Skip to main content

Seperti Bayi


M Galang Pratama



HARI ini, saya dan istri mendatangi sebuah acara aqiqahan di dekat rumah. Cukup jalan kaki ke tempat itu. Namanya saja dekat rumah, ya kan.

Sesampai di sana, kami langsung ambil makan lalu duduk sambil menyaksikan hiburan dari nyanyian suara elekton. Lagu yang dinyanyikan adalah dangdut, jenis lagu yang kurang kusenangi.

Setelah duduk selama 20 menit, dan menghabiskan makanan, serta pencuci mulut (sambil istriku mencoba kue Surabi, jenis kue campuran terigu dan kelapa yang baru dirasanya), kami lalu masuk ke rumah tuan rumah (memang sejak tadi kami duduk di kursi depan rumah, tempat tamu biasa duduk).

Di dalam rumah barulah kami menyalami si ibu bayi dengan amplop. Setelah itu saya dan istri (begitu pun semua orang yang datang), memperhatikan si bayi mungil itu.

Melihat pipinya yang tembem, dan gerak geriknya yang bebas menendang apa saja yang menghalanginya.

Sepulang di rumah, saya lalu berbaring di tempat tidur.

Di tempat tidur saya membayangkan jadi seperti bayi. Bebas berekspresi. Mau ini mau itu langsung dipenuhi. Jika menangis, seketika banyak orang yang mendekat, menyanyikan lagu yang seakan kumengerti padahal tidak, atau ibu mencoba menyusui, walau kadang saya tak mau.

Ketika sedang buang air, saya merasa gelisah, dan seketika ibu tahu akan hal itu. Ibu tahu harus berbuat apa. Orang orang senang melihatku, bahkan banyak di antara mereka yang seolah olah ingin membikinku tersenyum bahkan ketawa tapi saya merasa mereka kadangkala tidak lucu lucu amat. Garing.

Mereka senang menciumku. Bahkan ketika usiaku mulai menginjak satu tahun, mereka ingin agar aku membalas ciumannya. Mereka senang menggendongku, dan mengajakku main. Walau kadang, ada permainan yang kuinginkan, tapi belum bisa kumainkan, karena barangkali itu belum atau pun tidak cocok kumainkan

Menjadi anak kecil, saya bebas menjadi apa saja. Tak pernah terlintas sedikit pun masalah di dalam kepalaku. Saya merasa hidup ini sangat luas, dan semua orang sayang padaku.

Lalu saya terbangun dari tempat tidur.

Dan saya akhirnya sadar, saya bukan anak bayi, bukan pula si kecil yang banyak mau ini dan itu, yang bisa segera didapatkan seperti kebutuhan anak balita.

Saya sudah dewasa, dan masalah begitu banyak yang mengitari isi kepala. Banyak hal yang jadi tanggungjawab pribadi dan keluarga.

Namun dewasa mengajarkan bahwa ada banyak orang yang senang dan tak senang dengan kita. Ada yang tulus, ada yang cuma cari cari muka. Ada yang serius, ada juga yang menganggap tidak berguna.

Tapi hidup adalah hidup. Semua memang patut dijalani. Menjadi dewasa adalah proses. Sebab usia takkan berdusta di hadapan waktu.

Waktu mengajarkan hal ajaib yang pernah terjadi. Ada yang perlu diingat, ada yang memang pantas dilupakan. Meski kadang kita menyesal telah melupakan sesuatu yang rasanya amat penting.

Tapi tidakkah Tuhan menciptakan lupa pada diri manusia, agar ia tak sombong? Atau boleh jadi dengan adanya lupa itu justru akan membawa manusia dapat melakukan hal hal hebat di hari esok?

Tentu!

Terakhir, menjadi manusia dewasa sudah menjadi takdir yang harus tetap dijalani sebaik yang kita bisa. Berpikir imajinatif seperti bayi (atau anak kecil) memang perlu, agar hidup yang dijalani tidak serta merta jadi kaku, terlalu serius bisa menghalangi ide jenius.

Hidup ini memang indah, kawan:

Setelah ada kesusahan, datang kemudahan.
Setelah disambut kesedihan, terbit senyuman. 

____
Sumber Gambar: littlebossworld.com

Comments

  1. andai bisa selalu jadi anak - anak yah kak. menjadi orang dewasa tidak semenyenangkan yang diharapkan orang - orang. :D

    ReplyDelete
  2. saya jadi ingat filim kartun bayi-bayi. Terlihat mereka berangan-angan menjadi orang dewasa juga yang tidak dilarang ini itu

    ReplyDelete
  3. Tapi yang ada sekarang memang, banyak orang dewasa yang kekanak-kanakan ataupun sebaliknya. Namanya juga pilihan, betul ndak kak? Selama mereka ndak nyenggol ya masa bodo.. hahahhaha

    ReplyDelete
  4. Betul sekali kak, menjadi dewasa menuntut kita untuk tangguh dalam mengatasi semua masalah yang ada.

    Kadang ingin kembali ke masa kecil lagi dimana di kepala hanya ada satu tujuan yaitu bermain terus biar bisa senang terus. Namun, yah kembali lagi dengan metamorfosislah kita bisa belajar hehe.

    ReplyDelete
  5. Enak memang kak jadi bayi :D makan disediadin nangis dikit diperhatiin, bahkn setiap gerak geriknya selalu menjadi hal yang ditunggu tunggu. Tapi kalau jadi kecil mulu kita ga akan kenal gimana dag dig dugnya saat gebetan nelfon eh 😆

    ReplyDelete
  6. mungkin itulah mengapa Peterpan tak ingin menjadi org dewasa, tapi sayangnya siklus menjadi dewasa adalah suatu keharusan hehe...

    ReplyDelete
  7. Waktu kita kecil, pengen cepat gede. Gilaran udah gede, pengennya kembali jadi anak-anak, hehe..

    ReplyDelete
  8. Ya seperti bayi yang masih suci. Semua perhatian senantiasa tertuju padanya hihi.

    ReplyDelete
  9. Dewasa juga mengajarkan kita bahwa ada orang yang berteman hanya untuk memanfaatkan dan ada juga yang benar-benar tulus. Dewasa oh dewasa

    ReplyDelete
  10. Luar biasanya adalah, tidak peduli apapun ras di bayi, apa warna kulitnya, mereka tetap punya bahasa yang sama. Bahasa universal.

    ReplyDelete
  11. Waktu anak anak mau cepat jadi dewasa, pas dewasa eh mau langsung punya anak anak. Tapi calonnya belum siap.. Mohon do'a, kak.

    ReplyDelete
  12. Hehe kurang senang dengan lagu dangdut yah. Kak ..

    Bdw kalau masih bayi ma, pasti banyak incar cewek2, dicium dan digendong ,apalagi kalau cute. .kalau sudah beranjak dewasa tidak lagi..

    ReplyDelete
  13. Jadi bayi emang enak banget ya emaknya yang rempong haha etapi klu suamiku sering juga saya panggil dia bayi - bayi besar maksud saya hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha.. bayi bayi besar. Istilah yang oke..

      Delete
  14. Menjadi bayi memang menyenangkan. tapi ndak mungkin jadi bayi terus hahahah. nikmati saja semua proses kehidupan yang di jalani

    ReplyDelete

Post a Comment

Paling banyak dibaca

Empat Cara Agar Nama dan Foto Kamu Bisa Muncul di Mesin Pencari Google

BANYAK yang ingin melihat ketika namanya diketik di mesin pencari, maka yang muncul adalah foto dan tulisan tentang dirinya. Nah, bagaimana caranya agar foto dan tulisan tentang dirimu bisa muncul di halaman mesin pencari sekelas Google ? Coba perhatikan, mengapa artis dan penulis terkenal namanya bisa dengan mudah tampil di mesin pencari Google? Ya, jawabannya mudah, karena dia sudah dikenal, bukan? Namun bagaimana caranya buat kita yang belum terkenal? Caranya mudah sekali, coba klik nama "Muh. Galang Pratama" dan saksikan apa yang muncul. ( He he , daripada ambil contoh nama lain, mending pakai nama sendiri 😆😁). Beberepa cara yang sudah saya praktikkan dan kurang berhasil (#eh, maksudnya lumayan berhasil 😛), yaitu: Buat Blog dan Tulis tentang Keseharianmu Source: Diolah dari jpompey.com Kalian boleh saja membuat blog gratis dengan waktu lima menit. Ya, serius, hanya lima menit. Silakan klik  blogger.com  atau  wordpress.com.  (Tapi, saran jika ...

Cara Mudah Scan Dokumen dengan Google Lens Tanpa Aplikasi di Android

  Siang tadi (10 April 2023), sehabis dari Kantor Sindo Makassar mengambil koran, saya menuju Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Wilayah Sulsel di jalan Sultan Alauddin.  Sesampai di lantai 2 saya menemui kawan kawan yang menjadi pegawai di dinas tersebut. Saya menyebut kawan, meskipun usia mereka jauh lebih senior, saya senang memanggilnya Kakak, karena mereka senang berbagi dan menghargai setiap anak muda yang menemuinya. Selain mengantar koran, saya juga mebawakan buku hasil cetakan salah satu pustakawannya. Sebelum saya balik, saya memberikan satu teknik scan dokumen yang mudah. Ternyata ini informasi yang baru bagi mereka. Saya tunjukkan caranya dan dengan mudah, mereka mengikuti dan senang bisa paham. Caranya Buka Google Chrome di Hp Di bagian atas kanan, terdapat logo Kamera, Klik Setelah itu muncul persetujuan, Klik Setujui Silakan Take/Foto dokumen atau halaman buku yang ingin discan. Klik Tengahnya seperti saat mengambil gambar Silakan blok tulisan yang ingin di...

Apa itu "Mark Up"? | Penjelasan, contoh dan cara menghitungnya

Dulu, ketika tulisan saya terbit di kolom "Surat Pembaca Kompas" berjudul Jangan Revisi  edisi 31 Maret 2017, sekilas saya membaca isi surat pembaca lain di samping tulisan itu, judulnya Mengungkap "Mark Up" . Saat itu saya sama sekali tidak tahu apa arti dari kata "Mark Up" , saya pun tak punya rasa penasaran berlebih untuk mencari tahu frasa itu di mesin pencari daring. Akhirnya saya menghiraukannya.  Satu tahun berlalu. Saya bekerja di sebuah media. Menghadapi orang-orang mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas seperti pemegang jabatan pemerintahan. Mulai kepala desa, kepala dinas, bupati hingga anggota dewan. Saya bukan wartawan, saya hanya bekerja sebagai tukang cari iklan daring (online). Menawarkan ke orang  orang agar dirinya bisa dimuat di portal media daring.   Dari sini, saya baru tahu (atas pengalaman kerja yang baru beberapa bulan), arti dan maksud dari "mark up" itu. Akhirnya pikiran saya kembali ke awal tulisan ini. T...

Sanggahan dan Klarifikasi PT. Karisma Bahana Gemilang terkait Tulisan di Personal Blog mengenai Easy Shopping

Logo Easy Shopping Dengan Hormat, Sehubungan dengan tulisan pada personal blog mengenai Easy Shopping oleh M. Galang Pratama pada tanggal 31 Agustus 2020 dengan judul "Om saya dan Amplop Easy Shopping" (di alamat blog  https://emjipi.blogspot.com/ 2020/08/easy-shopping-pt- karisma-bahana-gemilang.html ), dengan ini kami,  PT. Karisma Bahana Gemilang  (“Perusahaan”) menyampaikan klarifikasi sebagai berikut:   Penjelasan Promosi Perusahaan 1.         Bahwa PT. Karisma Bahana Gemilang adalah suatu perusahaan yang didirikan menurut hukum negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian nomor 1, tanggal 11 Maret 2015, dihadapan Dita Okta Sesia, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, berkedudukan di Wisma 77 Lantai 17, Jl. Letjend S. Parman Kav. 77, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat 11410;   2.         Bahwa Perusahaan bergerak di bidang perdagangan eceran melalui media katalog dengan pemesanan melalui po...

Om saya dan amplop easy shopping

SORE yang dingin, om saya dengan buru buru turun dari motornya. Ia membuka amplop yang bertuliskan namanya. Om mendapat amplop itu di kantornya. "Hanya ada satu nama Muhtar di kantor, itu saya," ujarnya Senin (31/08/2020). Lalu ia membuka paket yang di luarnya dibungkus dari kantongan berwarna hitam itu.  Ia mendapat kupon hadiah senilai 1 miliar. Tertera di amplop itu. Easy Shopping P.O. Box 6688, Slipi Jakarta Barat 11410 Di bawahnya ada tulisan warna merah tertulis:  NOMOR KEMENANGAN DISETUJUI Dengan font huruf kapital semua dan berwarna merah. Di bawahnya lagi tertulis  "Pengiriman bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia" ANEHNYA Di belakang amplop, ada alamat website. www.easyshopping.id. Yang kalau Anda ketik di pencarian, tidak akan ketemu. Website rusak! Tak dapat ditemukan.  (Kok perusahaan tidak punya website?) pikir saya dalam hati.  Apalagi, merk Easy Shopping ini tertuju pada satu nama PT yang tertera di lembaran lain di dalam amplop. PT Karisma Baha...

Ban Bocor dan Hari yang Mahal

PUKUL tiga sore pada Senin 15 Mei 2017, aku menyelesaikan tugas wajib kuliah yang tidak kelar kelar sejak 12 April silam. Aku memang demikian, malas mengerjakan tulisan ilmiah seperti skripsi. Draf yang sudah empat minggu lebih, akhirnya di-Acc oleh pembimbing satu, hari ini, tanpa melalui proses penyuntingan panjang. Barangkali kamu menyebutnya dengan istilah "pantul." (Entah dari mana istilah itu berasal; pantul bermakna corat coret yang diberikan oleh pembimbing). Bukan hal mudah untuk hari ini. Awalnya aku merasa pesimis. Bagaimana tidak, sudah pukul sebelas siang, di hari yang sama, aku baru memulai memperbaiki draf itu. Lalu selesai pukul dua siang. Kemudian aku memperbaiki printer, selama kurang lebih dua jam (maklum nggak punya duit buat nge -print tugas di warnet atau tempat fotokopi, jadi printer yang sedang rusak mau tidak mau harus diperbaiki). Setelah berusaha, dan akhirnya bisa, meski harus di -high printer- nya. Selanjutnya saat seda...

Cerita Anak Pung Julung-julung; Beranilah, Seperti Namamu

Menceritakan Kembali Karya Nurmadia Syam , Beranilah, Seperti Namamu , dalam Buku Berjudul "Pung Julung-julung" diterbitkan oleh Penerbit de la macca kerjasama Balai Bahasa Sulawesi Selatan tahun 2017. Foto : Dokumen Pribadi -- I BARANI , seorang anak yang terlahir dari laut lepas yang luas. Ia serupa matahari yang garang dan berani. I Barani memiliki tiga orang kakak. Salah satu di antaranya adalah kembarannya. Kakak pertamanya bernama I Kassa. Punya sifat yang baik dan mendukung I Barani dalam segala hal. Lain halnya dengan kakak keduanya, bernama I Rewa. I Rewa, seorang lelaki dengan postur tubuh tinggi dan lincah. Tapi, kekurangannya karena ia mudah marah. "Bahkan ia tak segan beradu otot jika disanggah." (hal. 6) Selain kedua kakaknya itu, ia punya saudara kembar yang lahir lima menit lebih dulu dibanding dirinya. Namanya I Gassing. Orangnya baik, selalu memotivasi adiknya unuk selalu berani menghadapi tantangan. "Kau dinamai I Barani....

3 Cara Menghilangkan Tulisan Powered by Blogger di Tema Blog Gratisan

Cara Menghilangkan Tulisan Blogger di Tema Blog -  Untuk blogger blogspot baru tentunya mengolah dan memahami tampilan pada blog cukup sulit dpahami. Perlu diketahui jika anda memang memutuskan untuk terjun ke dunia blogger maka mau tidak mau anda harus memahami hal yang berkaitan dengan blogger, contohnya memahami template seperti html, css, dan javascript. Banyak kendala blogger baru maupun yang lama yakni salah satunya tidak bisa mengedit tampilan template blog karena memang sangat membingungkan. Untuk belajar mengedit template , kalian bisa menggunakan inspect elemen . Kadang ada tampilan template yang tidak sesuai dengan kemauan teman-teman, contohnya yakni tulisan powered by blogger/diberdayakan oleh blogger. Jika ada tulisan seperti itu, rasanya blog kita terlihat tidak professional, maka dari itu sebagian blogger lama maupun pemula menghapus kode tersebut agar terlihat lebih professional. Nah, bagi kalian yang ingin menghapusnya namun belum bisa, berikut tipsnya. 3 Cara Men...

1 Syawal 1442 H

1 Syawal 1442 Hijriah tahun ini jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021. Lebaran idulfitri tahun ini saya, istri dan Iqra berlebaran di kampung mertua, di Anassappu Bontonompo.  Untungnya, Bontonompo masuk wilayah Kabupaten Gowa, sehingga tak ada larangan untuk masuk ke kampung ini.  Berbeda halnya ketika ingin keluar kota lainnya seperti Jeneponto, atau Pangkep. Apalagi tempat orang tua saya berada di Mamuju, Sulawesi Barat. Perbatasan menuju ke daerah tersebut sudah tutup sejak 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Hal ini sesuai edaran pemerintah tentang pelarangan mudik Larangan Mudik Pemerintah melakukan pelarangan mudik yang berlangsung 6-17 Mei ini guna menekan laju penyebaran Covid-19 dan memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi, sebagaimana yang saya kutip dari Surat Edaran (SE) Satgas No. 13/2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Covid-19. serta SE No. 34/2021 yang merupakan perubahan dari SE sebelumnya No. 26/2021 tentang Petunjuk Pelak...

Puisi, Perempuan, dan Cyberculture - Esai Mohd. Sabri AR

SEBUAH puisi lahir ketika semesta lambang, galaksi makna dan realitas bertaut. “ Les mots ne sont pos innocences ,”—tak ada kata-kata yang polos—begitu   pendakuan filsuf Prancis, Pierre Bourdieu. Selalu saja ada ruang yang tersisa pada kata: tafsir, hasrat, dan juga kuasa. Bahasa, bagi Bourdieu, bukan sekadar instrumen komunikasi dan modal kultural, tapi juga tindak-sosial. Itu sebab, kapasitas bahasa aktor sosial ditentukan oleh habitus linguistiknya. Dr. Mohd. Sabri AR**   (Source: Kabarselatan.com)          Bahasa selalu diproduksi di dalam habitus dan “pasar linguistik”: sebuah arena tempat dimana wacana tercipta. Mungkin itu sebabnya, Wittgenstein dalam Philosophical Investigations (1953), mengandaikan jika pasar linguistik memiliki language game dan form of life: bahwa setiap bahasa dalam kehidupan yang aneka punya aturan main dan arena yang khas. Senafas dengan Wittgenstein, Bourdieu meletakkan bahasa sebagai sebuah arena,...

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog