Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2017

Batu Loncatan

Saya menuliskan ini di saat saya sedang berada di kantor. Alhamdulillah setidaknya hari ini ada pekerjaan yang telah ia "pegang" meskipun masih berstatus kontrak. *** 22 tahun bukan usia yang labil. Angka itu sudah masuk dalam kategori dewasa awal. Beragam tanggungjawab telah ditekuninya hingga saat ini. Namun, proses belajar tidak akan pernah selesai. Masih banyak hal yang masih jadi catatan penting untuk diperbaiki. Perlahan namun pasti, passion yang telah lama diimpikannya itu mulai terlihat hari ini, meski masih samar. Hal inilah yang membuat lelaki yang mengulangi hari lahirnya setiap 28 November itu sedikit lega. Semoga saja hari ini menjadi awal buatnya untuk bisa berdiri di tempat yang telah lama diimpikannya. Berjiwa berani dan penuh tanggungjawab yang pada akhirnya akan menunjukkan kemampuannya yang tersembunyi untuk dimanfaatkan oleh lingkungan sekitarnya. Dan pada akhirnya orangtuanya akan berkata: "Nak, sekarang sudah tiba saatnya..."

Hilang

Source: Antinomi.org Heru Joni Putra, menulis di status Facebooknya . Di statusnya itu saya tangkap bahwa orang orang di zaman ini dengan mudah menjadi pintar karena akses untuk menempuh bahan bacaan seperti tak ada sekat lagi. Menurut penulis buku Badrul Mustafa, Badrul Mustafa, Badrul Mustafa itu, kecerdasan hari ini bukanlah menjadi barang mewah yang mesti dicari.  Akan tetapi (saya melihat) sebagai bangsa yang mulai berkembang (dan kebanyakan penduduknya buta sejarah; termasuk saya, sehingga sangat mudah diadu domba oleh isu dan berita yang menyesatkan) sudah seharusnya menggalakkan edukasi tentang pentingnya "moral" dalam keterbukaan di dunia saat ini, maya terlebih lagi di dunia nyata. Sepertinya kita memang belum siap dengan perkembangan teknologi yang dengan segala kepraktisannya mampu memberikan informasi mentah untuk segera dikonsumsi.  Ada beberapa hal saya kira, yang mesti kita perbaiki dan renungkan bersama. Saat ini rasa saling memercayai itu p

Pindah ke Online

Lihatlah yang ada di gambar. Perhatikanlah sekali lagi! Anda tahu itu apa? King Koil merupakan salah satu merk dagang yang menjual berbagai macam furniture. Salah satu di antaranya springbed.  Saya dan seorang teman masuk ke toko yang menjual barang dari King Koil. Sebuah toko yang lumayan besar dan berlantai empat. Terletak di Jalan Gunung Latimojong, Makassar. Saya lalu bertemu dengan pimpinan yang menjaga toko itu. Namanya Pak Ary. Temanku memanggilnya dengan sebutan "Shu". Di belakang baru saya tanyakan apa arti panggilan itu. Katanya itu untuk panggilan kepada orang China yang lebih tua. Lanjut.. Kami lalu berbincang panjang lebar yang pada intinya, kami mendapatkan inspirasi. Katanya kami sangat beruntung bisa bekerja di bagian online. Lalu dia pun menerima isi pikiran kami dan bahkan dia yang lebih banyak bicara.  Katanya, saat ini ada enam ribuan toko yang tutup di seluruh dunia. Baru baru ini ada toko H&M dan MatahariMall di Jakarta yang gulung tikar

Semangat Kerja

Kakek Penjual Koran dan Anak Penjual Tisu Lihat Tweet @kampuspuisi :  Dokumentasi Pribadi

Pelik

Saya melihat suatu hari kondisi kita semakin runyam dan sulit. Tekanan penuh tekanan mencabik cabik jiwa setiap manusia. Stress melanda hingga seakan tiap kelompok saling mencakar cakar sesama. Berteriak bagai orang gila. Dan tak ada tempat yang membuat tenang selain apa yang disebut hari akhir. *** Ketika jalan raya sudah dipenuhi kendaraan. Ruang ruang kosong di sekitar jalan tak lagi menampung manusia dan tumbuhan. Debu dan kotoran terbang ke sana ke mari tanpa permisi hanya menjadi pemandangan tiap hari. Bunyi klason tak pernah berhenti bersahutan, bagai suara terompet sangkakala pelan namun pasti menghancurkan gendang telinga. Kelahi dan tengkar menjadi sesuatu yang tak bisa ditolerir ketika kelakuan abai tak sengaja terjadi. Bahkan karena lupa atau saking tak adanya pilihan lain menjadi alasan yang pasti. Hingga emosi menyulut dan berakhir kebencian atau penyesalan satu dan lainnya. Lecet, saling melukai, robek, hancur, terselip, tabrak, meledak, air mata. Kita menjadi

Lapangan Bola Hari ini

Baru-baru ini saya mengedit video berdurasi tiga menit. Video yang menampilkan kemenakan sedang bermain bola di salah satu lapangan futsal yang ada di kota ini. Setelah videonya jadi, saya kemudian meng- upload nya ke Youtube. Judulnya Aimar & Naufal Futsal. Barangkali ada yang ingin membukanya, silakan.  Pada proses meng- upload itu, saya tak lupa memberikan catatan mengenai video itu yang isinya sedikit tentang kritikan saya pada lingkungan yang sudah banyak berubah. Untuk lebih jelasnya silakan buka Channel Youtube saya, dengan cara klik di sini.  Pilih video berjudul Aimar & Naufal Futsal. Sekian! Source :  jefrirendikaputra20.blogspot.com

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog