Skip to main content

Posts

Kabinet Jokowi Maruf Amin

DI MEDIA sosial Twitter, orang orang ramai nge tweet tagar ini #kabinetjokowi. Akhirnya tak berselang lama, tagar tersebut menjadi trending nomor 1. Tak hanya itu, orang orang kini disibukkan dengan pertanyaan sekaligus informasi burung mengenai Nama Menteri 2019. Hal ini terlihat pada situs trends.google.com.  Lebih dari 5 ribu kali kalimat tersebut diletakkan di papan pencarian Google. Selain itu, beberapa nama pun menjadi sorotan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Nadiem Makarim, Wishnutama, Prabowo , Mahfud MD, Tito Karnavian hingga kabar 'sedih' bahwa Menteri Kelautan dan Perikanan era Kabinet Indonesia Kerja jilid 1, Susi Pudjiastuti kini sudah siap siap angkat kaki dari jabatannya. Kabarnya, posisinya akan digantikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan dua periode yang saat masa kampanye Jokowi Ma'ruf , ia "berkeringat" mati matian membela dan mendukung pasangan Jokowi Ma'ruf di pemilihan presiden baru baru ini. Ya, dialah Syahrul Yas

Hobi yang mendatangkan uang

HOBI apa yang bisa menghasilkan? Ini mungkin pertanyaan bagi orang  orang yang tidak pernah percaya bahwa hobi itu juga dapat menjadi sumber penghasilan. Dewasa ini, hampir tiap hari kita mendengar adanya lulusan dari sekolah menengah atas (SMA). Begitu pun pada perguruan tinggi. Bayangkan saja, ada berapa banyak orang yang akan mencari kerja. Maka, tak heran banyak pihak yang menunggu pendaftaran untuk menjadi aparatur sipil negara atau pegawai negeri sipil (PNS). Namun, bagaimana dengan masalah membludaknya angka pelamar kerja sedangkan di saat yang bersamaan ruang pekerjaan di sektor swasta dan pemerintah menjadi semakin sempit. Bagaimana tidak, jika tiap perusahaan hanya membuka lowongan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Belum lagi syarat mutlak yang diberikan kepada pelamar adalah memiliki pengalaman kerja. Bagaimana mungkin pengalaman kerja bisa ada, jika baru saja lulus dari sekolah atau perguruan tinggi. Kecuali jika ketika sekolah atau kuliah, A

Cara Menerbitkan Buku

Bagaimana cara menerbitkan buku di Jariah Publishing? Simak penjelasannya dalam bentuk gambar di bawah ini. Oke. Sudah lengkap, kan?  Jadi kalau masih punya pertanyaan lain, jangan lupa hubungi Jariah Publishing. Sumber: https://www.facebook.com/jariahpublish/posts/450983695518820

Foto Bunga

ISO 800 ISO 2500 ISO 1000 Foto Bunga Kamboja Merah & Mawar At rumah mertua Bontonompo - Gowa - Sulawesi Selatan - Indonesia Photograph by M. Galang Pratama 📷 SONY A 5100 Lens Kit E PZ 16-50mm F3.5-5.6 OSS D.O.P 30/09/2019

Hari Batik Nasional 2019

DI   hari batik nasional 2019 ini, terjadi kisah baru. Kisah itu datang dari Ibuku. Pukul 08.59, hpku itu tiba dirasuki notifikasi. Saya pun mengeceknya. Dan benar. Sebuah pesan baru masuk. Kiriman foto. Selanjutnya karena tidak tau harus membalas apa, akhirnya pendek saja kalimat yang kukirim untuk membalasnya.

Habibie

*PESAN PROF. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf HABIBIE Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar.  Keberhasilan adalah kepunyaan mereka yang senantiasa berusaha. Dalam sebuah wawancara, beliau pernah bilang “Percuma Anda memiliki IQ tinggi tapi pemalas. Yang penting adalah Anda sehat dan mau berkorban meraih apa yang diinginkan”. Kalimat Pak  Habibie ini mengajarkan pada kita bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya faktor penentu kesukesan. Ada faktor lain yang lebih penting yakni: 1. Kerja keras Sepintar dan secerdas apapun seseorang kalau dia tidak memiliki totalitas dalam mengejar mimpinya maka itu semua akan percuma. Jadi bagi anak muda yang sedang gencar mewujudkan cita-cita bekerjalah secara sungguh-sungguh. Karena meskipun kamu pintar tapi kalau tak mau kerja keras maka kesuksesan pasti akan menjauh. Headline The Jakarta Post (12/9/2019) 2. Jangan pernah berhenti mengejar yang kamu impikan meski apa yang didamba bel

Buku Literasi, Hoaks dan Sejumlah Esai Lainnya di Tribun Timur

Saya bersama istri datang ke kantor ini. Namun, bukan karena agar kami ingin dimuat di media. Bagaimana tidak, ketika nama/tulisan/foto Anda muncul di media daringnya, Anda pasti akan 'langsung terkenal'. Pengunjung halamannya saja pernah menembus angka 3,2 juta visitors dalam sehari dan pengunjung hariannya mencapai 2,1 juta per Januari 2019 (data dari tulisan Kak Thamzil Thahir). Jujur, kami datang ke kantor ini buat menemui orang-orang hebat ini. Yang sejak dulu hingga sekarang tetap menjadi inspirator kami. Meski secara pribadi saya belum lama mengenalnya, tapi mereka teramat baik dan begitu sederhana. Alhamdulillah, kemarin malam kami mendapat banyak saran hasil sharing dengan Kak Jumadi. Terima kasih, Kak. Meskipun sebelum pulang, Kak Haris bilang, "jangan ko terlalu banyak dengar sarannya Pak Jumadi." 😁 M Galang Pratama & Abdul Haris Suardi | Foto: Ainun Jariah Terima kasih Kak Abdul Haris Suardi, bos kami di iklan online waktu itu, y

The Young Married People of Gowa, Alumni of Alauddin State Islamic University of Makassar Publish Hoaks Literacy Books

For Muh Galang Pratama and Ainun Jariah, writing is a hobby. This young married couple (couples) actively write essays to publish it into a book. The title is Literasi, Hoaks dan Sejumlah Esai Lainnya (Literacy, Hoaks and Other Essays). The book is the result of his second work on social phenomena that develop in society. The collection of writings was once published in the newspaper opinion column and then put together until it was published as a book. "This book is a collection of our writings combined into a book," Galang told East Tribun, Friday (08/30/2019). Uniquely, the book was published in a printing company that they own, CV Jariah Publishing Intermedia. The book was finally officially published since August 22, 2019 ago. It is the hobby of reading and writing that brings them together in a campus library. Both later became close friends who exchanged discussions about writing. Until finally the two agreed to build a household since April 20

Pasutri Muda Warga Gowa Alumni UIN Alauddin Ini Terbitkan Buku Literasi Hoaks

BAGI Muh Galang Pratama dan Ainun Jariah menulis adalah sebuah kegemaran. Pasangan suami istri (pasutri) muda ini aktif menulis esai-esai hingga menerbitkankannya menjadi sebuah buku. Judulnya Literasi, Hoaks  dan sejumlah esai lainnya. Buku tersebut merupakan hasil karya keduanya terhadap fenomena sosial yang berkembang di masyarakat. Kumpulan tulisan tersebut pernah diterbitkan di kolom opini surat kabar lalu disatukan hingga diterbitkan menjadi buku. "Buku ini merupakan kumpulan tulisan kami berdua yang digabung menjadi buku," kata Galang kepada Tribun Timur, Jumat (30/8/2019). Uniknya, buku tersebut diterbitkan di percetakan yang mereka rintis sendiri. Buku  itu akhirnya resmi terbit sejak 22 Agustus 2019 lalu. Kegemaran membaca dan menulis pulalah yang mempertemukan mereka di sebuah perpustakaan kampus. Keduanya kemudian menjadi teman akrab yang saling diskusi soal tulisan. Hingga akhirnya keduanya sepakat membina rumah tanggak sejak April 2018.

#dariteman

Sebenarnya saya ingin unggah status ini di akun twitter saya, tapi karena kelebihan kata, makanya saya tarik ke sini. Meski status ini tak penting amat buat Anda, tapi saya merasa ingin saja menuliskan ini. Walaupun keterbatasan wadah dan saya menulis ini dengan satu jari lewat layar gawai. #bookstory Cerita ini datang dari seorang teman sesama mahasiswa, siang tadi saya baru ketemu di rumahnya di Antang, Makassar.  Saat saya baru datang, dia langsung sibuk ingin menjamu saya sebagai tamunya. Padahal saya tidak mengharap apa apa selain agar buku yang kubawa bisa dibacanya. Ternyata... Tidak sampai di situ, setelah salat zuhur, dia membawa saya mencoba masakan pallubasa di warung dekat rumahnya. Dia bahkan menambahkan satu telur asin dan sepiring nasi di dekat pesanan semangkuk pallubasa yang isinya daging semua. Bahkan dia juga meneraktir saya dengan jus jeruk peras yang sedang banyak dijual di pinggir jalan. Sesampai di rumahnya, di jalan Arsitektur Raya, Perum

Hari Anak Nasional di Makassar

Sumber Foto: Dokpri  @kampuspuisi/Twitter SAYA tiba di panggung Karebosi Makassar ketika jam menunjukkan pukul 08.00 pagi. Saya hendak menghadiri Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Makassar. Saya masuk melewati tiga tenda kerucut. Pandangan saya dipenuhi banyak sekali anak sekolah. Ada yang berlari juga ada yang berjalan. Mereka sepertinya berkelompok kelompok, berdasarkan nama sekolahnya. Saya lalu berjalan lagi. Lebih dekat dengan sumber suara di panggung. Telingaku menangkap lagu "Lukisan Indonesia" dinyanyikan dari atas panggung. MC memandu acara dengan baik. Para peserta yang hadir di panggung utama, sengaja hanya diisi oleh anak anak. Saya berdiri sekitar 500 meter dari panggung utama. Di depan saya ada dua orang Polwan. Namanya Andi Afra dan Fitri. Saya baca di lengannya sebuah tanda kalau para Polwan itu berasal dari Polrestabes Makassar.  Selanjutnya, di panggung utama sedang ada teatrikal drama dari Siswa SMA se Kota Makassar.  A

Anak Muda Palsu

Minggu, 14 Juli 2019 lalu, saya mendapat kesempatan menonton film lokal Makassar. Alhamdulillah lagi karena studionya sudah di- booking sama satu orang. Film layar lebar produksi Finisia Production ini sangat recommended . Filmnya bukan hanya mengandung unsur komedi yang akan membikin perut bergetar, tapi juga film ini akan memberikan kesan tersendiri. Review Film Anak Muda Palsu Tak banyak film komedi yang juga bisa membikin air mata penontonnya sampai tumpah. Tapi sutradara Ihdar Nur adalah pengecualian. Sutradara film Halo Makassar ini juga lagi lagi berhasil menggarap film Anak Muda Palsu. Saat baru di awal menonton, kita langsung dibuat tertawa atas tingah lucu pemerannya. Bagi masyarakat Sulawesi, nama Tumming dan Abu sudah sangat tak asing lagi. Dua anak muda ini begitu pakakkala' (lucu).  Sampai sampai dalam pengakuannya sendiri sebagaimana yang kita bisa cek dalam video di balik layar, Tumming mengungkapkan kalau dirinya sudah terbiasa main film a

Hoaks

Ada seorang anak, yang bukan anak anak lagi. Ia hidup di zaman yang serba cepat. Internet ia telah kuasai. Seluruh media sosial ia mainkan. Sehari hari, ketika baru bangun di pagi hari, ia seketika membaca berita lewat dunia maya. Dan kembali tidur di malam hari dengan gawai yang masih menyala di tangannya. Sebelum tidur ia tak lupa menyebarkan berita berita #viral yang ia temui di linimasa media sosialnya. Karena merasa berita itu sedang hangat, maka dari itu ia berpikir dengan ikut menyebarkannya, dan ia merasa telah berkontribusi sekaligus memberikan apresiasi untuk dirinya yang begitu amat peduli. Tapi, apakah itu benar? Haruskah setiap yang kita baca, dengar dan juga disebarkan oleh banyak orang, seketika kita mesti ikut menyebarkannya? Tak perlukah kita memahami literasi digital? Literasi media? Jangan jangan yang kita sebar, sebetulnya hanya berita palsu? Nah! Maka berhati hatilah menyebarkan berita yang belum kita tahu kebenaran mutlaknya. Apalagi kita hanya ikut i

Cara Melapor SPT Tahunan (Pengalaman Pribadi)

JAM MASIH  menunjukkan pukul 08.00 pagi. Jalan di kotaku masih terlihat sepi. Tapi saya sudah berada di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sungguminasa Kabupaten Gowa. Kantor ini terletak di Jalan Mesjid Raya No. 24, Sungguminasa. Pas baru tiba di kantor pajak ini, saya sudah melihat ada banyak yang antre. Puluhan. Ini kali pertama saya mengurus SPT Tahunan. Ya, sebab saya baru memiliki  NPWP kurang dari setahun. Saya punya dua NPWP. NPWP pribadi dan NPWP perusahaan. Saya lalu bertanya kepada petugas pelayanan pelaporan SPT. Pertama kali, saya ditanya apa sudah punya efin atau belum. Karena baru pertama kali melapor, otomatis saya belum punya. Akhirnya saya pun mengisi kertas kosong yang diberikan petugas untuk permohonan efin. Di dalam kertas itu ditulis nama wajib pajak, nomor npwp, nomor KTP, email dan nomor HP. Ini semua wajib ada. Saat di lokasi, kulihat seorang pria dewasa yang tak punya email, ia pun diminta oleh petugas untuk membuat

Menulis di Blog...

Menulis di Blog | Ilustrasi Jess Watters - Pixabay Sebenarnya saya tidak suka menulis , tapi karena tidak tahu mau bikin apa, saya juga tak pandai pandai amat bicara, makanya saya menulis. Mungkin tak seperti Anda, yang punya semangat menulis kadang naik, kadang turun, saya malah lebih sering turun . Saya kadang butuh teman diskusi mengenai dunia ke penulisan , dunia blogging , dunia internet , dan ya saya kurang suka dunia politik praktis. Meski 2019 disebut juga tahun politik, tapi saya kira tahun tak pernah mengatakan dirinya seperti itu. Tiap orang punya pandangan sendiri sendiri menanggapi tahun apa sekarang. Kita semua punya cara pandang dan penamaan sendiri, dan karena perbedaan itu, kita terlihat kreatif, bukan? Baiklah. Semoga Anda senang dengan blog sederhana ini. Blog yang berisi apa saja yang ada di hati saya. Isinya banyak curhatan? Bisa jadi. Silakan dilirik lirik ya. Jika ingin melihat daftar isi blog ini, silakan kunjungi Sitemap. Salam kangen.

Genk Kolombus dan Cerita Lainnya

Genk Kolombus Rabu-Jumat (20-22/3/2019) adalah hari yang tak bisa kami lupakan begitu saja. Ada banyak kesan yang hadir di sana. Ini semacam hal yang tidak kami duga sebelumnya tapi benar benar terjadi. Benar benar bahwa Tuhan akan memberikan rezeki-Nya kepada siapa pun, ketika orang orang betul telah membutuhkannya. Bahkan rezeki itu tak akan pernah kebalik. Selasa, sehari sebelum acara Sosialisasi Program kerjasama Perpusnas RI & DPK Sulsel itu berlangsung, saya mendapat telepon langsung dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan. Ya saya diundang di acara tersebut. Di sini saya perlu menuliskan rasa terima kasih banyak kepada Bunda Nilma, Bunda Amriana, Bunda St. Aliah, dan para pegawai DPK Sulsel lain yang tak saya sebutkan namanya satu satu. (Tapi saya perlu berterima kasih sekali kepada Bunda St. Aliah, karena telah memberikan satu-satunya kunci kamar hotel yang 'single', sebuah kamar yang tempat tidurnya cuma satu, sehingga

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog