Minggu, 14 Juli 2019 lalu, saya mendapat kesempatan menonton film lokal Makassar. Alhamdulillah lagi karena studionya sudah di-booking sama satu orang.
Film layar lebar produksi Finisia Production ini sangat recommended. Filmnya bukan hanya mengandung unsur komedi yang akan membikin perut bergetar, tapi juga film ini akan memberikan kesan tersendiri.
Review Film Anak Muda Palsu
Tak banyak film komedi yang juga bisa membikin air mata penontonnya sampai tumpah. Tapi sutradara Ihdar Nur adalah pengecualian. Sutradara film Halo Makassar ini juga lagi lagi berhasil menggarap film Anak Muda Palsu.
Saat baru di awal menonton, kita langsung dibuat tertawa atas tingah lucu pemerannya. Bagi masyarakat Sulawesi, nama Tumming dan Abu sudah sangat tak asing lagi. Dua anak muda ini begitu pakakkala' (lucu).
Sampai sampai dalam pengakuannya sendiri sebagaimana yang kita bisa cek dalam video di balik layar, Tumming mengungkapkan kalau dirinya sudah terbiasa main film atau buat konten komedi, namun di film ini justru dalam beberapa scene ia ditantang untuk ber-acting yang serius.
"Ada beberapa scene itu yang menuntut saya harus acting kayak serius-lah. Padahal selama ini komedi semua, komedi komedi, tiba tiba ada yang serius, jadi belajar lagi," ungkap Tumming dalam video behind the scene part 1.
Sinopsis Film Anak Muda Palsu
Empat orang mahasiswa semester akhir di Universitas Hasanuddin galau memikirkan kuliah mereka yang tak kunjung selesai. Mereka adalah Tumming, Abu, Illank (Reo Ramadhan) dan Darwis (Hisyam Hamsir).
Meski berbeda-beda Fakultas tapi tinggal di tempat kos yang sama. Bersahabat sejak mahasiswa baru dan berjanji untuk wisuda bersama-sama. Bukan perkara mudah untuk bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu.
"Susah masuknya, lebih susah lagi keluarnya," begitu ungkapan mereka. Belum lagi persoalan di tempat kos. Tumming dan kawan-kawan harus menghadapi ibu kos (Luna Vidya) yang super galak. Dan desakan dari orang tua agar segera sarjana.
Pokoknya kalau kamu belum nonton film ini, ya nontonlah. Tapi apa boleh buat jika jadwal tayang di bioskop sudah habis.
Memang film ini tidak selaris film lokal Uang Panai' tapi menurutku, film ini jauh lebih menyentuh dari film Uang Panai' itu sendiri.
Ini menurutku ji nah ces.
ini salah satu film lokal terbaik menurutku
ReplyDeletedari segi cerita sudah ada perkembangan dibanding Uang Panai. Akting juga lebih membaik. mudah2an terus membaik di produksi-produksi berikutnya
Terbaik
ReplyDelete