Barusan nelpon ibu bapak, di ujung telpon ibu tangisnya pecah. Katanya, haru anaknya sudah lulus.
。。。
Inilah kisah Juminah, seorang alumni PPS Universitas Hasanuddin yang baru saja menyelesaikan tesisnya di departemen Ilmu Komunikasi program Pascasarjana Unhas.
Perempuan yang senang nulis ini punya cerita yang tak ia duga bisa selesai secara tepat waktu, empat semester. Hampir saja ia masuk di semester V.
Apa yang membuatnya kuat menghadapi segala cobaannya menjelang lenyelesaian studi, silakan baca ceritanya berikut ini.
...
Punya ujian masing-masing
Saya gak sendiri, semua teman-teman punya ujiannya masing-masing saat nge-tesis. Perjuanganku mah gak seberapa, itulah mengapa aku suka dengerin perjuangan teman-temanku, itu buat aku lebih semangat.
Ada yang kehilangan hp, jatuh sakit berkali-kali, hingga harus kena charge pembayaran spp hanya karena miskomunikasi.
Selain pengalamannya teman-temanku, hal yang paling membantuku adalah ISTIGHFAR.
Saya percaya, segala kesulitan hidup itu terjadi karena ada dosa yg jadi hijab/penghalang. Oleh karena itu, tiap mau bimbingan saya beristighfar dan berdoa agar hati pembimbing dilembutkan. Dan benar, dua pebimbingku begitu sangat memahamiku.
Mondar-mandir ngurus berkas
Saya gak sendiri, semua teman-teman punya ujiannya masing-masing saat nge-tesis. Perjuanganku mah gak seberapa, itulah mengapa aku suka dengerin perjuangan teman-temanku, itu buat aku lebih semangat.
Ada yang kehilangan hp, jatuh sakit berkali-kali, hingga harus kena charge pembayaran spp hanya karena miskomunikasi.
Selain pengalamannya teman-temanku, hal yang paling membantuku adalah ISTIGHFAR.
Saya percaya, segala kesulitan hidup itu terjadi karena ada dosa yg jadi hijab/penghalang. Oleh karena itu, tiap mau bimbingan saya beristighfar dan berdoa agar hati pembimbing dilembutkan. Dan benar, dua pebimbingku begitu sangat memahamiku.
Mondar-mandir ngurus berkas
Saat mau ujian, mondar-mandir ngurus berkas, dll terus saya minta ampun, minta kemudahan, dan tawakkal. Hingga keajaiban demi keajaiban terjadi, mulai dari penambahan waktu ujian hingga lulus TOEFL -3 hari batas akhir ujian.
-2 hari ujian akhir jam 15.00 pin wisudaku keluar. Wah, bisa secepat ini berkat kerja keras staf jurusan dan staf fakultas. Biasanya, paling cepat 3 hari.
Saya menyaksikan civitas akademika kerja dan melayani tak kenal lelah, mengusahakan dan membantu sebisa yang mereka mampu. Tanganya terampil menyiapkan berkas yang kami butuhkan, bahkan sebelum kami minta, siap mengarahkan tiap tahapnya, aku terharu. Hal ini mereka lakukan agar kami segera ujian dan tak dikenakan charge SPP.
Bagian paling menegangkan ketika saat itu juga pihak jurusan memintaku agar bisa ujian esok hari. Jujur, aku bergeming. Aku mengalami konflik batin yang serius. Aku bahkan mematung beberapa detik.
"Bagaimana caranya aku meminta izin para dewan penguji dan penasihat agar bisa ujian besok? Ini sangat tak sopan, terkesan lancang. Waktunya terlalu cepat. Bahkan draft tesis dan undanganpun blm dibuat. Astagfirullah, bagaimana ini,” pikirku.
Namun, besok batas akhir ujian, tidak ada pilihan. Akhirnya kuberanaikan diri menghadap dewan penasihat dan menelpon dewan penguji dan menceritakan kondisiku. Mereka paham. Akhirnya, bahagia tak terkira, dalam waktu 30 menit, aku dapat approve 5 dosen. Masih tak percaya, nasib baik benar-benar berpihak padaku.
Hari H ujian aku sangat tegang, bukan karena aku tak memahami materi tesisku. Tapi khawatir, para dewan penguji akan memasang muka masam karena aku mendadak ujian. Nyatanya tidak, mereka semua memulai dan mengakhiri ujian dengan riang gembira. Ini sungguh melegakan sekali.
Yaaa rabbb.. rasanya seperti dipeluk Tuhan berkali-kali, rasanya masih tak percaya aku sudah magister.
Approve
Kata pengujiku, aku sangat beruntung. Sebab dalam waktu -1 hari ujian bisa dapat approve dari dewan penguji dan dewan penasihat yang sudah memiliki jadwal padat luar biasa. Pengujiku menebak, aku kuat tahajjud. Kata penguji lain, aku kuat duha. Padahal enggakk, aku hanya sedang belajar beristighfar. . .
Sungguh, jika hanya mengandalkan usaha yang keras dan lobi yang cerdik tentu tak cukup. Diperlukan doa, istighfar, dan tawakkal. Ini semua kemudahan dan kemurahan Allah. Bukan karena kita smart atau karena kerja keras kita. Ini pemberian Allah, saya sangat merasakan itu.
Allah, makasih
Sumber: Facebook Juminah Najah
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete