Skip to main content

Posts

Cerita Anak Pung Julung-julung; Beranilah, Seperti Namamu

Menceritakan Kembali Karya Nurmadia Syam , Beranilah, Seperti Namamu , dalam Buku Berjudul "Pung Julung-julung" diterbitkan oleh Penerbit de la macca kerjasama Balai Bahasa Sulawesi Selatan tahun 2017. Foto : Dokumen Pribadi -- I BARANI , seorang anak yang terlahir dari laut lepas yang luas. Ia serupa matahari yang garang dan berani. I Barani memiliki tiga orang kakak. Salah satu di antaranya adalah kembarannya. Kakak pertamanya bernama I Kassa. Punya sifat yang baik dan mendukung I Barani dalam segala hal. Lain halnya dengan kakak keduanya, bernama I Rewa. I Rewa, seorang lelaki dengan postur tubuh tinggi dan lincah. Tapi, kekurangannya karena ia mudah marah. "Bahkan ia tak segan beradu otot jika disanggah." (hal. 6) Selain kedua kakaknya itu, ia punya saudara kembar yang lahir lima menit lebih dulu dibanding dirinya. Namanya I Gassing. Orangnya baik, selalu memotivasi adiknya unuk selalu berani menghadapi tantangan. "Kau dinamai I Barani.

Penggagas RHD, Darmawan Denassa Berbagi Pengalaman dalam Pelatihan Instruktur Literasi di Makassar

Dokpri Bernama asli Darmawan d.nassa. Nama belakangnya berubah pada tahun 1999 ketika tulisannya dimuat oleh majalah sastra Horison. Majalah sastra tertua di Indonesia itu menerbitkan tulisannya dengan nama Darmawan Denassa. Tak ada lagi huruf "d" lalu titik. Seperti nama awal yang ia gunakan selama menulis di Koran Kampus Identitas Unhas dan Rubrik Budaya Fajar. "Jadi sekarang kalau Anda menemukan seorang anak di belakang namanya ada kata 'denassa', berarti itu anak saya," pungkasnya. Darmawan Denassa, kini bermukin di jalan Borongtala 58 A Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Denassa, panggilan akrabnya, membangun Rumah Hijau Denassa (RHD) tahun 2007 silam. Kini RHD telah bermetamorfosis menjadi kampung literasi, wahana belajar lingkungan hidup, bahkan RHD akan dijadikan sebagai daerah literasi wisata pertama di Indonesia. RHD telah mendapat banyak penghargaan baik skala lokal, maupun nasional. T

BEKERJASAMA DALAM KREATIVITAS

KAMI selalu senang bekerjasama dalam kreativitas. Ide unik selalu saja muncul ketika pikiran "dipaksa" berada dalam zona kerja kreatif juga. Alhamdulillah, kabar baik datang di waktu tepat. Karena kali ini kami menerima naskah dari seorang penulis opini produktif yang ada di Sulawesi Selatan. Hampir tiap bulan (untuk tidak mengatakan berlebihan), opininya selalu hadir di media cetak. Bahkan saya sendiri pernah mendapatkan opininya terbit dua kali pada bulan yang sama, kadang juga dari koran yang berbeda atau sama, dengan judul dan sudut pandang yang berbeda di antara artikel yang dimuat. Selain itu, penulis produktif ini, juga menulis puisi, sajak sajak yang sangat menyentuh dengan menggunakan kosa kata berdasar dari background penulis, hadir menghiasi buku bukunya. Ada banyak penulis yang sudah tidak menulis. Ada juga penulis yang betul betul mau jadi penulis tapi jarang menulis karena merasa disibukkan oleh pekerjaannya. Gambar : Bersama Penulis Buku Anatomi Rindu 2,  R

AKHIR BULAN YANG BERAKHIR PENUH DEBAR

Tak seperti bulan bulan sebelumnya. Ada yang berbeda di penghujung Agustus ini. Yang paling terasa adalah persoalan keuangan yang semakin hari makin menipis. Bahkan boleh dibilang sempat minus. Proses panjang kini sedang kami tempuh menuju ... ya semoga (masa depan yang cerah). Memang tak mudah dalam merintis. Berbulan bulan merasakan "kepahitan". Banting tulang mengerjakan banyak hal sekaligus. Memikirkan berbagai macam bidang. Sehingga efek seperti denyut di kepala kadangkala terasa sekali. Mulai awal Agustus ini hingga menjelang penghabisan yang penuh debar. Bahkan tanggal 30, semuanya menjadi puncak. Kemarahan, debar dan air mata sempat terasa. Bahkan pengeluaran terus mengalir deras tiap hari. Pemasukan nihil 1 rupiah pun di akhir itu. Banyak yang belum terbayar! Semuanya datang secara bersamaan. Tapi, lantas aku mesti marah pada dzat yang maha mengatur? Tentu tidak. Aku terus mengikuti skenario yang sedang diberikan untuk keluargaku dan untuk diriku secara pribad

MIMPI YANG DIWUJDUKAN BARU SETELAH NIKAH

INI BERMULA sejak tiga tahun lalu, tepatnya 2015 silam. Saat itu saya dengan semangat semangatnya menulis dan mencari tahu apa itu dunia kepenulisan (dan juga pada akhirnya, dunia perbukuan). Tiga tahun sebelumnya, saya membikin blog pertama saya. Saya curahkan segala isi hati lewat wadah itu. Dari situ saya belajar berproses. Akhir 2015, buku pertama saya terbit di salah satu penerbit indie di Jogja. Bukan waktu sebentar menyiapkan semua penerbitan (dan biaya) buku perdana saya untuk terbit kala itu. Sebelum akhirnya terbit di Garudhawaca, naskah kumpulan puisi saya itu saya kirimkan ke salah satu penerbit indie yang saya kenal lewat sebuah event kepenulisan berhadiah paket penerbitan gratis di FB (dengan syarat buku antologinya itu harus dibeli lagi setelah terbit). Di belakang hari, ternyata naskah buku saya tidak diacuhkan. Bukan hanya itu, setelah saya susah payah membuat cover buku saya sendiri dan belajar mengeditnya, rupanya setelah buku dikirim ke saya, nomor ISBN y

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog