BEBERAPA hari terakhir, cuaca kota Makassar dan Gowa sangat cerah. Saking cerahnya, masih pagi sekali sekitar jam 7, panas matahari sudah masuk ke sela sela pintu rumah yang menghadap ke timur.
"Sudah dua hari pakaian di mesin cuci, takut ka jemur, ka panas sekali," kata perempuan yang kusebut istri.
Panas matahari di siang hari dan dingin di subuh hari barangkali menjadi sebab terbesar datangnya penyakit.
Tidak sedikit keluarga dan tetangga yang terdampak. Terakhir, Iqra, anak saya. Suhu badannya mencapai 39,0 derajat, kemarin.
Tak cuma demam, banyak pula yang tertimpa beberapa gejala seperti sakit kepala dan influenza.
Cuaca ekstrem seperti ini baru lagi terjadi setelah beberapa pekan lalu kota ini dihantam curah hujan tinggi dan badai angin yang menumbangkan pepohonan.
Satu pesan dalam menghadapi perubahan cuaca seperti ini.
Tetap sehat, kawan. 🙂
Kata praktisi kesehatan:
- Konsumsi makanan yang benar benar masak dan mengandung vitamin.
- Jangan jajan sembarangan.
- Terakhir, karena sekarang bulan ramadan, jangan lupa perbanyak istirahat dan ~tidur pagi.~ Maksud saya, istirahat yang cukup.
Sepertinya kalimat yang saya tulis di atas terasa umum sekali dan mungkin sering disampaikan orang tua kita di rumah, ya.
Kalau begitu, saya ingin minta pendapat.
Apa kamu punya tips lain agar tetap sehat di bulan suci yang bertepatan masa pandemi ini?
Yuk, tuliskan di kolom komentar!
Sekian.
Iqra Hafiz (tengah) bersama teman teman, sebelum sakit. |
Semoga anaknya cepat sembuh daeng,,
ReplyDeleteTipsku sih supaya tetap sehat di bulan ramadhan, kurangin2 lah liat foto mantan,,
Bikin sakit coyyy wkkwk
alhamdulillah.. amin. makasih daeng
Delete