Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Titik Kata

Titik Kata-H Kamaruddin, SP MM

Foto : Iswadi, SH (Seklur) dan H Kamaruddin, SP MM (Lurah) "Manusia yang berkarya adalah manusia yang berumur panjang. Jadi jangan berhenti berkarya. Karena kalau kau tidak berkarya, dan meski kau hidup lama, maka umurmu itu tidak ada artinya."  -H Kamaruddin, SP, MM.  Lurah Batangkaluku  Jumat (4/11/2016) di Kantor Lurah Batangkaluku, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan

Titik Kata-Arief Balla

Sebuah Catatan  untuk Galang Pratama Muhammad dan Puisinya Tak sulit menemui pemuda yang berkoar-koar meneriakkan suaranya, melontarkan kritik tak berkontrol, hingga kata-katanya tak lagi menunjukkan identitas sebagai mahasiswa. Kata-katanya kasar dan melukai. Seolah mereka tak tahu pilihan kata yang lain, kata-kata yang tenang tapi meluluhkan, menampar-nampar hingga ke ubun-ubun. M. Galang Pratama, mahasiswa yang saya kenal sejak masuk sebagai kader FLP UINAM, adalah perkecualian, satu keganjilan di antara mahasiswa pada umumnya. Ia senang, takjub, terharu, juga marah dan murka, sama seperti mahasiswa yang suka teriak kesurupan itu, tapi dengan cara yang lain. Ia menulis puisi. Ia melembutkan kata-katanya, tapi tidak melembutkan dayanya. The Poetic Critique , bagi saya adalah sebuah tamparan bagi mahasiswa yang tahunya hanya menggerundel dalam hati atau hanya berani ketika berombongan. Keberanian menulis kritik dalam tulisan adalah satu bentuk keberanian yang melampaui...

Titik Kata-Riswan Amir

Lihat apa yang mecolok? Warna biru itu adalah wadah dari pemikiran dari seorang yang kusebut sahabat. Karya yang di tanganku ini lahir dari pandangan dan kesadarannya akan suatu fenomena yang berteriak padanya: "tulis aku tulis aku!" Ia bukan seorang terkenal namun suatu saat akan dikenal. Karya ini adalah awal dari langkahnya untuk mengarungi riaknya air kehidupan yang arusnya semakin tak diketahui asalnya. Begitu pun terpaan yang suatu saat akan menerpanya. Namun saya yakin dengan modal nekat dan semangat serta konsistensinya, ia mampu melewati semua itu.  Sukses selalu buku The Poetic Critique . Jiwamu adalah ragamu yang siap untuk dibaca. "Kekosongan kursi terdepan". Seketika kita sadar saat problematika kursi terdepan menjadi momok bagi mahasiswa yang akan dihadapkan pada ujian tengah maupun akhir semester. Di atas merupakan judul dari puisi yang saya baca di The Poetic Critique karya seorang teman. Ada pesan mendalam dari setiap kata yang disajikanny...

Titik Kata-M Syakir Fadhli

Apa yang harus kita lakukan? Tidak ada cara lain. Kita harus terjun sesegera mungkin. Menyelam di antara kata demi kata yang ada. Agar kita tahu bahwa ia (kata itu) tidak sedang diam, melainkan ia sedang berbicara kepada kita. Ia ingin menyampaikan pesan yang mendalam bagi siapapun yang datang menemuinya. “The Poetic Critique” berhasil dihadirkan, dan Galang telah sukses menjadi “Biang Keroknya.”  -  Muh. Syakir Fadhli Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar (UINAM), Ketua FLP Ranting UINAM 2016

Kiriman Gambar Buku The Poetic Critique dari Jakarta

Kumpulan Puisi M. Galang Pratama, The Poetic Critique di tangan pembeli pertamanya. The Poetic Critique  (Gambar-gambar: Take by  Andi Abri Anto , Jakarta, 07/03/2016) "Menanti, sembari sarapan "menyantap" buku dari saudara MgP " The Poetic Critique ". Wait my book too bro!!!" Tulis Andi Abri Anto di akun Facebook miliknya. Terima kasih atas kiriman gambarnya, sobat Andi Abri Anto. Saat ini kau (The Poetic Critique) sudah mengudara di Jakarta. Tepatnya di Terminal B5 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia.   Semoga hadirmu dapat bermanfaat bagi sesama. 

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog