STRUKTUR KEPENULISAN SASTRA
Struktur karya sastra dapat bervariasi tergantung pada genre, gaya, dan pilihan kreatif pengarang. Namun, ada unsur-unsur tertentu yang umum ditemukan di sebagian besar karya sastra, antara lain alur, pengembangan tokoh, latar, tema, dan gaya.
Plot:
Plot adalah urutan peristiwa yang membentuk cerita. Ini biasanya mencakup pengantar atau eksposisi, aksi naik, klimaks, aksi turun, dan resolusi atau kesudahan. Plotnya bisa linier atau non-linier, dan bisa langsung atau kompleks.
Contoh:
Dalam novel "To Kill a Mockingbird" karya Harper Lee, plot berkisar pada persidangan seorang pria kulit hitam yang dituduh melakukan pemerkosaan di sebuah kota kecil di Selatan selama tahun 1930-an.
Aksi yang meningkat meningkat hingga persidangan, klimaksnya terjadi selama persidangan itu sendiri, dan aksi yang menurun serta penghentian menjelajahi hasil dari persidangan di kota dan karakter utama.
Pengembangan karakter:
Karakter adalah individu yang berputar di sekitar cerita. Mereka bisa menjadi protagonis atau antagonis, mayor atau minor. Pengembangan karakter mengacu pada cara karakter berubah dan tumbuh sepanjang cerita, sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi mereka dengan karakter lain.
Contoh:
Dalam novel "The Catcher in the Rye" karya J.D. Salinger, tokoh utama Holden Caulfield adalah remaja bermasalah yang dikeluarkan dari sekolah persiapannya. Sepanjang novel, Holden bergumul dengan perasaan keterasingan dan kekecewaan, dan dia akhirnya belajar menerima kekurangan dan keterbatasannya sendiri.
Setting:
Setting mengacu pada waktu dan tempat terjadinya cerita. Itu bisa berupa lokasi fisik atau era sejarah, dan itu bisa memengaruhi plot, karakter, dan tema cerita.
Contoh:
Dalam cerita pendek "The Lottery" karya Shirley Jackson, latarnya adalah sebuah desa kecil di Amerika Serikat pada hari lotere tahunan. Pengaturan berkontribusi pada ketegangan dan ketegangan cerita, karena pembaca belajar lebih banyak tentang ritual yang tidak biasa dan mengganggu yang diikuti oleh penduduk desa.
Tema:
Tema adalah pesan atau gagasan utama yang disampaikan pengarang melalui cerita. Tema bisa implisit atau eksplisit, dan bisa mengeksplorasi berbagai pengalaman dan emosi manusia.
Contoh: Dalam lakon "Hamlet" karya William Shakespeare, salah satu tema utamanya adalah sifat balas dendam dan konsekuensinya. Drama tersebut mengeksplorasi masalah psikologis dan etika yang kompleks seputar balas dendam, dan menimbulkan pertanyaan tentang keadilan, moralitas, dan sifat manusia.
Gaya:
Gaya mengacu pada cara penulis menggunakan bahasa dan teknik sastra untuk menyampaikan makna dan menciptakan nada atau suasana tertentu. Gaya dapat mencakup unsur-unsur seperti citra, simbolisme, metafora, dan dialog.
Contoh:
Dalam puisi "The Road Not Taken" oleh Robert Frost, gayanya dicirikan oleh penggunaan citra dan metafora yang hidup. Puisi itu mengeksplorasi tema pengambilan keputusan dan konsekuensi dari pilihan, dan itu menciptakan rasa introspeksi dan refleksi melalui penggunaan bahasanya.
--
Struktur penulisan karya sastra umumnya terdiri dari beberapa unsur, antara lain:
Pendahuluan atau pembukaan
Pendahuluan atau pembukaan adalah bagian awal dari sebuah karya sastra yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca serta memberikan gambaran singkat mengenai isi karya sastra tersebut. Beberapa contoh pendahuluan atau pembukaan yang populer adalah:
"Lahirnya seorang manusia adalah keajaiban yang luar biasa." (Pembukaan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata)
"Ketika aku berusia enam belas tahun, ayahku bunuh diri." (Pembukaan novel The Bell Jar karya Sylvia Plath)
Konflik atau masalah
Konflik atau masalah adalah bagian penting dari sebuah karya sastra yang menghadirkan permasalahan yang harus dipecahkan oleh tokoh utama. Konflik dapat berupa masalah internal maupun eksternal yang dihadapi oleh tokoh utama. Beberapa contoh konflik dalam karya sastra adalah:
Konflik internal: Konflik batin tokoh utama dalam mengatasi dilema atau masalah pribadi, seperti misalnya tokoh utama yang mengalami kebingungan dalam memilih antara dua pilihan yang sulit.
Konflik eksternal: Konflik yang berasal dari luar tokoh utama, seperti misalnya tokoh utama yang berusaha mengatasi konflik dengan musuhnya.
Klimaks atau puncak cerita
Klimaks atau puncak cerita adalah bagian di mana konflik mencapai titik tertinggi dan menentukan bagaimana kisah akan berakhir. Beberapa contoh klimaks dalam karya sastra adalah:
Klimaks dalam novel Harry Potter dan Piala Api ketika Harry menghadapi Lord Voldemort di akhir turnamen Triwizard.
Klimaks dalam drama Romeo dan Juliet ketika Romeo membunuh Tybalt setelah Tybalt membunuh Mercutio.
Resolusi atau penyelesaian
Resolusi atau penyelesaian adalah bagian akhir dari sebuah karya sastra di mana konflik diselesaikan dan semua benang cerita diikat dengan baik. Beberapa contoh resolusi atau penyelesaian dalam karya sastra adalah:
Resolusi dalam novel The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald ketika Gatsby meninggal dan Daisy kembali ke suaminya.
Resolusi dalam drama Hamlet ketika Hamlet akhirnya membunuh Claudius untuk membalaskan kematian ayahnya.
Itulah beberapa unsur struktur penulisan karya sastra beserta contohnya. Namun, struktur penulisan karya sastra tidak selalu mengikuti aturan yang baku dan dapat bervariasi tergantung pada jenis karya sastra dan gaya penulisannya.
**
STRUKTUR KEPENULISAN ESAI
Struktur kepenulisan esai biasanya terdiri dari tiga bagian utama: pengantar atau pembukaan (introduction), isi atau penjelasan (body), dan penutup atau kesimpulan (conclusion).
Pengantar atau Pembukaan (Introduction)
Pada bagian ini, penulis esai harus memberikan pengantar atau perkenalan mengenai topik yang akan dibahas. Tujuan dari pembukaan adalah untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan latar belakang tentang topik yang akan dijelaskan. Bagian ini sebaiknya ditulis secara menarik dan informatif agar pembaca tertarik untuk membaca lebih lanjut.
Contoh pembukaan:
Sejak dahulu kala, masalah perubahan iklim telah menjadi isu yang sangat penting dan semakin mendesak. Setiap tahunnya, kita melihat dampak yang semakin parah dari perubahan iklim, seperti bencana alam yang semakin sering terjadi dan peningkatan suhu global. Dalam esai ini, kita akan membahas penyebab perubahan iklim dan solusi yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya.
Isi atau Penjelasan (Body)
Pada bagian ini, penulis esai harus memberikan penjelasan atau informasi secara detail tentang topik yang dibahas. Isi esai harus memiliki alur atau urutan yang jelas, sehingga pembaca dapat mengikuti dengan mudah. Selain itu, penulis juga harus menyediakan bukti atau data yang dapat mendukung argumen yang disampaikan.
Contoh isi:
Perubahan iklim terjadi karena aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4). Gas-gas ini menyerap panas dari matahari dan mempercepat pemanasan global. Salah satu solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan seperti matahari dan angin. Selain itu, penghijauan juga dapat membantu menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Penutup atau Kesimpulan (Conclusion)
Pada bagian penutup, penulis esai harus memberikan kesimpulan dari informasi yang telah disampaikan. Tujuan dari bagian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang topik yang dibahas dan memperkuat argumen yang telah disampaikan. Selain itu, penulis juga dapat memberikan saran atau rekomendasi mengenai topik yang dibahas.
Contoh penutup:
Dalam kesimpulan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan iklim adalah masalah global yang sangat penting dan memerlukan solusi yang serius. Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan beralih ke energi terbarukan, kita dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Namun, upaya ini harus didukung oleh semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Dengan kerjasama yang baik, kita dapat menjaga bumi ini agar tetap lestari dan berkelanjutan untuk generasi selanjutnya.
*Postingan Ini Ditulis Menggunakan AI
Comments
Post a Comment