Tadi sepulang kegiatan flash design yang diadakan Kemenkominfo di Hotel Aryaduta Makassar, tiba tiba datang tukang parkir. Padahal waktu saya datang pagi tadi, tukang parkirnya belum ada. Apalagi motor dijaga sama satpam hotel. Satpam hotel juga, awalnya tidak mau kalau motor yang saya tumpangi masuk ke dalam area parkir hotel. Jadi saya parkir di luar saja. Pas sore ketika pulang, tukang parkir langsung lari ke motor saya, membantu mengeluarkan motor saya yang terjepit di antara motor yang ada di belakangnya. Lalu setelah keluar, saya mengecek kantong celana. Dan hanya ada lembaran 5 ribu dan 10 ribu. Saya sudah cari lembaran 2 ribu tapi tak dapat. Akhirnya dengan merasa sedikit berharap ketika saya memberi lembaran lima ribu itu ke tukang parkir maka ia akan mengembalikan sisanya. Tapi, anda tahu apa yang terjadi? Seketika ia mengucap kalimat "terima kasih" dan setelah itu saya balik belakang, rupanya ia sudah pergi meninggalkan saya. Saya mencoba belajar ikhlas hingga tulisan ini selesai ditulis.
INILAH 6 ajaran Jepang untuk menghancurkan rasa malas orang Indonesia: 1. ikigai, 2. kaizen, 3. hara hachi bu, 4. shohin, 5. ganbaru, 6. wabi-sabi Sumber : japan.com 1. Ikigai ( 生き甲斐): Konsep ini menggabungkan kata ‘iki’, yang berarti “hidup” atau “kehidupan,” dan ‘gai’, yang berarti “manfaat” atau “nilai.” Ikigai adalah apa yang memberikan nilai, makna, atau tujuan dalam hidup Anda 1 . Ini serupa dengan istilah Prancis “raison d’être” atau “alasan untuk hidup.” 2. Kaizen (改善): Kaizen adalah filosofi yang berfokus pada peningkatan berkelanjutan dalam semua fungsi dan melibatkan semua karyawan, dari CEO hingga pekerja lini produksi 2 . Ini juga berlaku untuk proses seperti pembelian dan logistik yang melintasi batas organisasi ke rantai pasokan. 3. Hara Hachi Bu (腹八分目): Ini adalah ajaran Konfusianisme yang menginstruksikan orang untuk makan sampai mereka 80 persen kenyang 3 . Frasa Jepangnya berarti “makan sampai Anda delapan bagian (dari sepuluh) kenyang” atau “perut 80 persen penuh...