Setelah saya berdiskusi dengan kakak ipar saya yang baru saja menyelesaikan studi magisternya di negara Kangguru, saya kemudian terinspirasi menulis ini. Namanya Ainun Najib, seorang pembelajar, pengajar, dan juga youtuber.
Tulisan yang sedang anda baca ini fokus membahas kebutuhan drainase di Kabupaten Gowa saja. Kenapa Gowa? Ya, karena Gowa adalah tanah tempat saya hidup lebih dari 20 tahun ini.
Kita tahu sendiri, seperti yang sering dilihat di televisi dan youtube, jalanan di beberapa negara seperti Australia sangat bagus. Bagaimana jika hujan turun tidak serta merta langsung membanjiri permukiman.
"Jalan keluarnya ada pada drainase," ujar Ainun Najib. Di sana, seperti yang diutarakannya kemudian, punya tata kelola kota yang betul betul memperhatikan kerjanya. Sekaligus memikiran dan mempersiapkan apa yang akan terjadi hingga puluhan tahun mendatang.
Ya, tentu bukan hanya persoalan aspal yang bagus, akan tetapi sistem peresapan di bawah aspal yang jauh lebih penting. Agar air tidak tergenang di atas aspal.
Lain halnya yang ada di, misalnya Kabupaten Gowa, -Mungkin ini juga terjadi di kota lain di Sulawesi Selatan dan mungkin juga di beberapa wilayah Indonesia- yang lebih diutamakan adalah pembangunan aspal yang tinggi. Bahkan di beberapa tempat, aspal dilapisi beton hingga beberapa kali. Akibatnya jalan raya semakin tinggi, tapi selokan kurang diperhatian.
Masih banyak jalan jalan di Gowa yang selokannya tidak menemui titik keluar alias terputus di tengah jalan. Beberapa lokasi di depan rumah warga tidak memiliki selokan.
Nah barangkali ini sedikit masukan buat pemegang keputusan yang berwenang, bahwa jauh dari keramaian kota, ada warga kecil yang berharap agar drainase di Kabupaten Gowa bisa segera diperbaiki.
Bukan hal mustahil, jika yang ditakutkan akan benar terjadi, tiga atau lima tahun kedepan, bendungan Bili Bili yang Januari lalu memuntahkan isi perutnya, bisa lebih memprihatinkan. Bukan hanya bencana alam yang dikhawatirkan seperti curah hujan yang tinggi, tapi juga kesadaran masyarakat membuang sampah dan menjadikannya menumpuk.
Nah kalau ini tidak diantisipasi lebih dini dengan cara memperbaiki drainase kita, maka jangan harap Gowa yang diidam idamkan jadi kota aman, akan jadi kota yang tenggelam.
Gambar: www.picswe.com
Tulisan yang sedang anda baca ini fokus membahas kebutuhan drainase di Kabupaten Gowa saja. Kenapa Gowa? Ya, karena Gowa adalah tanah tempat saya hidup lebih dari 20 tahun ini.
Kita tahu sendiri, seperti yang sering dilihat di televisi dan youtube, jalanan di beberapa negara seperti Australia sangat bagus. Bagaimana jika hujan turun tidak serta merta langsung membanjiri permukiman.
"Jalan keluarnya ada pada drainase," ujar Ainun Najib. Di sana, seperti yang diutarakannya kemudian, punya tata kelola kota yang betul betul memperhatikan kerjanya. Sekaligus memikiran dan mempersiapkan apa yang akan terjadi hingga puluhan tahun mendatang.
Ya, tentu bukan hanya persoalan aspal yang bagus, akan tetapi sistem peresapan di bawah aspal yang jauh lebih penting. Agar air tidak tergenang di atas aspal.
Lain halnya yang ada di, misalnya Kabupaten Gowa, -Mungkin ini juga terjadi di kota lain di Sulawesi Selatan dan mungkin juga di beberapa wilayah Indonesia- yang lebih diutamakan adalah pembangunan aspal yang tinggi. Bahkan di beberapa tempat, aspal dilapisi beton hingga beberapa kali. Akibatnya jalan raya semakin tinggi, tapi selokan kurang diperhatian.
Masih banyak jalan jalan di Gowa yang selokannya tidak menemui titik keluar alias terputus di tengah jalan. Beberapa lokasi di depan rumah warga tidak memiliki selokan.
Nah barangkali ini sedikit masukan buat pemegang keputusan yang berwenang, bahwa jauh dari keramaian kota, ada warga kecil yang berharap agar drainase di Kabupaten Gowa bisa segera diperbaiki.
Bukan hal mustahil, jika yang ditakutkan akan benar terjadi, tiga atau lima tahun kedepan, bendungan Bili Bili yang Januari lalu memuntahkan isi perutnya, bisa lebih memprihatinkan. Bukan hanya bencana alam yang dikhawatirkan seperti curah hujan yang tinggi, tapi juga kesadaran masyarakat membuang sampah dan menjadikannya menumpuk.
Nah kalau ini tidak diantisipasi lebih dini dengan cara memperbaiki drainase kita, maka jangan harap Gowa yang diidam idamkan jadi kota aman, akan jadi kota yang tenggelam.
"Kita butuh drainase yang baik, bukan aspal yang tinggi." - Ainun Najib Alfatih.
Gowa, 23 Januari 2019
Gambar: www.picswe.com
Jangankan Gowa, tengah kota aja seperti depan kantor kantor Gurbenur di Jl. Urip masih tergenang air jika hujan.. Pas depan kantor pemerintahan pusat di Sulsel yang notabenenya di dalamlah pusatnya pemikir dan pemimpin provinsi ini..
ReplyDeleteNah, itu dia kak. Kadang memang kita melihat masalah sangat besar di luar sana, tapi masalah di dalam yg mestinya harus diselesaikan.
DeleteBener banget, drainase dulu harus bagus biar gak terjadi genangan. Karena setinggi apapun aspalnya tapi kalo drainasenya kurang bagus ya tetap aja seperti sedia kala.
ReplyDeleteIya kak, meski beberapa kritikan sudah didengarkan, tapi tampaknya semua jadi angin lalu. kita hanya bisa tetap berjuang, setidaknya lewat menulis begini.
DeleteKt jg bsa ambil contoh di sg, sistem pngelolaan airnya sangat ketat. Mreka g ada sumber mata air tp aur minum tersedia dimana mana di jalan2.
ReplyDeleteMreka mggunakan sistem drainase yg lgsg di recycke
Wah kalau itu sudah sangat maju. Kita yang ketinggalan jauh.
DeleteCocok juga, jangan sampai halhal begini menjadi pemicu banjir belakangan ini khususnya daerah Gowa dan Makassar. Nice post.
ReplyDeleteTerima kasih.
DeleteJika Bendungan Bili-bili jebol, bisa dipastikan Makassar, Gowa, dan Maros akan terendam parah, setuju dengan perbaikan dgn sistem drainase di area tersebut, apalagi di Makassar, hujan deras seminggu beberapa area langsung banjir.
ReplyDeleteNah Terima kasih atas supportnya
Deletekakak mertua itu maksudnya bagaimana? kakanya mertua atau mertuanya kakak? hihihi
ReplyDeletesoal drainase, kota-kota di Indonesia memang harus diakui masih sangat kurang memberikan perhatian. bahkan kota yang awalnya draninasenya sudah bagus karena peninggalan Belanda seperti Semarang atau Makassar, lama-lama ya hancur juga karena tidak dirawat dan dikembangkan.
Hha. Makasih sudah respon kata yang keliru kak. Saya sudah edit.
DeleteDi Makassar juga sering terdapat air genangan padahal hujan hanya sebentar. Apalagi jika hujannya deras bisa-bisa banjir
ReplyDeleteDi sini kalau banjir bukannya drainase dan daerah resapan air yanh diperbaiki, tapi jalanan dan pondasi bangunan yang dibikin makin tinggi. Ya ndak akan menyelesaikan masalah sih.
ReplyDeleteNah itu dia kak. Malah menperpanjang masalah. Karena pasti akan bikin macet saat dilakukan penambahan aspal.
DeleteNah itu dia maksud tulisan ini dibuat, kak.
Deleteini juga penyebab banjir di Makassar. baru hujan sebentar air sudah menggenang di jalanan. drainase yang ada tinggalan Belanda dan tidak . diperbaiki, yang ada jalanan dikasi tinggi. yah akan banjir terus.
ReplyDeletedan rang orang tiap tahun akan mendengar berita yang sama. korban yang sama.
DeleteBener banget ini kak. Drainase di gowa cukup parah, hujan sedikit saja langsung tergenang parah. Pembangunan harus lebih diperhatikan memang.
ReplyDeleteNah, kan. Raya pernah ke Gowa ya.. Semoga mereka mendengarkan.
Deletedan saya salah fokus ke "kakak mertua" :D
ReplyDeletebtw, memang sih di Makassar dan Gowa drainase kayak kurang dipeehatikan. Nanti banjir baru panik semua, tapi habis itu ya balik lagi nda dipedulikan.
Haha. Maksudnya kakak Ipar.. :D
DeleteSemoga yang berwenang dapat mengantisipasi masalah yang akan jadi momok menakutkan bagi warga Gowa dan sekitarnya.
ReplyDeleteaamiin. saya kirimkan isi blog ini ke pemerintah. semoga mereka baca.
DeleteNah, masalah drainase ini memang penting banget dan patut jadi perhatian pemerintah. Karena klu tidak ya setiap musim hujan datang banjir akan tetap terjadi. Apalagi di sekitaran depan kampus UIN Samata Gowa, biar gak hujan jalanannya tetap basah karena air selokan meluap dan sampai saat ini masih dibiarkan begitu saja
ReplyDeleteBukan hanya jadi masalah di Kabupaten Gowa kayanya, tapi di Makassar jugaa Dan banyak Kota lainnya. Tata kelola drainase cukup krusial untuk mengatasi banjir saat hujan. Mari berharap bersama semoga segera jadi perhatian pemerintah
ReplyDelete