Untuk tiap anak yang lahir di dunia, kita telah memiliki manusia paling sempurna
Bayangkan sesaat ia telah menikah, ia sudah mengharap kedatangan kita, lalu saat di alat tes kehamilan ia melihat dua garis biru, ia kembali terharu
Saat ia tengah hamil, satu bulan hingga tiga bulan pertama, seringkali ia merasakan mual, apa pun yang masuk ke perutnya akan ia muntahkan, meski tak semua Ibu seperti itu, tapi tak sedikit yang merasakannya
Ibu, saat tengah hamil, memiliki keinginan yang aneh aneh, dan di situlah peran ayah, mencarikan hal aneh itu hingga Ibu bisa mendapatkannya, walau hanya sedikit
Perasaan ingin hal aneh itu, menurut Ibu, bukan karena inginnya. ada bayi di dalam perutnya yang ingin merasakan. sehingga kapan tak dipenuhi, maka ia kecewa, ibu pun turut kecewa
Saat bulan ke empat hingga ke tujuh, badan ibu mulai sakit sakit, terutama bagian pinggul dan tulang belakang. ibu sulit tidur, ibu sering stress karena hormonnya gampang berubah
Bulan ke tujuh hingga ke sembilan ibu sudah merasakan kesulitan bernafas. sebab ada manusia lain yang ikut bernafas. tak hanya itu, bayi di dalam perut ibu seringkali menendang nendang. dan itu membikin ibu sedikit kesakitan, seringkali membuat ibu harus keluar masuk kamar kecil karena kantung kemih sering terkena tendangan anggota badan bayi
Saat bayi hampir lahir, ibu mesti segera dibawa ke rumah sakit. masuk ruang operasi. menghadapi bius. lalu sang anak pun lahir
Anak itu kita. kita yang kadang rewel. kadang manja. kadang menghardik ibu. yang sengaja atau tidak, sering menunduk ibu untuk memenuhi keinginan kita yang kalau dipikir tidak terlalu berguna. ibu dan ayah memikirkan banyak hal dalam keluarga, kadang kita malah tidak membuat orang tua bangga. malah menjadikannya tambah sedih
Jika ibu masih ada sekarang, segera peluk. segera telepon. cium, dan tetap hormati. doakan ia. hingga ketika ibu makin renta, kita, anaknya yang akan terus merawatnya, sabar menghadapinya, karena pengorbanannya, kesabarannya membesarkan kita puluhan tahun, tak akan mampu melunasi pengorbanannya, ketulusannya, hanya karena kita merawatnya hingga kelak ia tiada lagi di bumi ini.
#SelamatHariIbu
#MothersDay
M. Galang Pratama
Bayangkan sesaat ia telah menikah, ia sudah mengharap kedatangan kita, lalu saat di alat tes kehamilan ia melihat dua garis biru, ia kembali terharu
Saat ia tengah hamil, satu bulan hingga tiga bulan pertama, seringkali ia merasakan mual, apa pun yang masuk ke perutnya akan ia muntahkan, meski tak semua Ibu seperti itu, tapi tak sedikit yang merasakannya
Ibu, saat tengah hamil, memiliki keinginan yang aneh aneh, dan di situlah peran ayah, mencarikan hal aneh itu hingga Ibu bisa mendapatkannya, walau hanya sedikit
Perasaan ingin hal aneh itu, menurut Ibu, bukan karena inginnya. ada bayi di dalam perutnya yang ingin merasakan. sehingga kapan tak dipenuhi, maka ia kecewa, ibu pun turut kecewa
Saat bulan ke empat hingga ke tujuh, badan ibu mulai sakit sakit, terutama bagian pinggul dan tulang belakang. ibu sulit tidur, ibu sering stress karena hormonnya gampang berubah
Bulan ke tujuh hingga ke sembilan ibu sudah merasakan kesulitan bernafas. sebab ada manusia lain yang ikut bernafas. tak hanya itu, bayi di dalam perut ibu seringkali menendang nendang. dan itu membikin ibu sedikit kesakitan, seringkali membuat ibu harus keluar masuk kamar kecil karena kantung kemih sering terkena tendangan anggota badan bayi
Saat bayi hampir lahir, ibu mesti segera dibawa ke rumah sakit. masuk ruang operasi. menghadapi bius. lalu sang anak pun lahir
Anak itu kita. kita yang kadang rewel. kadang manja. kadang menghardik ibu. yang sengaja atau tidak, sering menunduk ibu untuk memenuhi keinginan kita yang kalau dipikir tidak terlalu berguna. ibu dan ayah memikirkan banyak hal dalam keluarga, kadang kita malah tidak membuat orang tua bangga. malah menjadikannya tambah sedih
Jika ibu masih ada sekarang, segera peluk. segera telepon. cium, dan tetap hormati. doakan ia. hingga ketika ibu makin renta, kita, anaknya yang akan terus merawatnya, sabar menghadapinya, karena pengorbanannya, kesabarannya membesarkan kita puluhan tahun, tak akan mampu melunasi pengorbanannya, ketulusannya, hanya karena kita merawatnya hingga kelak ia tiada lagi di bumi ini.
#SelamatHariIbu
#MothersDay
M. Galang Pratama
Comments
Post a Comment