Skip to main content

Posts

Batas Waktu

AKU paling benci dengan tanda tanya! Sebuah pengharapan, sebuah keniscayaan akan ketidakpastian. Aku benci menaruhnya di dalam kesimpulan ini. Hari hari yang terlalu sibuk akan dirinya sendiri. Hingga larut dalam kesepian batin Mata kelam. Hati tak kunjung jadi sebebas bebasnya angin. Kemana pun saja pikiran melayang, hingga dini hari muncul tak ditemukannya apa apa Layar hanyalah rangkaian kata kata yang kosong, putih dan bersih tanpa arsiran. Sampai waktu menunjukkan pukul satu pagi Kau memiliki dua pilihan yang sulit diputuskan :                                ingin tidur di ranjang atau                                bangun dari tidur panjang. Source : http://hardtimesskateshop.com/ 

Awalnya Ditolak, Selanjutnya Dimuat

"SETIAP tulisan yang dimuat di media bebas bertamu ke rumah siapapun, ke hati manapun tanpa harus bertatap langsung dengan pemiliknya." -Rachmat Faisal Syamsu. *** Jangan lupa, jika Anda atau keluarga Anda punya Koran Fajar, atau siapapun yang barangkali Anda kenal sedang berlangganan Koran Fajar, carilah edisi Minggu 2 April 2017. Buka halaman 14. Di Kolom Puisi Anda dapat dengan bebas membaca, menghayati atau bahkan mengkritiknya. Silakan! Jika berkenan membacanya, sungguh saya berterima kasih pada Anda semua. * Awalnya saya mengirim beberapa Puisi ke Harian Fajar. Lalu redakturnya (Muh Nursam) bilang (percakapan ini melalui Facebook Chat) : "Ndak ada puisi bagusmu yang lain?" Seketika saya terbelalak dan balik bertanya, "Puisi bagus yang kakak maksud itu dalam arti bagaimana?" Ia lalu menjawabnya, "Puisi itu indah. Kalau pun mengkritik, disampaikan dengan cara indah. Jangan suka pakai bahasa bahasa kebencian." Demikian

Kehilangan Harapan

Dengan hilangnya lebih dari dua ratusan tulisan tulisan di Ms. Office OneNote-ku pada pekan ke-tiga bulan tiga, memberi satu pelajaran penting. Setidaknya setelah itu, aku berhasil dengan cara otodidak, memperbaiki gawaiku dan membuat blog ini menjadi lebih sederhana, daripada sebelumnya. Terima kasih atas cita cita menghasilkan buku. Kau telah pupus sekarang atau barangkali tidak! Maret Menangis,  2017 Pict : By MgP (Credit : The Lost File)

Harapan Tuhan

kita adalah harapan harapan yang mencemaskan ketidakpastian berupaya terlihat sedih padahal memang demikian. kita banyak berpura pura dalam kehidupan sengaja memakai topeng kemunafikan demi menutup wajah yang memalukan kita ingin memperlihatkan segala kekayaan namun tak sadar, ketika sepi bertandang kita masih tetap merasakan kesunyian. kita mudah memberi label "cemburu" pada orang orang lalu melempari mereka dengan kata kata mematikan barangkali, kita lupa sesuatu, kawan sebagai insan, sejatinya kita semua merupakan titipan tuhan yang dipilih bersama tuk membangun rasa aman dan menyebarkan pesan pesan ketenteraman. 2017 Source : Dilla & MgP Drawing on Paint App

Secangkir Kesepian

kadangkala ketika kauberbicara, aku hanya ingin mengantongi kata katamu. lalu kusimpan untuk kubaca di rumah. dengan segelas sunyi dan secangkir kesepian. 2016 Source : Private Archive (Fajar Daily Newspaper, 2nd April 2017)

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog