HARI itu, Senin 23 April 2018 bayangan matahari tegak lurus dengan tubuhku. Seperti biasa, dia merasa ada yang mulai berubah dengan syaraf di kepalanya. Benar sekali, panas matahari yang menyengat membuatnya ingin singgah. Perjalanan dari Bontonompo ke Sungguminasa masih jauh.
Ainun Jariah, begitu nama lengkapnya. Dia adalah perempuan yang kini menemani segala aktivitasku. Jelas, seperti kata banyak orang, bertemanlah dengan penulis, maka kauakan abadi. Ya, saya beruntung, karena harapanku untuk abadi melebihi apa pun.
Di perjalanan yang disesaki kendaraan saya memutuskan menjenguk Daeng Subuh. Daeng Subuh adalah Ayah dari ayahku. Saya memanggilnya, "Nenek". Orang lain mungkin akan memberi sebutan "Kakek."
Ini pengalaman pertama buat Ainun, begitu ia kusapa, mengunjungi rumah Nenek saya. Nenek tinggal di pelosok desa. Jauh dari keramaian. Sejak dulu ia menetap di Desa Bontosunggu, Kabupaten Gowa, bersama keluarganya yang juga kupanggil "Om" dan "Tante".
Tak banyak basabasi. Ketika berada di rumah sederhananya. Saya langsung mengeluarkan 'hadiah' kiriman Bapak. Ya, sebuah kaos bertuliskan "I Love Lombok..." kaos yang diperuntukkan buat Dg. Subuh. Nenek tak bisa melihat, pendengarannya pun sudah berkurang. Begitu kusampaikan jenis pemberian dari anaknya, seketika ia terharu.
Ia mengucapkan kata kata. Tapi dalam bahasa daerah. "Oooh, kodonge, nu u'rangi ja antu'e." Yang artinya kurang lebih seperti ini "Ooh, kasian, kamu masih ingat saya." Tak lupa ia mengucap terima kasih. Ia langsung mencoba kaos yang kuberikan. Ayah tidak bisa datang ke rumah nenek, karena urusan pekerjaan yang begitu padat. Akhirnya beberapa buah tangan darinya kuberikan secara langsung pada ayahnya di kampung.
Ainun mendengar, melihat dan merasakan bagaimana kehidupan Dg. Subuh. Terus berjuang dalam hidup di tengah usianya yang tak lagi muda. Tapi, setelah mengenakan kaos barunya itu, Dg. Subuh terlihat seperti anak muda. Langsung kami sampaikan padanya, dengan terbata bata Dg. Subuh tersenyum dan berkata, "ii, toama' kodong nakke." Artinya, "saya sudah tua kasian."
*MgP
Comments
Post a Comment