Membaca - yang tersurat dan yang tersirat
Membaca adalah proses menambah pengetahuan dan mengasah pemahaman. Adalah kita sebagai manusia yang telah disediakan "lembaran" yang telah menampakkan tulisan. Ada dua hal yang pokok di dapat dari sebuah esensi membaca.
Pertama, dengan membaca kita akan lebih sadar bagaimana diri kita, mengetahui kekurangan kita yang nampak akibat disitulah (dalam membaca), kita dapat merasakan bahwa sungguh besar nan luas ilmu pengetahuan itu, sedangkan kita hanya baru mengetahui sebahagian dari itu ketika kita membaca. Nah, hal inilah yang mendorong kita untuk tetap secara konsisten untuk tetap membaca, demi pemahaman akan sadarnya ilmu yang diketahui serta dipahami.
Kedua, dengan membaca kita dapat mengerti apa maksud dari suatu hal itu diberikan. Dalam esensi membaca yang kedua ini, kita di-ajar agar bagaimana kita dapat memetik sebuah "hikmah". Dan selama melakukan proses membaca, kita terus berupaya untuk mendapat apa hikmah di balik 'sumber bacaan' itu.
Membaca adalah proses menambah pengetahuan dan mengasah pemahaman. Adalah kita sebagai manusia yang telah disediakan "lembaran" yang telah menampakkan tulisan. Ada dua hal yang pokok di dapat dari sebuah esensi membaca.
Pertama, dengan membaca kita akan lebih sadar bagaimana diri kita, mengetahui kekurangan kita yang nampak akibat disitulah (dalam membaca), kita dapat merasakan bahwa sungguh besar nan luas ilmu pengetahuan itu, sedangkan kita hanya baru mengetahui sebahagian dari itu ketika kita membaca. Nah, hal inilah yang mendorong kita untuk tetap secara konsisten untuk tetap membaca, demi pemahaman akan sadarnya ilmu yang diketahui serta dipahami.
Kedua, dengan membaca kita dapat mengerti apa maksud dari suatu hal itu diberikan. Dalam esensi membaca yang kedua ini, kita di-ajar agar bagaimana kita dapat memetik sebuah "hikmah". Dan selama melakukan proses membaca, kita terus berupaya untuk mendapat apa hikmah di balik 'sumber bacaan' itu.
Dengan mendapat sebuah hikmah, maka selanjutnya kita akan mampu mengenali diri kita yang sebenarnya. Kita akan merasa kecil, bagaikan benih muda yang baru lahir dari kelopak kehidupan. Selanjutnya, makna dari hikmah itu, kita bisa melanjutkannya kepada bentuk upaya yang mana dalam hal ini akan kita bahas pada untuk yang kedua, yakni Merenung.
Bacalah yang tersurat (dari wadah lembaran kertas yang ditulis dari pena dan tangan manusia. ex. Buku, Koran, Kitab Suci, Jurnal, Majalah, Blog, Website, Kertas, dan yang "tercetak") dan Bacalah yang tersirat (yakni dari wadah lembaran alam yang ditulis dari pena dan "tangan Tuhan". ex. Alam - Seluruh yang ada selain 'Tuhan' yang Maha Pencipta)
Merenung - saat sepi dalam ramai dan tenang dalam sayup-sayup kegaduhan
Mengapa terlebih sangat penting hal yang kedua ini. Yang kedua (dari 3 pokok; Membaca, Merenung, Mengaplikasikan). Dikarenakan, ditempat kedua, sebuah kepadatan dan "harmoni kabel" di pasang dengan erat. Yang kedua, dapat menyambungkan (menjadi antara) dari yang awal ke yang terakhir.
Merenung. Setelah kita membaca yang tersurat dan apa yang tersirat, maka kita merenungi hasil dari itu (apa yang telah kita baca). Hadirkanlah suasana seakan diri ditemani oleh hal yang tidak tampak namun mampu mengajarkan dengan cara "menerjemahkan" maksud dari apa yang telah dibaca.
Seakan ada yang hadir dalam suasana merenung, yang ditandai dengan adanya bisikan halus nan suci hadir dalam hati (pikiran). Dan saat itu, kita seakan terbawa pada kondisi jiwa yang sangat tenang dan besahabat. Sehingga bukan hal yang aneh, jika dalam renungan kita berhadap dengan suasana geli, lucu, sedih, takut, senang, khawatir, gelisah, galau, berharap, dan bahkan bisa disertai dengan teriakan "yeaah", walaupun teriakan itu tak menimbulkan suara.
Renungkanlah segala yang ada. Karena hal itu bisa segera membuat anda akan jadi sosok yang cerdas, dapat mampu memiliki paradigma yang berbeda dari orang lain, juga yang terpenting anda akan mendapatkan satu atau pun lebih (tergantung bagaimana anda merenung) perspektif atau cara pandang dalam menghadapi suatu persoalan yang terus membantu anda setiap harinya dalam Mengaplikasikan hal yang anda baca dan reningi sehingga ini mampu membawa diri anda untuk tetap tumbuh dewasa.
Merenunglah saat anda dalam kondisi apapun, ketika ramai menghalau, anda tetap dapat merenung dengan cara bicara sendiri dalam hati anda, dan ketika kegelapan seakan membawa anda untuk tetap hadir, maka anda pun bisa segera tenang, karena yakinlah bahwa anda sedang memikirkan Kuasa-NYA dan Dia-Allah SWT- juga memikirkan anda.
Mengaplikasikan - segera anda : mengajar melalui mulut [berbicara], badan [bersikap] serta melalui tangan [menulis]
Bentuk dari pengaplikasian atas apa yang telah kita baca dan telah kita renungkan, kita mesti melanjutkan proses ini kepada hal ketiga, yakni sebuah pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah kita Membaca, dan setelah kita Renungkan, maka kewajiban kita selanjutnya ialah Mengaplikasikannya ke kehidupan sehari-hari.
Mengapa sebuah pengaplikasian ini begitu dibutuhkan, karena apabila sesuatu hal itu telah kita baca, maka bacaan itu bisa segera hilang seketika. Dan apa yang telah direnungkan, hanya akan kembali pada diri kita. Jadi, pengaplikasian ini demi untuk terus mengalirkan "ilmu" itu, kepada orang lain. Membaca-Merenung-Aplikasikan.
3 hal yang bisa anda lakukan untuk pengaplikasian itu, yakni berbicara, bisa dalam bentuk ceramah/kultum, memotivasi, atau sekadar menjadi pembicara pada diskusi-diskusi kecil bersama teman-teman. Kedua, yakni bersikap. Bagaimana dari sikap kita, dapat menghadirkan pesan kepada seluruh yang melihatnya, sehingga dapt mengambil pelajaran didalamnya. Tapi, ingat sikap yang kita contohkan, tentu yang baik-baik saja. Serta yang ketiga, yaitu menulis. Ini adalah sebuah pekerjaan yang sungguh luar biasa dan tahukan anda, bahwa penulis itu masih sangat kurang. Perhatikan saja yang ada di media online (web/blog), begitu terbatas blog yang tersedia yang menyajikan materi-materi yang kita butuhkan.
Blog itu, tentu hanya ditulis oleh pemilik blog/webnya. Tapi, sadarkah anda berapa banyak yang membuka blog itu ?. Sungguh sangat banyak orang yang mencari materi/bahan di internet, demi kelengkapan tugasnya. Kadang, bahkan sering banyak orang yang melakukan tindakan COPY-PASTE. Hal itu kurang disenangi para blogger (sebutan untuk penulis blog), jika tulisannya dengan enak di copy oleh orang lain. Tapi, ada beberapa dari blogger yang cukup merasa itu tidak masalah, yang penting setelah dicopy-paste, agar di cantumkan alamat blog yang ditempati mengambil. Hal ini memang perlu demi memberikan penghargaan kepada para blogger yang telah dengan segala kreativitasnya menuangkan isi hati dan pikirannya ke sebuah wadah yang kita namai sebaga "Online Imajination"
Nah, sebagai penutup yah berdo'a, agar penulis masih bisa berkarya lebih lagi kedepannya. mohon komentarnya yah, jika anda memang bangga membaca tulisan ini, ataukah anda cuma sekadar ingin nama anda hadir dalam komentar ini, yah tafaddal. ^_^
Muh. Galang Pratama _MgP_ On June, 23rd 2014 at 11.50pm-05.15am.
Comments
Post a Comment