Sejak kecil, saya orangnya suka diam. Suka hening. Senyap. Dan bisu.
Hentakan yang bertubi tubi datang, membuat saya menjadi seseorang yang pendiam. Ya, itulah yang membuat saya hingga kini sesungguhnya lebih senang menyendiri. Terutama pada malam malam hari, di saat semuanya sedang terlelap.
Saya berusaha sebaik mungkin untuk menuliskan apa yang saya pikirkan di setiap malam. Namun, selalu saja saya gagal merealisasikan hal itu. Saya memang pemalas!
Hari semakin menua. Usiaku pun demikian. Menginjak usia 21 tahun menuju angka genap 22 tahun ini, menjadi batu loncatan tersendiri buatku untuk dapat meraih apa yang selama empat tahun ini saya perjuangkan (hah, saya perjuangkan? :)). Ya, akademik. Tentu itulah satu satunya harapan dari orangtuaku saat ini.
Aku selalu sedih, jika harus sibuk mengerjakan sesuatu yang sebetulnya tidak terlalu penting selain menulis. Waktuku sungguh habis terutama dalam hal seperti berada lama di atas kendaraan (motor) atau menerima telepon dari orang orang yang tidak terlalu penting (selain kamu,ya). Kuakui, sungguh lebih baik jika saya menulis!
Kini, usahaku belum terlalu matang untuk mencapai tujuan. Saya selalu bingung. Hari ini adalah jembatan menuju hari esok. Esok tak akan sama dengan hari saat ini. Sebentar lagi dunia akan berubah. Mengubah wajahnya yang tampak kusam. Dan saya?
Apakah masih seperti ini?
Menjadi stalker sejati (?) Sungguh perbuatan yang sedikit sekali manfaatnya. Yang sedikit itu hanyalah agar saya bisa (setidaknya) memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik dari orang lain.
Sekian.
Hentakan yang bertubi tubi datang, membuat saya menjadi seseorang yang pendiam. Ya, itulah yang membuat saya hingga kini sesungguhnya lebih senang menyendiri. Terutama pada malam malam hari, di saat semuanya sedang terlelap.
Saya berusaha sebaik mungkin untuk menuliskan apa yang saya pikirkan di setiap malam. Namun, selalu saja saya gagal merealisasikan hal itu. Saya memang pemalas!
Hari semakin menua. Usiaku pun demikian. Menginjak usia 21 tahun menuju angka genap 22 tahun ini, menjadi batu loncatan tersendiri buatku untuk dapat meraih apa yang selama empat tahun ini saya perjuangkan (hah, saya perjuangkan? :)). Ya, akademik. Tentu itulah satu satunya harapan dari orangtuaku saat ini.
Aku selalu sedih, jika harus sibuk mengerjakan sesuatu yang sebetulnya tidak terlalu penting selain menulis. Waktuku sungguh habis terutama dalam hal seperti berada lama di atas kendaraan (motor) atau menerima telepon dari orang orang yang tidak terlalu penting (selain kamu,ya). Kuakui, sungguh lebih baik jika saya menulis!
Kini, usahaku belum terlalu matang untuk mencapai tujuan. Saya selalu bingung. Hari ini adalah jembatan menuju hari esok. Esok tak akan sama dengan hari saat ini. Sebentar lagi dunia akan berubah. Mengubah wajahnya yang tampak kusam. Dan saya?
Apakah masih seperti ini?
Menjadi stalker sejati (?) Sungguh perbuatan yang sedikit sekali manfaatnya. Yang sedikit itu hanyalah agar saya bisa (setidaknya) memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik dari orang lain.
Sekian.
Source : http://vignette1.wikia.nocookie.net/silencegame/images |
Comments
Post a Comment