Skip to main content

Posts

Showing posts with the label status

WaktuNya

kalau sampai waktuNya dia mau tak seorang pun menunggu tidak juga Aku apalagi kamu. Source : http://www.pngall.com

Ibu dan Malam

Saya menulis ini bukan karena baru-baru ini masyarakat Indonesia merayakan hari ibu lalu mengucap kalimat itu di depan ibunya sambil menciumi lalu jepret. Berselfie ria. Saya tak akan mungkin melupakan jasa-jasa seorang ibu. Apalagi yang telah ia lakukan baru-baru ini. Tanggal 13-15 Desember 2016 ini, ia datang menjengukku. Saya tidak menyangka, ibu sangat perhatian. Meski harus izin dari mengajarnya demi untuk memenuhi undangan hati anaknya.  Hal yang tidak mungkin saya lupakan kemudian adalah ketika saya menjadi anak yang manja di depannya. Di depan kalimatnya yang membuat mataku berkaca-kaca. Saat hari lahirku 28 November silam, ia mengirimiku pesan singkat:  Selamat ultah anaku tersayang. Sungguh ucapan yang sangat tulus sekali dari seorang Ibu kepada anaknya yang harus ditinggal jauh karena sedang menuntut ilmu. Pun tak dapat kuhabis pikir, ketika ia datang menjengukku, ia melihat pakaian kotorku. Dan malam hari ia mesti bangun. Demi untuk mencucinya hingga pag

Jarak Kematian

Terlalu dekat memang, jarak antara kelahiran dan kematian. Kebanyakan orang, hari wafatnya, tidak akan jauh dari hari kelahirannya. Itu yang saya baca beberapa hari ini. Di satu sisi, ada yang lahir, di sisi lain ada yang wafat. Depan rumah lahir manusia baru, tetangga sebelah kiri rumah, wafat hari ini. Source : http://previews.123rf.com/

Pikirkan

Apa pun yang kau mau pikirkan, tak lebih baik selain kau menulis. Source : http://www.clker.com/

Perjalanan Sebuah Karya

Buah Tangan Pertama Akhir Agustus 2015 silam, naskah buku ini masuk ke Penerbit Garudhawaca, Yogyakarta, Dengan membayar biaya pra cetak sekitar 150 ribu rupiah, naskah ini mulai diproses, begitu kalimat pertama yang diungkapkan sang redaktur penerbit kepada saya baik melalui pesan di hp maupun lewat surel. September, Oktober, November, Desember.  Ya, baru di akhir bulan Desember 2015 saya mendapat kabar dari penerbit, kalau naskah buku saya sudah diterbitkan. Meski selama masa empat bulan menunggu saya sering mempertanyakan buku ini. Dan pihak redaksi hanya mengatakan, "sabar ya Mas, bukunya sedang proses," "Sabar Mas, banyak antrian cetak yang masuk, "Mas, mesin cetaknya rusak, harap sabar ya." Saya masih mengingat jelas kalimat dari sang redaktur. Akhirnya, selama menunggu, saya terus memperbaiki kualitas tulisan-tulisan saya, ya, dengan banyak menulis dan banyak membaca. Tiba tahun baru 2016. Setelah saya tanyakan ke pihak penerbit, kapa

Aku yang Sejujurnya

Tulisan ini adalah sebagai jawaban atas coretan yang kaupatrikan di blogmu. Kau barangkali menganggap diamku adalah cara terbaik untuk melepas, kau salah. Bukan itu. Aku hanya ingin membuat satu jarak sepi di antara kita agar Kau kembali bisa menorehkan isi hatimu. Katamu, mungkin aku tidak rindu. Kau salah. Aku di sini terlebih harus menahan duri Yang sakit akibat kauabaikan. Aku menunggumu Menunggu jawaban-jawaban yang menenangkan.

Sang Penulis Sejati

Menuliskan bumi untuk dipijak manusia dan alam Menuliskan langit sebagai pelindung bumi Menuliskan dunia dan akhirat sebagai konsekuensi Menulis mimpi nyata pada sebuah kalam Ada tanda-tanda yang diberi kata sandi Ada ungkapan-ungkapan menjelma suara Ada syair rahasia yang ditulis dengan pena Ilahi Tersurat dan tersirat di alam dunia Yang hanya mampu dinalar oleh manusia pemilik akal Yang hanya mampu ditelaah oleh manusia pemilik hati Yang hanya mampu diterjemahkan oleh jiwa-jiwa perindu ilahi Maka bacalah; IQRA' Semua saling terkait dalam bingkai harmonisasi Untuk mencipta keseimbangan atmosfer bumi Bumi untuk manusia Alam hanya menjadi unsur penyelaras dalam kesempurnaan mamusia Maka berpikirlah; "Sudahkah kita membaca tulisan dari Sang Penulis Sejati?" Tanyaku, dalam kehingan di sepertiga malam. source : www[dot]therealwriter[dot]com Gowa, 4 Juni 2015 *Puisi ini pernah dimuat di Rubrik KeKeR Harian Fajar, 13 Juni 2015

Skenario Tuhan

Saat formulasi kata terurai dalam bingkisan kisah Yang terbalut kertas kusam berwarna merah Ada skenario rahasia yang sengaja dicipta Lewat tokoh nyata diantara Tuhan, dia dan kita Inginkah hati mengejewantahkan cerita Sekiranya ada cinta yang membawa derita ? Yakinlah itu hanya sebuah dinamika kisah nyata Telah termuat dalam kitab dan skenario-Nya Yang telah dimulai oleh Adam dan Hawa sejak dahulu kala Gowa, 19 September 2015 source : www[dot]mynewhitmanwriters[dot]com

Penantian

hitunglah satu persatu air mata yang jatuh bercucuran di pipimu ia bagai mahkota sendu yang meramu pilu sebab jiwa tersapu malu maka lenyaplah penantian itu jika kaupilih aku jangan biarkan resah nan ragu menyelimutimu yakinlah, kau kasihku pada Tuhanmu jualah aku mengharap. Gowa, 09 September 2015 Source : abstract[dot]desktopnexus[dot]com

Film yang Belum Selesai

aku sedang membayangkan kau sedang berada di pemutaran film ini disaksikan oleh banyak pasang mata beradu dalam pergolakan darah yang tak berkesudahan. seketika kau tersenyum. tapi kau enggan berbalik ke arahku aku memanggilmu dari balik layar bioskop ini tapi kau tetap setia memainkan peranmu. aku pun masih setia dalam kesabaranku sesabar menanti selesainya tokoh yang kau wakilkan hingga ketika kau membuka tirai itu petanda selesainya film, lalu matamu memeluk seluruh kursi di hadapanmu. dan kau mendapatiku.  tidak lagi menemui saya. April, 2016 Source : beliefnet[dot]com

Inilah Isi Tas MgP

AKU selalu membawa orang-orang cerdas di dalam tasku, sesekali mereka kuajak bercakap satu per satu. Ini yang membuatku tak pernah sepi, saat jauh darimu. Mereka -penenang saat rinduku padamu bertamu- telah menjelma jadi buku.  #MgP Source : wheretoget[dot]it

Seuntai Kata tentang Jarak, untukmu yang Menyimpan Rindu

"Jika kepulanganmu ke kampung halaman adalah hal baik untukmu, maka pulanglah, jangan tunggui aku yang tak jelas ini. Sebab keluargamu lebih membutuhkanmu daripada aku, meski aku selalu berdusta dalam hal seperti ini. Jika kesepian merenggut batinmu, maka tulislah puisi indah atas namaku di dalam diarymu dan jangan ditahan air mata itu jika ia meronta ingin keluar. Sebab hanya dengan itu kau mengobati sepimu, saat aku belum sempat hadir merangkai cahaya, membalut sepi dengan sentuhan hangatnya cerita terbaru yang kusiapkan untuk kau dengar. Kau seharusnya berterima kasih atas perpisahan sementara ini, karena antara kau dan aku sama-sama tak ditakdirkan untuk mengetahui apa maksud Tuhan di antaranya -yang kita berdua tahu- punya sifat (Yang) Maha Tahu. Sebab sebaik-baik jarak adalah permainan pikiran. Kau bisa meminta pikiranmu untuk melukis rindu, sepi, keduanya atau tidak keduanya. Dan kelak pasti kauakan tahu rasanya saat kita disatukan kembali dalam sebuah pertemu

Seuntai Kata tentang Jarak, untukmu yang Menyimpan Rindu

"Jika kepulanganmu ke kampung halaman adalah hal baik untukmu, maka pulanglah, jangan tunggui aku yang tak jelas ini. Sebab keluargamu lebih membutuhkanmu dari pada aku yang membutuhkanmu, meski aku selalu berdusta saat dalam hal seperti ini. Jika kesepian merenggut batinmu, maka tulislah puisi indah atas namaku di dalam diarymu dan jangan ditahan air mata itu jika ia meronta ingin keluar. Sebab hanya dengan itu kau mengobati sepimu, saat aku belum sempat hadir merangkai cahaya, membalut sepi dengan sentuhan hangatnya cerita terbaru yang kusiapkan untuk kau dengar. Kau seharusnya berterima kasih atas perpisahan sementara ini, karena antara kau dan aku sama-sama tak ditakdirkan untuk mengetahui apa maksud Tuhan di antaranya -yang kita berdua tahu- punya sifat (Yang) Maha Tahu. Sebab sebaik-baik jarak adalah permainan pikiran. Kau bisa meminta pikiranmu untuk melukis rindu, sepi, keduanya atau tidak keduanya. Dan kelak pasti kauakan tahu rasanya saat kita disatukan k

Jurusanmu adalah Takdirmu

KADANGKALA takdir juga ditentukan di mana (jurusan) kita lulus. Walau harapan awal tak sepenuhnya berada pada pilihan itu. Ini membuktikan, sepertinya ada "tangan" lain yang berperan penting. Urusan pendidikan di perguruan tinggi, akan membawa dampak dengan derajat manusianya jadi lebih tinggi (disegani di hadapan orang sekitarnya dan di hadapan Tuhannya. Tidak termasuklah bagian mereka yang disegani karena memeroleh jabatan tinggi-itu segan yang palsu). Ini tergantung pada manusianya: Berapa banyak buku yang ia "baca" dengan penuh konsentrasi dan ia mampu me"nulis"kannya. Saya pikir demikian. * Saya pernah merasakan saat pengumuman tiba, namaku dinyatakan: "Maaf, Anda tidak lulus." Saya pikir selain karena kesalahan penempatan jurusan, juga karena doanya orang-orang yang dekat denganku hari ini. Upaya terbaik-setidaknya menurut saya-adalah dengan selalu menulis apa pun yang kita rasakan. Entah itu karena lulus atau pun belum lulus. * Se

Persetujuan yang Tak Akan Pernah Kusetujui

Gegara henpon kerenmu pula, kau memperlihatkan yang seharusnya tak terlihat. Di depan mata maya. Saya tahu, imajinasimu terlalu liar, anganmu lebih bijaksana daripada novel yang kubaca. * Dan kini saya harus pura-pura tutup mata, tak pernah tahu makna lirik lagu di henponku yang selalu kau putar dulu, hingga kini, dan aku pun masih setia mendengarnya. Tapi, dengan linangan airmata.

April di Ibu Kota Sulsel

ini bukan soal reklamasi Pantai Losari atau tentang "TPA Bintang 5" ini masalah kedaerahan yang tak pernah rampung atas pandangan yang tak pernah saling pandang. jika para wakil rakyat berkata; “kita tidak jadi meraih anggaran 10 persen maka apa pula yang bisa dibangun?" Pak JK hanya menjawab: "lupakan bangun-membangun mari perbaiki moral masyarakat yang lagi sakit dan hampir sekarat."                                         April, 2016 Sources: cdn.tmpo.co

Celana (Nya) Basah

Aku tak punya celana. Olehnya itu aku ingin memakai rok Agar mudah mengangkatnya Ketika ingin pipis di jamban. Tak seperti kau, Aku bagai mayat yang berjalan Di atas orang-orang saleh yang beriman Mengerjakan salat dan berceramah ke mana-mana Tapi lupa akan satu hal, ibadahku selalu gagal mengantarku pada ketenangan dan kerendahan hati. lalu kau membisikku satu kalimat; "Hei bung, percikan air kecilmu menyentuh celanaku."                                                                                April, 2016 Sources : http://static.independent.co.uk/

MgP's word in 2016

karena tak selamanya mimpi dapat terbeli dengan sebuah kantuk dan tidur yang pulas! kesia-siaan dalam hubungan adalah menghabiskan waktu untuk terus bertengkar satu sama lain dalam hal yang tak penting. karena kesiapan tidak hanya menuntut sebuah kebiasaan dan pengalaman tapi juga kedewasaan yang dibangun dari dasar penjiwaan atas diri sendiri. menanti jatuhnya jarum jam pada angka yang lebih besar hanya membuat pribadi menjadi tak ternilai. tapi menghabiskannya dengan terus menggerakkan pena adalah sesuatu yang cukup sederhana namun ia telah menghentikan nafas dalam sebuah proses penantian. kadangkala langit perlu menyetubuhi bumi agar manusia tahu bahwa ternyata ada gelap yang menanti dekapan dari sang rembulan. #MgP 2016

Ketika The Poetic Critique Berbicara

Namaku, The Poetic Critique Aku adalah kumpulan sajak, beberapa quote dan sehimpun gambar pilihan yang -mungkin- tak cukup penting bagimu: sebab aku merupakan 'buah tangan' pertama yang lahir menjadi buku dari penulisnya. Sehingga, tak ada harapan yang aku butuhkan selain kritikan darimu. Aku telah dibebaskan lahir dan kau sesuka hati dapat menyentuhku: silakan dikritik aku secara habis-habisan demi penyempurnaanku kelak ketika aku bertambah dewasa. -kalau aku dibakar, mungkin itu terlihat aneh. Tapi itu cukup mujarab untuk menggantikan aku seketika menjadi abu, Daripada aku dibiarkan saja tanpa dibaca, tanpa disentuh, dan hanya debu yang memeluk tubuhku. Lalu perlahan demi perlahan rayap pun berhasil menguliti tubuhku dengan sempurna. Tapi, tahukah kau? di saat itu aku sangat menderita. Sehingga aku menganggap lebih baik kau bakar saja aku. Agar aku tak mendapat siksaan yang terlalu lama. bakarlah aku. bakarlah aku. karena aku hanyalah "The Poetic Critique&quo

26 Mei, Hari Dalam Berita

Alhamdulillah, sebuah perguliran perantara merambah pada hati kecilku dalam sebuah pola sikap yang membentuk gerak dimensi di raga ini. Memberikan aktualisasi jiwa yang mengubah kebiasaan terdahulu menjadi sebuah kebiasaan yang mengkristalkan perasaan semangat, dan cinta kerja sehingga cita dapat segera terlaksana dengan kuasa sang ilahi. Ini bukan hari biasa. Sebuah masa yang baru kuukir dalam sehari saja, biasanya hanya ada sajak puisi atau syair bergulir panjang hingga tiga hari. Sedangkan ini, hanya lebih kurang 24 jam saja. Tepat hari selasa, pukul 12.00 wita, disebuah gedung besar bernama auditorium. Aku berdiri mengepakkan sayap, mencoba menganulir makna atas apa yang ku dengar; sebuah pembicaraan politik yang terkesan kotor dan keji namun unik dan menarik untuk dikaji. Ketika ratusan manusia sesaat menanti tamu yang ditunggu-tunggu, akan tetapi tak kunjung menampakkan jemarinya walau hanya sesaat. Ya, dia di undang untuk menghadiri suatu diskusi publik yang membahas mengen

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog