau membersihkan diri dari gangguan jin/makhluk halus.
Kedua
Selanjutnya, kami juga menjual Tanaman Aglaonema. Tanaman atau ada yang mengatakan bunga "Sri Rejeki" ini pas ditanam di kebun samping atau belakang rumah. Boleh juga jika ditanam di pot depan rumah. Sangat pas sebagai khiasan rumah keluarga.
Ketiga
Memanfaatkan Instagram sebagai sarana marketing online. Ini akan saya jelaskan kemudian.
Keempat
Menjual buku. Ya, jika selama ini kami yang memiliki rumah baca, mengapa tidak untuk mencoba berjualan buku buku yang memang untuk dijual. Buku buku ini juga adalah buku yang awalnya kami beli, lalu dijual kembali. Buku baru dan original pastinya. Tapi untuk sekarang, kami fokus jual melalui Whatsapp dulu. Sila lihat buku yang kami jual di sini. (Langsung menuju ke akun Whatsapp).
Kelima
Bagaimana jika saya jual juga garenteng ini? Siapa tahu ada yang minat, kan?
Sekian dan semoga bermanfaat.
M. Galang Pratama
Di depan laptop, 2019.