Skip to main content

Posts

Showing posts with the label M Galang Pratama

Iqra Hafiz Firdaus

PUTRA pertama, lahir secara normal dengan berat 3 kg panjang 49 cm di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar pada pukul 20.45 WITA, Senin 24/02/2020 atau 01 Rajab 1441 H. Kini Muh Galang Pratama dan Ainun Jariah sudah jadi sepasang ayah dan ibu bagi Iqra Hafiz Firdaus . Perjalanan sebelum hingga sembilan bulan di dalam kandungan telah dilewati dengan penuh sukacita. Terutama Ibu. Ibu Iqra sangat sabar menanti kehadiran Iqra. Bahkan sebelum jenis kelamin diketahui melalui ultrasonografi (USG) di bulan kelima kelahiran, Ibu Iqra sudah memiliki firasat bahwa anak yang dikandung berjenis kelamin laki laki. Begitu kuat feeling  Ibu berbanding lurus dengan semangat melahirkannya. *** Sehari sebelumnya, Ahad 23 Februari, tepat pada pukul 06.00 Ibu Iqra melihat tanda melahirkan melalui darah yang keluar dari jalan rahim. Seketika Ibu Iqra pun memeriksanya dan menanyakan perihal peristiwa tersebut kepada keluarga. Tak lama berselang, kendaraan daring pun dipesan menuju rumah sakit.

Pasutri Muda Warga Gowa Alumni UIN Alauddin Ini Terbitkan Buku Literasi Hoaks

BAGI Muh Galang Pratama dan Ainun Jariah menulis adalah sebuah kegemaran. Pasangan suami istri (pasutri) muda ini aktif menulis esai-esai hingga menerbitkankannya menjadi sebuah buku. Judulnya Literasi, Hoaks  dan sejumlah esai lainnya. Buku tersebut merupakan hasil karya keduanya terhadap fenomena sosial yang berkembang di masyarakat. Kumpulan tulisan tersebut pernah diterbitkan di kolom opini surat kabar lalu disatukan hingga diterbitkan menjadi buku. "Buku ini merupakan kumpulan tulisan kami berdua yang digabung menjadi buku," kata Galang kepada Tribun Timur, Jumat (30/8/2019). Uniknya, buku tersebut diterbitkan di percetakan yang mereka rintis sendiri. Buku  itu akhirnya resmi terbit sejak 22 Agustus 2019 lalu. Kegemaran membaca dan menulis pulalah yang mempertemukan mereka di sebuah perpustakaan kampus. Keduanya kemudian menjadi teman akrab yang saling diskusi soal tulisan. Hingga akhirnya keduanya sepakat membina rumah tanggak sejak April 2018.

Hari Anak Nasional di Makassar

Sumber Foto: Dokpri  @kampuspuisi/Twitter SAYA tiba di panggung Karebosi Makassar ketika jam menunjukkan pukul 08.00 pagi. Saya hendak menghadiri Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Makassar. Saya masuk melewati tiga tenda kerucut. Pandangan saya dipenuhi banyak sekali anak sekolah. Ada yang berlari juga ada yang berjalan. Mereka sepertinya berkelompok kelompok, berdasarkan nama sekolahnya. Saya lalu berjalan lagi. Lebih dekat dengan sumber suara di panggung. Telingaku menangkap lagu "Lukisan Indonesia" dinyanyikan dari atas panggung. MC memandu acara dengan baik. Para peserta yang hadir di panggung utama, sengaja hanya diisi oleh anak anak. Saya berdiri sekitar 500 meter dari panggung utama. Di depan saya ada dua orang Polwan. Namanya Andi Afra dan Fitri. Saya baca di lengannya sebuah tanda kalau para Polwan itu berasal dari Polrestabes Makassar.  Selanjutnya, di panggung utama sedang ada teatrikal drama dari Siswa SMA se Kota Makassar.  A

Meluapnya Air Bendungan Bili Bili Gowa

 #PrayForGowa #PrayForSulsel Tagar ini sedang viral di media maya. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi di wilayah ini sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Yang terparah terjadi di wilayah Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Wilayah ini dilalui oleh arus je'ne berang yang membawa langsung air dari Bili Bili. info makassar Sebagai bukti, beberapa video sempat dibagikan terkait air yang meluap di Jembatan Kembar Gowa. Nah wilayah ini masuk di perbatasan Wilayah Pallangga dan Somba Opu. Beberapa rumah sempat dibawa arus. Masyarakat sedang siaga di tempat pengungsian. Bupati Gowa, Adnan Purichta, sempat turun langsung ke lokasi kejadian demi melihat warganya yang sedang berjuang menghadapi bencana banjir ini. Seperti yang dapat dilihat di akun instagram orang nomor satu Gowa itu, bahwa ia pun turut memasak di lokasi pengungsian, sebuah usaha untuk merasakan seperti seorang warga biasa. *** 5 Desember 2018 lalu, saya pernah

Kado Ulang Tahun 2018

HARI PALING bahagia menurutku adalah ketika sebelumnya ada masalah yang terjadi, lalu diakhiri dengan senyum, pelukan dan cinta. Itulah yang kurasakan dalam hari hari menjelang dan sesudah hari ulang tahunku ini. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik. Sungguh saya merasa kado paling istimewa telah diberikan oleh Tuhan melalui hamba-Nya di bumi. Saya ingin bercerita sedikit tentang tanggal 28 November. Satu hari yang panjang, saya kira. Pulang dari kantor, saya langsung menuju rumah hanya karena harus membawakan kunci kamar yang terlupa. Istriku datang sepulang mengajar, tapi lupa bawa kunci kamar. Setelah tiba di rumah, saya langsung pamit lagi ke istri untuk melanjutkan perjalanan. Selanjutnya saya ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel. Awalnya kaget, karena melihat isi kantor yang sepi. Tapi terus saya naik ke lantai dua, akhirnya dipertemukan dengan seorang pustakawan yang terkenal karena memiliki keunikan. Pandai berpantun. Ya, dialah Zahir

Galang, 23 Tahun Lalu

DUA PULUH TIGA tahun silam, telah lahir seorang bayi bernama Muhammad Galang Pratama. Nama itu merupakan pemberian dari ayahnya. Ketika sang ibu tengah berjuang melahirkan Galang, ayahnya masih berada di lokasi KKN. (Ini cerita Ibu, versi kakek Galang, awalnya ia diberi nama Muhammad Isra ) Arsip Bapak yang Terselip di Lemari Tua Tempat KKN Bapak berada di Kecamatan Galang. Di sebuah desa di Kabupaten Toli toli, Sulawesi Tengah. Itulah sebab namanya hingga kini, Galang. Yang berarti nama sebuah kampung di tempat ayahnya melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat. Sewaktu berada di Mamuju 2014 silam, Galang sempat menanyakan asal muasal pemberian namanya. Sontak ayahnya heran. Galang yang kala itu sedang dibonceng oleh ayahnya mendengar dengan terang perkataan ayahnya. "Kamu diberi nama Galang, karena saya dulu punya mimpi waktu masih muda mau mendirikan perusahaan dengan nama PT. Galang." "Terus, Pak?" "Tapi sayangnya, mimpi itu tid

Batu Loncatan

Saya menuliskan ini di saat saya sedang berada di kantor. Alhamdulillah setidaknya hari ini ada pekerjaan yang telah ia "pegang" meskipun masih berstatus kontrak. *** 22 tahun bukan usia yang labil. Angka itu sudah masuk dalam kategori dewasa awal. Beragam tanggungjawab telah ditekuninya hingga saat ini. Namun, proses belajar tidak akan pernah selesai. Masih banyak hal yang masih jadi catatan penting untuk diperbaiki. Perlahan namun pasti, passion yang telah lama diimpikannya itu mulai terlihat hari ini, meski masih samar. Hal inilah yang membuat lelaki yang mengulangi hari lahirnya setiap 28 November itu sedikit lega. Semoga saja hari ini menjadi awal buatnya untuk bisa berdiri di tempat yang telah lama diimpikannya. Berjiwa berani dan penuh tanggungjawab yang pada akhirnya akan menunjukkan kemampuannya yang tersembunyi untuk dimanfaatkan oleh lingkungan sekitarnya. Dan pada akhirnya orangtuanya akan berkata: "Nak, sekarang sudah tiba saatnya..."

Hal-hal yang kusyukuri selama setahun terakhir

APRESIASI, Harian FAJAR, 6/11/2016 OPINI, Harian FAJAR, 11/11/2016 PUISI, Harian Go Cakrawala, 19/11/2016 PUISI, Harian Amanah, 26/11/2016 SURAT PEMBACA, Harian KOMPAS, 27/11/2016

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog