Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Puisi

Terima Kasih

Saya ucapkan banyak terima kasih, padamu yang telah mengizinkan aku tuk merawat tulisanmu Saya ucapkan banyak terima kasih, untukmu yang telah rela menghabiskan separuh waktu menemaniku Saya ucapkan banyak terima kasih, for you yang telah berupaya menghubungiku di waktu sulit kau mengajarkan, bahwa manusia sejati ialah mereka yang tak hanya hadir di saat bahagia tapi ia yang juga bisa datang dan dekat ketika sedih Saya ingin ucapkan terima kasih, meski hanya lewat kata karena tiada kata kata indah, bagiku melainkan mengabadikanmu, lewat puisi. 2016 Source : http://www.wallquotes.com/

Bukan Puisi

ada sebuah puisi yang menolak ditulis. puisi itu mungkin rumit sekali sampai sampai tak seorang pun yang  mampu menuliskannya. bahkan pemenang nobel sastra sekali pun, kuyakin takkan mampu merangkainya menjadi kata kata. aku tak tahu, mengapa puisi itu tak dapat  dirangkai. apakah ia menolak dibaca? ataukah memang ia tak ingin dijadikan bahan  komentar hanya karena tahu akan dijadikan objek cerita? entahlah, mari kita akhiri saja sajak ini. semoga puisi itu tak pernah tersinggung setelah sajak ini ditulis.                                                                            2016 Source : https://allpoetry.com/MgP

Mengantarmu

aku sudah ter-biasa melakukan hal ini. setiap hari. pagi-pagi sekali aku sudah harus keluar dari rumah. menemuimu. mengantarmu berkeliling kawasan yang ingin kaukunjungi barang sebentar atau lama demi menghilangkan penat di dadamu. aku sudah terbiasa melakukan hal ini. setiap hari. malam-malam yang gelap. sedari mengantarmu pulang. berjarak sepuluh kilometer untuk sampai di rumahku. tiap-tiap malam. kita hanya bertemu dan berpisah. sama seperti pagi dan malam, yang senantiasa berpisah. dipisah oleh subuh dan sore. antara embun dan senja. adakah kau mau berpaling jika kembali menengok kisah kita ini? Source : https://az616578.vo.msecnd.net

Sadjak Soempah Pemuda

Source: upload.wikimedia.org Soempah Pemuda Berisi pernjataan bahwa pemuda penggerak bangsa, agen pemersatoe, dan pewudjud cita-cita bangsa berisi sikap tuk rela berkorban rela menggali nilai loehoer rela mempertahankan bahasa jangan sampai anak muda masa kini; bikin negara baroe bikin bahasa persatuan baroe bikin budaya baroe jang tak pernah dicontohkan oleh leloehoer bangsa Indonesia! anak muda doeloe, berada di depan masjarakat bukan di depan laptop anak muda doeloe, berada di depan boekoe bukan di depan gadget anak muda doeloe banjak diskoesi, banjak pula berbuat aksi njata boekan banjak berkoar di depan media sosial. sedjak 1928, hingga kini 2016, anak muda bangsa harus bangkit semangat positif, disaloerkan pada ranah positif pula tulus berkorban demi bangsa Indonesia jang dikagumi, dihormati dan dihargai! karena Indonesia, Harga Mati. Soempah Pemuda: 1. Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia 2. Kami po

Kata Ayah

ada tempat di sana kita bisa mengambil hikmah menemukan kesadaran sejati sebagai insan berakal ada tempat yang seharusnya ramai,  kian hari memprihatinkan sekali manusia lebih suka ke pusat perbelanjaan, atau mengunjungi bioskop-bioskop ternama yang tak jelas amanatnya di sana sumber ilmu dibiarkan berkerut tubuhnya koyak dimakan senyap tiada lagi dijadikan cerminan ayahku berkata: jika ilmu tak lagi bertahta maka tunggu kehancuran suatu negara --lalu aku berceletuk jadi, jika anak mudanya jarang membaca maka tunggu saja kleptokrasi meraja lela. * ayahku tertawa dan kleptokrator mengikutinya. Gowa, Oktober 2016 *Cat: celetuk: menyela secara spontan kleptokrasi: kesenangan mengambil/menerima penghasilan tambahan dengan cara tak terhormat. Source: www.clipartkid.com

Perpustakaan Digital

masih di sini di depan buku berlatar putih membayangkan sosok dari tokoh yang kubaca bisa hadir di dunia nyata. rentetan buku terhampar di hadapanku bersih, rapi, dan nyaman tempatnya dalam satu genggaman. aku masih di sini di perpustakaan tempatku berbakti pada dunia global, lokal, dan diriku sendiri. Source: www.metabod.com/ Source: www.asapglobe.com/

Ainun

Aku ingin pulang malam ini Menemuimu. Ah bukan, Aku hanya ingin hujan. * Aku ingin kembali merindukanmu Kini aku membiarkan tubuhku dipeluk dinginnya hujan. Itu yang kulakukan, demi menahan perihnya Tak berjumpa denganmu- Malam ini. 2016 Her smile

Pena Malam Ini Tak Ingin Berhenti Menuliskan Titahnya

Setidaknya, saya hanya ingin menitipkan kata kata hari ini  karena saya yakin seyakin yakinnya hidup kita takkan abadi.  Meski dalam mimpi.   Source : www[dot]clker[dot]com

Penantian

hitunglah satu persatu air mata yang jatuh bercucuran di pipimu ia bagai mahkota sendu yang meramu pilu sebab jiwa tersapu malu maka lenyaplah penantian itu jika kaupilih aku jangan biarkan resah nan ragu menyelimutimu yakinlah, kau kasihku pada Tuhanmu jualah aku mengharap. Gowa, 09 September 2015 Source : abstract[dot]desktopnexus[dot]com

Kisah yang Belum Sempat Kutulis

Aku punya kisah yang belum sempat kutulis Masih tesimpan rapi di dalam hati. Aku mencoba mendiamkannya Mencari saat tepat untuk bisa mengangkatnya lewat puisi. Tapi sekali kucoba menuliskannya, hilang semua Yang Maha Ada. Aku masih tak dapat menuliskannya, bahkan dengan tinta sebanyak air di lautan Dengan pena seluruh reranting yang patah. Tak mampu aku membahasakannya. Aku masih berada dalam renungan dalam tentang-Mu. Saat-saat dingin merobek sisi terluar dari kulitku Dalam perjumpaan yang menggairahkan pada setiap malam Aku hanya tertunduk dengan pena yang masih terselip di antara ibu dan telunjuk jariku. 2016 Source : clipartkid[dot]com

Tak Terdengar

Aku harus diam di balik tetesan hujan sore ini Meski dingin terus menyergap hati Saat rangkaian senyum tak pernah terurai Aku harus diam dan menyendiri dalam sepi Sambil menari nari bersama angin bahari Aku harus diam saat khayalku mulai terprovokasi Atas bisikan angin yang ingin membawaku pergi Aku harus diam meski kutahu semuanya palsu belaka Hanya retorika yang tak sampai logika Aku harus diam saat kusadar pilihanku ternyata salah Bahkan dalam kebisuanku, mereka berbahagia Nangkring jadi penjabat daerah! Kini aku bisu karena dibisukan. 2015 Source : noisetrade[dot]com

Film yang Belum Selesai

aku sedang membayangkan kau sedang berada di pemutaran film ini disaksikan oleh banyak pasang mata beradu dalam pergolakan darah yang tak berkesudahan. seketika kau tersenyum. tapi kau enggan berbalik ke arahku aku memanggilmu dari balik layar bioskop ini tapi kau tetap setia memainkan peranmu. aku pun masih setia dalam kesabaranku sesabar menanti selesainya tokoh yang kau wakilkan hingga ketika kau membuka tirai itu petanda selesainya film, lalu matamu memeluk seluruh kursi di hadapanmu. dan kau mendapatiku.  tidak lagi menemui saya. April, 2016 Source : beliefnet[dot]com

Diam dalam Dosa

Liang derita di batu nisan Tak bergerak; diam Penuh bisu dalam keheningan. Aku teringat akan dosa Saat tubuh tak bergerak; kaku Dalam lantunan suara adzan. Yang memanggil Begitu syahdu Begitu peka Tuk menolong diri dan jiwa Akankah aku berpindah Dari tempat duduk manisku saat ini? Atau terus berbuat Tanpa mengerti makna Dari sebuah pesan Yang baru saja terdengar Oleh indra dari Sang Pencipta? Sungguh aku berdosa!                               Mei 2015 Source :  www.deoluakinyemi.com

April di Ibu Kota Sulsel

ini bukan soal reklamasi Pantai Losari atau tentang "TPA Bintang 5" ini masalah kedaerahan yang tak pernah rampung atas pandangan yang tak pernah saling pandang. jika para wakil rakyat berkata; “kita tidak jadi meraih anggaran 10 persen maka apa pula yang bisa dibangun?" Pak JK hanya menjawab: "lupakan bangun-membangun mari perbaiki moral masyarakat yang lagi sakit dan hampir sekarat."                                         April, 2016 Sources: cdn.tmpo.co

Celana (Nya) Basah

Aku tak punya celana. Olehnya itu aku ingin memakai rok Agar mudah mengangkatnya Ketika ingin pipis di jamban. Tak seperti kau, Aku bagai mayat yang berjalan Di atas orang-orang saleh yang beriman Mengerjakan salat dan berceramah ke mana-mana Tapi lupa akan satu hal, ibadahku selalu gagal mengantarku pada ketenangan dan kerendahan hati. lalu kau membisikku satu kalimat; "Hei bung, percikan air kecilmu menyentuh celanaku."                                                                                April, 2016 Sources : http://static.independent.co.uk/

Perempuan Jeneponto

kita bersua lewat suar di dunia datar kita sering mengumbar kemesraan                  di depan mata para pengantin baru. kau hendak kupersunting bersama seluruh lemari berisi pakaianku. kau bukan dari golongan bawah maharmu lebih besar dari bukit yang kaumiliki lalu kesunyian kan mempertemukan kita pada hari indah itu,  di hadapan wali dan penghulu. kita menulis buku baru sambil berucap ikrar.                                                                  April, 2016

sajak mata-mata

sources : pinterest.com S eseorang melihatku dari kejauhan dengan matanya. ketika aku berjalan kaki menuju teras rumahnya. di matanya ia bercerita: ada rumah yang belum selesai dilunasi. ada pinjaman yang terus tak terbayarkan. A ku mendatangi matanya lalu kulempari ia dengan kata-kata: kau terlalu peduli dengan dosaku. biar aku yang membayarnya. Dasar, mata-mata yang tak bermata!                                                                                            April, 2016

Kepada Mata (hari)

Malam hari kau cerah, siang hari matamu senyap. Ternyata kau ditelan hujan, siang tadi. Aku mencarimu di dalam hujan. Ternyata kau terbaring memeluk bumi.                                                                   (Gowa, 2016)

Kiriman Gambar Buku The Poetic Critique dari Jakarta

Kumpulan Puisi M. Galang Pratama, The Poetic Critique di tangan pembeli pertamanya. The Poetic Critique  (Gambar-gambar: Take by  Andi Abri Anto , Jakarta, 07/03/2016) "Menanti, sembari sarapan "menyantap" buku dari saudara MgP " The Poetic Critique ". Wait my book too bro!!!" Tulis Andi Abri Anto di akun Facebook miliknya. Terima kasih atas kiriman gambarnya, sobat Andi Abri Anto. Saat ini kau (The Poetic Critique) sudah mengudara di Jakarta. Tepatnya di Terminal B5 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia.   Semoga hadirmu dapat bermanfaat bagi sesama. 

Ketika The Poetic Critique Berbicara

Namaku, The Poetic Critique Aku adalah kumpulan sajak, beberapa quote dan sehimpun gambar pilihan yang -mungkin- tak cukup penting bagimu: sebab aku merupakan 'buah tangan' pertama yang lahir menjadi buku dari penulisnya. Sehingga, tak ada harapan yang aku butuhkan selain kritikan darimu. Aku telah dibebaskan lahir dan kau sesuka hati dapat menyentuhku: silakan dikritik aku secara habis-habisan demi penyempurnaanku kelak ketika aku bertambah dewasa. -kalau aku dibakar, mungkin itu terlihat aneh. Tapi itu cukup mujarab untuk menggantikan aku seketika menjadi abu, Daripada aku dibiarkan saja tanpa dibaca, tanpa disentuh, dan hanya debu yang memeluk tubuhku. Lalu perlahan demi perlahan rayap pun berhasil menguliti tubuhku dengan sempurna. Tapi, tahukah kau? di saat itu aku sangat menderita. Sehingga aku menganggap lebih baik kau bakar saja aku. Agar aku tak mendapat siksaan yang terlalu lama. bakarlah aku. bakarlah aku. karena aku hanyalah "The Poetic Critique&quo

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog