Skip to main content

Posts

Hari Blogger Nasional dan Belajar SEO bersama Komunitas Blogger Anging Mammiri

Hari blogger Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober. Pertanyaannya adalah kenapa tanggal itu dipilih? Hari Blogger Nasional diperingati setiap 27 Oktober, kenapa? Setelah saya mencari tempe, eh maksudnya mencari tahu, kenapa dipilih tanggal 27, ternyata karena pada 27 Oktober 2007 silam, Pesta Blogger  terbesar digelar untuk pertama kalinya. Pesta Blogger 2007 yang digelar di Jakarta dan menghadirkan 500-an lebih blogger dari berbagai daerah itu rupanya menjadi awal mula bangkitnya semangat ngeblog  para blogger. Acara itu diprakarsai oleh Enda Nasution , dan beberapa blogger lain di Indonesia. Acara tersebut berhasil menghadirkan Menkominfo RI gang kala itu dijabat oleh Mohammad Nuh. Setelah itu, tiap tahunnya tanggal 27 Oktober diperingati sebagai hari blogger Nasional. Klinik Blog Pada Sabtu (26/10/2019) saya mengikuti klinik blog yang diadakan oleh komunitas blogger Makassar Anging Mammiri. Sejak bergabung kurang dari satu tahun belakangan, ba

Kabinet Jokowi Maruf Amin

DI MEDIA sosial Twitter, orang orang ramai nge tweet tagar ini #kabinetjokowi. Akhirnya tak berselang lama, tagar tersebut menjadi trending nomor 1. Tak hanya itu, orang orang kini disibukkan dengan pertanyaan sekaligus informasi burung mengenai Nama Menteri 2019. Hal ini terlihat pada situs trends.google.com.  Lebih dari 5 ribu kali kalimat tersebut diletakkan di papan pencarian Google. Selain itu, beberapa nama pun menjadi sorotan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Nadiem Makarim, Wishnutama, Prabowo , Mahfud MD, Tito Karnavian hingga kabar 'sedih' bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan era Kabinet Indonesia Kerja jilid 1, Susi Pudjiastuti kini sudah siap siap angkat kaki dari jabatannya. Kabarnya, posisinya akan digantikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan dua periode yang saat masa kampanye Jokowi Ma'ruf , ia "berkeringat" mati matian membela dan mendukung pasangan Jokowi Ma'ruf di pemilihan presiden baru baru ini. Ya, dialah Syahrul Yas

Hobi yang mendatangkan uang

HOBI apa yang bisa menghasilkan? Ini mungkin pertanyaan bagi orang  orang yang tidak pernah percaya bahwa hobi itu juga dapat menjadi sumber penghasilan. Dewasa ini, hampir tiap hari kita mendengar adanya lulusan dari sekolah menengah atas (SMA). Begitu pun pada perguruan tinggi. Bayangkan saja, ada berapa banyak orang yang akan mencari kerja. Maka, tak heran banyak pihak yang menunggu pendaftaran untuk menjadi aparatur sipil negara atau pegawai negeri sipil (PNS). Namun, bagaimana dengan masalah membludaknya angka pelamar kerja sedangkan di saat yang bersamaan ruang pekerjaan di sektor swasta dan pemerintah menjadi semakin sempit. Bagaimana tidak, jika tiap perusahaan hanya membuka lowongan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Belum lagi syarat mutlak yang diberikan kepada pelamar adalah memiliki pengalaman kerja. Bagaimana mungkin pengalaman kerja bisa ada, jika baru saja lulus dari sekolah atau perguruan tinggi. Kecuali jika ketika sekolah atau kuliah, A

Cara Menerbitkan Buku

Bagaimana cara menerbitkan buku di Jariah Publishing? Simak penjelasannya dalam bentuk gambar di bawah ini. Oke. Sudah lengkap, kan?  Jadi kalau masih punya pertanyaan lain, jangan lupa hubungi Jariah Publishing. Sumber: https://www.facebook.com/jariahpublish/posts/450983695518820

Foto Bunga

ISO 800 ISO 2500 ISO 1000 Foto Bunga Kamboja Merah & Mawar At rumah mertua Bontonompo - Gowa - Sulawesi Selatan - Indonesia Photograph by M. Galang Pratama 📷 SONY A 5100 Lens Kit E PZ 16-50mm F3.5-5.6 OSS D.O.P 30/09/2019

Hari Batik Nasional 2019

DI   hari batik nasional 2019 ini, terjadi kisah baru. Kisah itu datang dari Ibuku. Pukul 08.59, hpku itu tiba dirasuki notifikasi. Saya pun mengeceknya. Dan benar. Sebuah pesan baru masuk. Kiriman foto. Selanjutnya karena tidak tau harus membalas apa, akhirnya pendek saja kalimat yang kukirim untuk membalasnya.

Habibie

*PESAN PROF. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf HABIBIE Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar.  Keberhasilan adalah kepunyaan mereka yang senantiasa berusaha. Dalam sebuah wawancara, beliau pernah bilang “Percuma Anda memiliki IQ tinggi tapi pemalas. Yang penting adalah Anda sehat dan mau berkorban meraih apa yang diinginkan”. Kalimat Pak  Habibie ini mengajarkan pada kita bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya faktor penentu kesukesan. Ada faktor lain yang lebih penting yakni: 1. Kerja keras Sepintar dan secerdas apapun seseorang kalau dia tidak memiliki totalitas dalam mengejar mimpinya maka itu semua akan percuma. Jadi bagi anak muda yang sedang gencar mewujudkan cita-cita bekerjalah secara sungguh-sungguh. Karena meskipun kamu pintar tapi kalau tak mau kerja keras maka kesuksesan pasti akan menjauh. Headline The Jakarta Post (12/9/2019) 2. Jangan pernah berhenti mengejar yang kamu impikan meski apa yang didamba bel

Buku Literasi, Hoaks dan Sejumlah Esai Lainnya di Tribun Timur

Saya bersama istri datang ke kantor ini. Namun, bukan karena agar kami ingin dimuat di media. Bagaimana tidak, ketika nama/tulisan/foto Anda muncul di media daringnya, Anda pasti akan 'langsung terkenal'. Pengunjung halamannya saja pernah menembus angka 3,2 juta visitors dalam sehari dan pengunjung hariannya mencapai 2,1 juta per Januari 2019 (data dari tulisan Kak Thamzil Thahir). Jujur, kami datang ke kantor ini buat menemui orang-orang hebat ini. Yang sejak dulu hingga sekarang tetap menjadi inspirator kami. Meski secara pribadi saya belum lama mengenalnya, tapi mereka teramat baik dan begitu sederhana. Alhamdulillah, kemarin malam kami mendapat banyak saran hasil sharing dengan Kak Jumadi. Terima kasih, Kak. Meskipun sebelum pulang, Kak Haris bilang, "jangan ko terlalu banyak dengar sarannya Pak Jumadi." 😁 M Galang Pratama & Abdul Haris Suardi | Foto: Ainun Jariah Terima kasih Kak Abdul Haris Suardi, bos kami di iklan online waktu itu, y

The Young Married People of Gowa, Alumni of Alauddin State Islamic University of Makassar Publish Hoaks Literacy Books

For Muh Galang Pratama and Ainun Jariah, writing is a hobby. This young married couple (couples) actively write essays to publish it into a book. The title is Literasi, Hoaks dan Sejumlah Esai Lainnya (Literacy, Hoaks and Other Essays). The book is the result of his second work on social phenomena that develop in society. The collection of writings was once published in the newspaper opinion column and then put together until it was published as a book. "This book is a collection of our writings combined into a book," Galang told East Tribun, Friday (08/30/2019). Uniquely, the book was published in a printing company that they own, CV Jariah Publishing Intermedia. The book was finally officially published since August 22, 2019 ago. It is the hobby of reading and writing that brings them together in a campus library. Both later became close friends who exchanged discussions about writing. Until finally the two agreed to build a household since April 20

Pasutri Muda Warga Gowa Alumni UIN Alauddin Ini Terbitkan Buku Literasi Hoaks

BAGI Muh Galang Pratama dan Ainun Jariah menulis adalah sebuah kegemaran. Pasangan suami istri (pasutri) muda ini aktif menulis esai-esai hingga menerbitkankannya menjadi sebuah buku. Judulnya Literasi, Hoaks  dan sejumlah esai lainnya. Buku tersebut merupakan hasil karya keduanya terhadap fenomena sosial yang berkembang di masyarakat. Kumpulan tulisan tersebut pernah diterbitkan di kolom opini surat kabar lalu disatukan hingga diterbitkan menjadi buku. "Buku ini merupakan kumpulan tulisan kami berdua yang digabung menjadi buku," kata Galang kepada Tribun Timur, Jumat (30/8/2019). Uniknya, buku tersebut diterbitkan di percetakan yang mereka rintis sendiri. Buku  itu akhirnya resmi terbit sejak 22 Agustus 2019 lalu. Kegemaran membaca dan menulis pulalah yang mempertemukan mereka di sebuah perpustakaan kampus. Keduanya kemudian menjadi teman akrab yang saling diskusi soal tulisan. Hingga akhirnya keduanya sepakat membina rumah tanggak sejak April 2018.

#dariteman

Sebenarnya saya ingin unggah status ini di akun twitter saya, tapi karena kelebihan kata, makanya saya tarik ke sini. Meski status ini tak penting amat buat Anda, tapi saya merasa ingin saja menuliskan ini. Walaupun keterbatasan wadah dan saya menulis ini dengan satu jari lewat layar gawai. #bookstory Cerita ini datang dari seorang teman sesama mahasiswa, siang tadi saya baru ketemu di rumahnya di Antang, Makassar.  Saat saya baru datang, dia langsung sibuk ingin menjamu saya sebagai tamunya. Padahal saya tidak mengharap apa apa selain agar buku yang kubawa bisa dibacanya. Ternyata... Tidak sampai di situ, setelah salat zuhur, dia membawa saya mencoba masakan pallubasa di warung dekat rumahnya. Dia bahkan menambahkan satu telur asin dan sepiring nasi di dekat pesanan semangkuk pallubasa yang isinya daging semua. Bahkan dia juga meneraktir saya dengan jus jeruk peras yang sedang banyak dijual di pinggir jalan. Sesampai di rumahnya, di jalan Arsitektur Raya, Perum

Hari Anak Nasional di Makassar

Sumber Foto: Dokpri  @kampuspuisi/Twitter SAYA tiba di panggung Karebosi Makassar ketika jam menunjukkan pukul 08.00 pagi. Saya hendak menghadiri Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Makassar. Saya masuk melewati tiga tenda kerucut. Pandangan saya dipenuhi banyak sekali anak sekolah. Ada yang berlari juga ada yang berjalan. Mereka sepertinya berkelompok kelompok, berdasarkan nama sekolahnya. Saya lalu berjalan lagi. Lebih dekat dengan sumber suara di panggung. Telingaku menangkap lagu "Lukisan Indonesia" dinyanyikan dari atas panggung. MC memandu acara dengan baik. Para peserta yang hadir di panggung utama, sengaja hanya diisi oleh anak anak. Saya berdiri sekitar 500 meter dari panggung utama. Di depan saya ada dua orang Polwan. Namanya Andi Afra dan Fitri. Saya baca di lengannya sebuah tanda kalau para Polwan itu berasal dari Polrestabes Makassar.  Selanjutnya, di panggung utama sedang ada teatrikal drama dari Siswa SMA se Kota Makassar.  A

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog