Skip to main content

Posts

4 cara mengusir rasa bosan saat di rumah

SAAT ini banyak orang yang terperangkap di rumah, sebab sedang menerapkan social distancing atau work from home. Hal ini bisa menimbulkan rasa cemas berlebihan, dan kemudian memunculkan rasa bosan. Hal ini bisa dipengaruhi karena berita baik di portal news, media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, hampir semuanya diisi tentang wabah Covid-19. Rasa bosan sebagaimana yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , yaitu sudah tidak suka lagi karena sudah terlalu sering atau banyak ; jemu.  Contoh: Aku sudah bosan dengan pemberitaan mengenai virus corona, semua orang memasang status tentangnya di WhatsApp, Facebook atau Insta story-nya seolah olah saya tidak memiliki kuota internet. Apa itu kebosanan Source: Jennifer Borton ©iStock.com Kebosanan menurut Wikipedia adalah keadaan emosional atau psikologis yang dialami saat seseorang dibiarkan tanpa sesuatu yang khusus dilakukan, tidak tertarik pada lingkungannya, atau merasa bahwa hari atau periode membos

Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini 13 Maret 2020

HARGA   Logam Mulia atau emas ANTAM hari ini Jumat (13/3/2020) berada pada level Rp 812.000/gram. Hari ini harga emas Antam Pembelian di Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung turun sebesar Rp 19.000 dibanding harga kemarin Rp 831.000. Butik LM Makassar | Tribnnews Demikian dikutip dari sumber resmi Logammulia.com Antam, perubahan terakhir pada Jumat (13/03/2020) pukul 08:08:46. Angka ini dapat membuat harga Emas Antam terancam turun atau melemah lebih dari Rp 20.000 dalam tiga hari berturut-turut sejak harganya mencetak rekor tertinggi Rp 851.000/gram pada 9 Maret lalu. Selain itu, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini turun Rp 22.000 menjadi Rp 734.000/gram. Sementara itu, harga buyback ini merupakan, jika Anda ingin menjual emas maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut. Harga emas batangan sudah termasuk pajak PPh 22 sebesar 0,9 persen. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45%, syaratnya Anda hanya memperlihatkan N

Iqra Hafiz Firdaus

PUTRA pertama, lahir secara normal dengan berat 3 kg panjang 49 cm di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar pada pukul 20.45 WITA, Senin 24/02/2020 atau 01 Rajab 1441 H. Kini Muh Galang Pratama dan Ainun Jariah sudah jadi sepasang ayah dan ibu bagi Iqra Hafiz Firdaus . Perjalanan sebelum hingga sembilan bulan di dalam kandungan telah dilewati dengan penuh sukacita. Terutama Ibu. Ibu Iqra sangat sabar menanti kehadiran Iqra. Bahkan sebelum jenis kelamin diketahui melalui ultrasonografi (USG) di bulan kelima kelahiran, Ibu Iqra sudah memiliki firasat bahwa anak yang dikandung berjenis kelamin laki laki. Begitu kuat feeling  Ibu berbanding lurus dengan semangat melahirkannya. *** Sehari sebelumnya, Ahad 23 Februari, tepat pada pukul 06.00 Ibu Iqra melihat tanda melahirkan melalui darah yang keluar dari jalan rahim. Seketika Ibu Iqra pun memeriksanya dan menanyakan perihal peristiwa tersebut kepada keluarga. Tak lama berselang, kendaraan daring pun dipesan menuju rumah sakit.

Kasman, si Peternak Telur Puyuh dari Tellulimpoe Sinjai

Saya bersama Kasman (tengah) dan Akbar (kanan), Makassar (01/02/2020) NAMANYA KASMAN . Pemuda 27 tahun ini memulai usaha telur puyuhnya pada awal November 2018 lalu.  "Awalnya dari 90 butir diuji coba di alat penetas, berhasil 70 ekor menetas dan yang berhasil besar cuma 30. Nah 30 ekor itu yang besar dan bertelur," begitu Kasman mengingat kisah awalnya saat ia baru memulai berternak telur puyuh. Kini, sudah ada sekitar 217 ekor puyuh yang ia ternakkan di tempatnya di Dusun Toribi Desa Kalobba, Telulimpoe Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Kasman sebenarnya memiliki pekerjaan utama, namun menjadikan usaha ternak puyuhnya ini menjadi usaha sampingan. Meski hanya sampingan, ia sangat menikmati pekerjaannya itu. "Ya, namanya saja hobi, jadi enak ji dikerja," katanya kepada saya saat bertemu di Makassar, 1 Februari 2020 lalu. Ia bersama ponakannya yang juga bagian dari tim marketing dan penjualan, Muhidal Akbar datang dari Sinjai menuju Makassar membawa

Cerita Juminah Najah menaklukkan magister di saat deadline

Barusan nelpon ibu bapak, di ujung telpon ibu tangisnya pecah. Katanya, haru anaknya sudah lulus. 。。。 Kalau kau mungkin berada di posisinya, barangkali kamu tidak akan bisa. Inilah kisah Juminah, seorang alumni PPS Universitas Hasanuddin yang baru saja menyelesaikan tesisnya di departemen Ilmu Komunikasi program Pascasarjana Unhas. Perempuan yang senang nulis ini punya cerita yang tak ia duga bisa selesai secara tepat waktu, empat semester. Hampir saja ia masuk di semester V. Apa yang membuatnya kuat menghadapi segala cobaannya menjelang lenyelesaian studi, silakan baca ceritanya berikut ini. ... Makan tak enak, tidur tak nyenyak. Begitulah kurang lebih perasaan saat ngejar deadline ujian tutup supaya gak nyebrang ke semester lima. Punya ujian masing-masing Saya gak sendiri, semua teman-teman punya ujiannya masing-masing saat nge-tesis. Perjuanganku mah gak seberapa, itulah mengapa aku suka dengerin perjuangan teman-temanku, itu buat aku lebih semangat. Ada ya

"... tidak beranak dan tidak pula diperanakkan"

Beberapa waktu lalu, saat saya berada di sebuah mall di kota Makassar, saya tak sengaja membaca kalimat (atau lebih tepatnya ayat suci) ini terpampang begitu terbuka di tempat agak tersembunyi di sudut musalanya. Jujur saja, ini pengalaman pertamaku memasuki ruangan yang hanya didatangi oleh orang orang tertentu di waktu tertentu itu. Ketika berada di depan tulisan itu, seketika saya diam mematung. lebih dari 30 detik kalau tidak salah. Hingga akhirnya saya mengambil buku catatan dari saku celana dan mengeluarkan kamera gawai untuk mengabadikan momen langka ini. Sambil tetap memperhatikan tulisan yang dicetak menggunakan dua bahasa itu, tiba tiba seseorang dari arah belakang menyentuh pundakku.  "Kau tahu maksud tulisan itu, dek?" tanya orang itu.  Saya tak bisa berkata apa apa. Setelah kejadian itu, tiba tiba keesokan harinya, kalender di rumahku sudah tidak berguna lagi. Saya cuma mau tanya, apa kamu punya satu kalender tahun baru yang tersisa di r

Belajar menendang

curhat emjipi - Sehabis salat isya di rumah, di saat hujan turun di luar sangat derasnya, saya merenung. Hpku sudah jauh dari saya. Di hp itu, hidup berbagai macam wadah maya, yang membuat banyak manusia manusia maya saling bertemu. Ya, wadah itu bernama media sosial. Media sosial yang baru bisa terhubung ketika ada jaringan internet. Apa jadinya media sosial tanpa kuota internet? Intinya adalah jaringan internet.  Setiap orang saat ini akan begitu merasa sepi, tanpa kehadiran kuota internet. Internet perlu dibeli supaya wadah maya itu berfungsi, dan ia bisa saling terhubung satu sama lain. Manusia sudah senang menjadi makhluk maya. Banyak cerita ini itu, banyak memotivasi ini itu, pasang status yang seolah olah informatif, padahal tak ada yang benar benar membutuhkan infonya. Saya - dari jarak 10 meter dengan hp saya itu - terus merenunginya. Di hp itu, yang selalu dan paling pertama saya buka adalah 1. WhatsApp, 2. Facebook, 3. Twitter, 4. Instagram 5. Youtube, dst.. Kita

Hari Ibu

Untuk tiap anak yang lahir di dunia, kita telah memiliki manusia paling sempurna Bayangkan sesaat ia telah menikah, ia sudah mengharap kedatangan kita, lalu saat di alat tes kehamilan ia melihat dua garis biru, ia kembali terharu Saat ia tengah hamil, satu bulan hingga tiga bulan pertama, seringkali ia merasakan mual, apa pun yang masuk ke perutnya akan ia muntahkan, meski tak semua Ibu seperti itu, tapi tak sedikit yang merasakannya Ibu, saat tengah hamil, memiliki keinginan yang aneh aneh, dan di situlah peran ayah, mencarikan hal aneh itu hingga Ibu bisa mendapatkannya, walau hanya sedikit Perasaan ingin hal aneh itu, menurut Ibu, bukan karena inginnya. ada bayi di dalam perutnya yang ingin merasakan. sehingga kapan tak dipenuhi, maka ia kecewa, ibu pun turut kecewa Saat bulan ke empat hingga ke tujuh, badan ibu mulai sakit sakit, terutama bagian pinggul dan tulang belakang. ibu sulit tidur, ibu sering stress karena hormonnya gampang berubah Bulan ke tujuh hingga ke

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog