Saya melihat suatu hari kondisi kita semakin runyam dan sulit. Tekanan penuh tekanan mencabik cabik jiwa setiap manusia. Stress melanda hingga seakan tiap kelompok saling mencakar cakar sesama. Berteriak bagai orang gila. Dan tak ada tempat yang membuat tenang selain apa yang disebut hari akhir.
***
***
Ketika jalan raya sudah dipenuhi kendaraan. Ruang ruang kosong di sekitar jalan tak lagi menampung manusia dan tumbuhan. Debu dan kotoran terbang ke sana ke mari tanpa permisi hanya menjadi pemandangan tiap hari.
Bunyi klason tak pernah berhenti bersahutan, bagai suara terompet sangkakala pelan namun pasti menghancurkan gendang telinga. Kelahi dan tengkar menjadi sesuatu yang tak bisa ditolerir ketika kelakuan abai tak sengaja terjadi. Bahkan karena lupa atau saking tak adanya pilihan lain menjadi alasan yang pasti. Hingga emosi menyulut dan berakhir kebencian atau penyesalan satu dan lainnya.
Lecet, saling melukai, robek, hancur, terselip, tabrak, meledak, air mata.
Kita menjadi manusia manusiamanusia rugi. Yang menunggu waktu habis dimakan akal pikiran.
source : www.quaintkids.com.au |
Mantap..Penuh makna..
ReplyDelete