dan di antara jam dinding yang berdenting menunggu waktu adalah harapan terakhir kita kau sepasang lengan hujan aku tanah remuk yang kau caci maki meski badai mengempas dinding kapal di tengah lautan aku tetap bersandar pada janjiku aku siap tenggelam kapan pun kapan pun tenggelam aku siap aku percaya selama aku dalam ingatanmu aku pasti akan tiba diseberang sebab penantian dan jarak tak berarti apa apa dibanding luapan doa doa kecil yang tak terdengar dari sudut hatimu. Phinisi, 2018 Foto: Muchlis Ardi Putra, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta (2018)
dapat membantu menerbitkan buku Anda, membuatkan Anda website dan toko online atau jika Anda butuh jasa editing silakan menghubunginya di WA 08114440319