Setelah membuka laptop yang sudah tua, aku menemukan file tulisan yang sudah lama berserakan dan belum saya pindahkan. Laptop ini adalah yang pertama sejak kupakai 2011 silam. Sekarang ingin kumuseumkan. Tapi file itu ada di dalam note. Microsoft office onenote. Artinya masih tersimpan di data C. Dan apabila saya tidak ambil segera, maka ia akan hilang, selamanya. Manalagi laptop ini sudah sangat lalod. Akhirnya kucoba mengambil ulang file file itu, meskipun harus bertarung dengan laptop yang membesarkan nama M. Galang Pratama.
Dulu, ketika tulisan saya terbit di kolom "Surat Pembaca Kompas" berjudul Jangan Revisi edisi 31 Maret 2017, sekilas saya membaca isi surat pembaca lain di samping tulisan itu, judulnya Mengungkap "Mark Up" . Saat itu saya sama sekali tidak tahu apa arti dari kata "Mark Up" , saya pun tak punya rasa penasaran berlebih untuk mencari tahu frasa itu di mesin pencari daring. Akhirnya saya menghiraukannya. Satu tahun berlalu. Saya bekerja di sebuah media. Menghadapi orang-orang mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas seperti pemegang jabatan pemerintahan. Mulai kepala desa, kepala dinas, bupati hingga anggota dewan. Saya bukan wartawan, saya hanya bekerja sebagai tukang cari iklan daring (online). Menawarkan ke orang orang agar dirinya bisa dimuat di portal media daring. Dari sini, saya baru tahu (atas pengalaman kerja yang baru beberapa bulan), arti dan maksud dari "mark up" itu. Akhirnya pikiran saya kembali ke awal tulisan ini. T...