Hari ini curah hujan sangat tinggi di daerahku, Gowa Sulawesi Selatan. Begitu pun dengan angin. Di beberapa tempat, spanduk caleg sempat roboh. Selain itu, ranting pohon pun tumbang di beberapa jalan.
Hal yang paling dikhawatirkan karena curah hujan tinggi di Kabupaten Gowa ini yakni meluapnya air di bendungan Bili Bili. Alasannya jika bendungan ini meluap, airnya bisa membanjiri kota di sampingnya. Ya, itulah Makassar.
Hari ini di berita, dan memang fakta, pintu tanggul di bendungan Bili Bili itu dibuka. Karena ketinggian air mencapai 100 meter lebih.
Akhirnya air pun meluap. Jembatan Desa Moncongloe yang berada di depan jalur pintu bendungan pun roboh karena volume air yang begitu besar.
Hal parah terjadi berikutnya, air sudah meluap hingga ke bawah Jembatan Kembar Sungguminasa, jembatan yang menghubungkan Kota Makassar, Kab. Gowa, Kab. Takalar, Kab. Jeneponto dan seterusnya. Tinggi air sempat berada tersisa satu meter hingga mencapai dasar jembatan. Akibatnya, jembatan kembar sempat ditutup selama beberapa jam.
Masyarakat sekitar tampak khawatir. Karena beberapa rumah yang berada di sekitar Pallangga, daerah dekat jembatan kembar itu terendam banjir. Bahkan beberapa masyarakat mengaku melihat ada rumah warga yang terseret arus sungai Jeneberang itu.
Akan tetapi untungnya pada malam hari, suasana cukup kondusif. Curah hujan pun menurun. Meskipun beberapa daerah sempat terkena banjir dan dampak lain seperti macet di jalan, semoga tak ada korban jiwa. Belum ada laporan jelas mengenai korban dari wabah banjir ini.
Apakah ini bencana yang datang di 'Butta Gowa'? Mari kita positif thinking, sebab yakinlah masih banyak orang orang baik yang mendiami wilayah ini. Semoga semua baik baik saja hingga matahari esok memberi senyum paling cerahnya.
Hal yang paling dikhawatirkan karena curah hujan tinggi di Kabupaten Gowa ini yakni meluapnya air di bendungan Bili Bili. Alasannya jika bendungan ini meluap, airnya bisa membanjiri kota di sampingnya. Ya, itulah Makassar.
Hari ini di berita, dan memang fakta, pintu tanggul di bendungan Bili Bili itu dibuka. Karena ketinggian air mencapai 100 meter lebih.
Akhirnya air pun meluap. Jembatan Desa Moncongloe yang berada di depan jalur pintu bendungan pun roboh karena volume air yang begitu besar.
Hal parah terjadi berikutnya, air sudah meluap hingga ke bawah Jembatan Kembar Sungguminasa, jembatan yang menghubungkan Kota Makassar, Kab. Gowa, Kab. Takalar, Kab. Jeneponto dan seterusnya. Tinggi air sempat berada tersisa satu meter hingga mencapai dasar jembatan. Akibatnya, jembatan kembar sempat ditutup selama beberapa jam.
Masyarakat sekitar tampak khawatir. Karena beberapa rumah yang berada di sekitar Pallangga, daerah dekat jembatan kembar itu terendam banjir. Bahkan beberapa masyarakat mengaku melihat ada rumah warga yang terseret arus sungai Jeneberang itu.
Akan tetapi untungnya pada malam hari, suasana cukup kondusif. Curah hujan pun menurun. Meskipun beberapa daerah sempat terkena banjir dan dampak lain seperti macet di jalan, semoga tak ada korban jiwa. Belum ada laporan jelas mengenai korban dari wabah banjir ini.
Apakah ini bencana yang datang di 'Butta Gowa'? Mari kita positif thinking, sebab yakinlah masih banyak orang orang baik yang mendiami wilayah ini. Semoga semua baik baik saja hingga matahari esok memberi senyum paling cerahnya.
Salah satu wilayah di Gowa yang terendam banjir |