Skip to main content

Posts

Posyandu Kelurahan Batangkaluku

HARI ini, Sabtu 3 Oktober 2020, dilaksanakan Posyandu di kelurahan Batangkaluku.  Anak saya, tujuh bulan yang imunisasinya sudah lengkap, harus tetap kontrol kesehatan.  Salah satunya adalah penimbangan berat badan.  Alhamdulillah, berat badan bayi pertama saya ini meningkat dari bulan sebelumnya. Naik sebesar 3 ons. Sekarang berat Iqra Hafiz Firdaus adalah 7,3 kg. Saya ingin cerita sedikit tentang layanan Posyandu di lingkungan tempat tinggal saya. Selamat membaca, semoga bermanfaat. Apa itu Posyandu Posyandu Kel. Batangkaluku (Foto: Dok. Pribadi) POSYANDU atau Pos Pelayanan Terpadu atau Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan (Wikipedia).  Posyandu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (PKBM).  Dasar aturan diselenggarakannya ini yang terakhir adalah Permenkes Nomor 8 tahun 2019 tentang pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. D

Alvokad Kocok

KAMIS sore, 1 Oktober 2020.  Sepulang dari mengirim paket buku di kantor JNE cabang Sungguminasa Gowa, saya singgah di outlet Alvokad Kocok Duo Big cabang Sungguminasa Gowa. Kebetulan istriku yang tengah menyusui anak pertama yang baru berusia tujuh bulan, butuh nutrisi dari buah Alpukat.  Pilihan pun jatuh kepada Alpukat Kocok.  Alasan pertama, karena simpel. Kedua, saya sudah pernah mencobanya dan enak. Akhirnya lama kelamaan outlet ini pun jadi salah satu incaran ketika haus dan lapar melanda tapi hanya ingin mengonsumsi buah. Yap.  Varian Rasa Toping Beragam Berbulan bulan sebelumnya, kami sudah mencoba beberapa varian dari alpukat kocok duo big ini. Terutama karena disediakan toping yang beragam. Seperti Oreo, Milo, Cokelat, Nangka, Keju dan Original. Semuanya mantap. Apalagi karena Alpukat Kocok ini ternyata punya cabang di beberapa kota. Artinya sudah punya brand tersendiri.  Kejadian yang Tak Terlupakan Saya ingin lanjutkan dulu bagian tulisan awal di atas.  Tepat di sore tan

Kunjungan dari Rumania

Rumania | Source: https://id.maps-bucharest.com/ PERNAH ada kunjungan yang tiba tiba masuk ke situs blog ini.   Saya heran, mengapa ada banyak kunjungan dari negara Rumania?  Saya melihat, peningkatan trafik blog lebih dari 100%. Memang, pada dasarnya ada satu postingan blog yang mengalami peningkatan drastis tiap harinya. Saya sadar, kunjungan blog ini tidaklah banyak pada hari biasa. Oleh karenanya, ketika statistik blog ini meningkat, saya jadi heran. Akhirnya saya cari tahu ke Om Google. Mencoba menelusuri jejak jejak negara Rumania dan Indonesia . Apakah terkait bahasa, sosial, politik, budaya, atau sejarah. Setelah saya menelusuri, saya tak mendapat apa apa. Ya iya, bahasanya saja beda. Bagaimana saya mau tahu lebih jauh, kan..  Namun, ada satu hal yang saya dapat.  Aktivitas tentang Keindonesiaan di Rumania Ini berasal dari website kementerian luar negeri . Lebih tepatnya dari Kedutaan Besar RI di Bucharest, Rumania (Merangkap Republik Moldova). Ternyata, selama empat bulan ter

Jakob Oetama

WAKTU SMA, agak sulit mendapat koran di Mamuju, Sulbar. Tapi pas masuk di Gowa dan resmi jadi maba, baru bisa ke gerai koran, duduk duduk. ya, awalnya cuma duduk duduk sambil makan kue (kebetulan penjual koran ini dulu selain jual koran, ikan bitte, juga menjual kue kue seperti jalangkote, pawa, cantik manis, dll) tapi lama kelamaan, sedikit melirik ke halaman pertama sebuah koran yang sengaja dipajang (ada yang buat dijual, ada yang bisa dibaca)  Seringkali, kalau ada kuliah jam 11, pasti datang terlambat, karena buru buru pulang dari gerai ini, ke rumah buat mandi, lalu ke kampus.  Paling sering, kalau hari libur, seperti hari minggu. betah berlama lama di gerai koran, membaca beberapa koran yang ada. terutama membaca halaman sastra/budaya. tak jarang meski ongkos baca koran hanya dua ribu rupiah, harus merogoh kocek lagi buat membawa pulang ke rumah koran yang disukai. Koran Kompas Tak seperti kebanyakan koran nasional, barangkali hanya koran Kompas yang sering ditemui di gerai kor

Om saya dan amplop easy shopping

SORE yang dingin, om saya dengan buru buru turun dari motornya. Ia membuka amplop yang bertuliskan namanya. Om mendapat amplop itu di kantornya. "Hanya ada satu nama Muhtar di kantor, itu saya," ujarnya Senin (31/08/2020). Lalu ia membuka paket yang di luarnya dibungkus dari kantongan berwarna hitam itu.  Ia mendapat kupon hadiah senilai 1 miliar. Tertera di amplop itu. Easy Shopping P.O. Box 6688, Slipi Jakarta Barat 11410 Di bawahnya ada tulisan warna merah tertulis:  NOMOR KEMENANGAN DISETUJUI Dengan font huruf kapital semua dan berwarna merah. Di bawahnya lagi tertulis  "Pengiriman bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia" ANEHNYA Di belakang amplop, ada alamat website. www.easyshopping.id. Yang kalau Anda ketik di pencarian, tidak akan ketemu. Website rusak! Tak dapat ditemukan.  (Kok perusahaan tidak punya website?) pikir saya dalam hati.  Apalagi, merk Easy Shopping ini tertuju pada satu nama PT yang tertera di lembaran lain di dalam amplop. PT Karisma Bahana G

Cerita Alvina Maya Devi di Rakit Gowa

Pada 17 Agustus 2020, tepatnya Hari memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75. Hari di mana para pahlawan berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Saya akan bercerita apa saja kegiatan yang saya lakukan hari ini. Pagi hari saya membantu ibu bersih-bersih dan memasak. Setelah pekerjaan selesai, saya menyaksikan melalui televisi upacara bendera memperingati hari Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di Istana Merdeka.  Yang biasanya kita laksanakan dengan upacara bendera dan diramaikan lomba lomba dilingkungan tempat tinggal, kini kita hanya menyaksikan upacara bendera di televisi yang diselenggarakan di Istana Merdeka dengan menerapkan protokol kesehatan karena adanya COVID-19 ini. Setelah selesai, saya dan 6 orang teman Jurnalistik berkunjung ke Rakit yang lokasinya tidak jauh dari rumah saya.  Di sana kami mendapat ilmu baru yang diberikan oleh Kak Galang.  Kami diajarkan mengenal Blog dan memotivasi agar kami lebih sering menulis. Menulis kejadian-kejadian yang dialami baik it

Cerita Widyasvira J. Ilbas di RAKIT Gowa

Senin, 17 Agustus 2020 Aku mengawali hariku dengan memasak nasi. Cuaca hari ini bisa dibilang bagus karena angin yang bertiup sejuk dan matahari yang cerah. Hari ini, bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, aku diajak oleh Kak Lisa selaku ketua organisasi Jurnalistik SMA Negeri 14 Gowa untuk mengunjungi Rumah RAKIT Gowa dengan tujuan untuk belajar bersama. Membaca Wattpad Sambil menunggu waktu untuk pergi, aku menyempatkan membaca beberapa part cerita di perpustakaan Wattpad ku. Tak terasa,waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi dan bundaku sudah selesai memasak. Aku membantu bundaku untuk menyiapkan makan pagi lalu aku, adikku, bundaku dan bapakku makan bersama. Setelah makan, aku membersihkan meja makan dan ikut menyaksikan acara TV yang menayangkan ucapara pengibaran bendera.Aku menonton sampai pukul 11.43 lalu segera bersiap-siap untuk pergi ke Rumah RAKIT Gowa. Baca juga: Tiga Perkara Aku berangkat dari rumah ke sekolah pukul 12.57 dan tiba pukul 13.04.

Syukuran 2 tahun Jariah Publishing

KAMI akan mengadakan acara terbatas untuk launching dan peringatan 2 tahun Penerbit Jariah Publishing pada Ahad, 23 Agustus 2020 sore.  Kegiatan ini sebagai bentuk syukuran atas apa yang kami raih sampai hari ini. Juga sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat akan kehadiran usaha kecil kami. Kami masih ingat bagaimana perjuangan membentuk perusahaan penerbitan buku. Pengurusan CV Mulai dari mengurus CV, mengurus NPWP, mengurus TDP, SITU, SIUP, Surat Keterangan Domisili, Surat Keterangan Bayar Pajak (PBB), dll.  Setelah itu mendaftar di Perpustakaan Nasional RI sebagai penerbit. Proses ini juga tidak cepat. Kami bahkan sempat dua kali mendaftar sebab ada isian pada formulir pendaftaran yang mesti diganti. Semua ini diurus selama kurun waktu empat bulan lamanya (April hingga Agustus 2018) dan menghabiskan jutaan biaya. Tentu biaya paling banyak terkuras dalam pembuatan CV di Notaris  (dalam bahasa Belanda kepanjangan CV adalah Commanditaire Vennootschap, dalam bahasa kita berarti per

Gelisah

TERKADANG, saya merasa gelisah saat melihat atau mendengar atau membaca sesuatu. Dan saya menemukan jawaban kegelisahan itu berhari hari, berbulan bulan, bertahun tahun kemudian, setelah saya (kembali) membaca. Singkatnya "Saya menemukan jawaban atas kegelisahan saya di masa lalu dengan membaca"

Passion (2)

 ... lanjutan dari postingan sebelumnya. kami mendirikan lembaga Pers Fakultas. Saat itu namanya LISH atau (Lembaga Informatika Syariah Hukum).  Di tahun pertama Saefullah yang jadi Pimrednya, sedangkan saya menjabat wakil. Di tahun kedua, saya lagi jadi Pimred sekaligus ketua.  Kami mengawali ini dengan perasaan senang. Karena hobi nulis dan jurnalistik. Kami juga sempat mengoperasikan portal web jurnalish.com. Tapi hanya aktif beberapa tahun. Alasannya pertama, tak ada pelanjut, kedua tak ada biaya hosting dan bayar domain.  Meski awalnya saat Lish terbentuk, dekan kami sangat mendukung terbentuknya ini. Beliau sampai sebelum wafat, seringkali menanyai kami tentang lembaga yang ia resmikan di saat masih menjabat dekan. Beliaulah (alm) Prof Ali Parman.  Bersama beberapa dosen dan kakak tingkat dan teman teman, kami hidupkan LISH.  Ada Pak Hadi Daeng Mapuna, ada Pak Kasjim Salenda, ada Pak Rahman Syamsuddin, dll. Ada Kak Rahmawati Idrus, Kak (saya lupa namanya, senior kami juga yang me

Passion (1)

Sumber: Pixabay SAYA baru sadar dan sekaligus baru tahu arti passion sebenarnya hanya dengan melihat terjemahannya dari google.  Silakan googling sendiri. Saya kira passion itu hanya berarti kegemaran yang menyangkut bakat dan hobi.  Melainkan, bukan. Passion lebih luas dan lebih jelas diartikan sebagai gairah. Semangat. Keinginan besar. Ia juga bisa berarti kemarahan. Kegemasan. Cinta birahi. Ya, kamu akan lebih tahu karena kamu sudah googling. Sa di sini cuma ingin bahas apa yang sejak awal saya pelajari.  Passion sebagai arti bakat atau kegemaran yang berujung pada skill/keterampilan. Ia akan sampai di tahap terampil sebab telah diuji dengan banyaknya latihan dan waktu. Tadi saya mau menulis kata kuantitas sebagai kata ganti banyaknya latihan. Tapi saya kembali menghapusnya, dan berusaha mencari kata ganti yang lebih mudah dimengerti banyak orang. Lantas, kenapa saya mesti menulis alasan terakhir ini?  awal 2012 Usia saya saat itu 16. Saya baru saja naik di kelas 2 SMA. Saya baru s

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog