"SETIAP tulisan yang dimuat di media bebas bertamu ke rumah siapapun, ke hati manapun tanpa harus bertatap langsung dengan pemiliknya." -Rachmat Faisal Syamsu.
***
Jangan lupa, jika Anda atau keluarga Anda punya Koran Fajar, atau siapapun yang barangkali Anda kenal sedang berlangganan Koran Fajar, carilah edisi Minggu 2 April 2017. Buka halaman 14. Di Kolom Puisi Anda dapat dengan bebas membaca, menghayati atau bahkan mengkritiknya. Silakan! Jika berkenan membacanya, sungguh saya berterima kasih pada Anda semua.
*
Awalnya saya mengirim beberapa Puisi ke Harian Fajar. Lalu redakturnya (Muh Nursam) bilang (percakapan ini melalui Facebook Chat) :
"Ndak ada puisi bagusmu yang lain?"
Seketika saya terbelalak dan balik bertanya,
"Puisi bagus yang kakak maksud itu dalam arti bagaimana?"
Ia lalu menjawabnya,
"Puisi itu indah. Kalau pun mengkritik, disampaikan dengan cara indah. Jangan suka pakai bahasa bahasa kebencian." Demikian ia menutup kalimatnya.
Aku lalu membuka beberapa Puisi puisi yang belum pernah terbit, kupilah pilah 10 Puisi yang paling bagus (setidaknya bagus menurutku). Tak lama kemudian, surel saya sampai ke meja redaktur.
Aku berterima kasih pada Kak Nursam, karena telah mengajarkan bagaimana cara membuat Puisi yang baik. Terima kasih, Kak, Pelajaran ini akan selalu kuingat.
*
Kamis, 30 Maret malam kukirim Puisi puisi itu. Ahad, 2 April pagi, muncullah beberapa Puisi pilihan (redaktur) di bawah ini. Semoga Puisi puisi berikut dapat memberi kesan di hati pembaca (kalau belum maklumlah, saya masih pemula dan baru belajar). :-)
Salam,
MgP
Foto : Arsip Pribadi |
Foto : Arsip Pribadi |
Wah kerenn, puisinya masuk koran
ReplyDelete