Skip to main content

Perjalanan Sebuah Karya

M Galang Pratama
Buah Tangan Pertama

Akhir Agustus 2015 silam, naskah buku ini masuk ke Penerbit Garudhawaca, Yogyakarta, Dengan membayar biaya pra cetak sekitar 150 ribu rupiah, naskah ini mulai diproses, begitu kalimat pertama yang diungkapkan sang redaktur penerbit kepada saya baik melalui pesan di hp maupun lewat surel.

September, Oktober, November, Desember. 

Ya, baru di akhir bulan Desember 2015 saya mendapat kabar dari penerbit, kalau naskah buku saya sudah diterbitkan. Meski selama masa empat bulan menunggu saya sering mempertanyakan buku ini. Dan pihak redaksi hanya mengatakan, "sabar ya Mas, bukunya sedang proses," "Sabar Mas, banyak antrian cetak yang masuk, "Mas, mesin cetaknya rusak, harap sabar ya." Saya masih mengingat jelas kalimat dari sang redaktur. Akhirnya, selama menunggu, saya terus memperbaiki kualitas tulisan-tulisan saya, ya, dengan banyak menulis dan banyak membaca.

Tiba tahun baru 2016. Setelah saya tanyakan ke pihak penerbit, kapan pengiriman bukunya, sang penerbit bilang "silakan transfer biaya buku dan pengirimannya." Saya kemudian mengirimkan biaya 500 ribu rupiah untuk mendapat 20 eksemplar buku. Harga perbukunya memang dari penerbit 40 ribu, dan selebihnya itulah royalti yang penulis dapatkan. 

Biaya 500 ribu rupiah itu, saya dapatkan dari Ibu di kampung atas persetujuan Bapak. Saya akhirnya dikasih uang demi melihat karya anaknya bisa terbit. Itu satu hal yang paling kusyukuri, dan saya merasa mengutang pada orangtua, karena pada saat itu saya bilang, saya akan mengganti uangnya, karena kelak jika seluruh buku laku, maka saya akan mendapat (40 ribu x 20 buku) 800 ribu. 

Tapi, ternyata seringkali kenyataan berbeda dengan apa yang seharusnya terjadi, dan hal ini tentu melahirkan masalah. Saya transfer tanggal 25 Januari 2016. Tapi saya mesti menunggu buku itu lagi. Setelah hari saya men-transfer biaya buku itu, saya menunggu di pekan pertama bulan Fabruari. Kata si redaktur, bukunya sudah dikirim. Saya meminta resi, tapi tidak dikasih. Akhirnya, saya menghabiskan bulan Februari hanya untuk mengunjungi kantor pos, yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari rumah. Pekan ke tiga hingga pekan terakhir di Februari, baru saya mendapat kabar dari buku ini. Saya pun dapat kabar, kalau buku saya sudah tiba. Dan ke esokan harinya barulah pegawai pos datang ke rumah untuk mengantarkan paketnya. 

Bukan saya yang pertama kali menerima paket itu. Tapi, tetangga sebelah yang juga sepupu saya. Setelah saya menanyakan paket saya, akhirnya sepupu saya memberikan paket itu. Dan betapa bangganya saya pada saat itu. Sesuatu yang kutunggu berbulan-bulan akhirnya tiba di tanganku. Di paket itu terpampang namaku "Untuk M Galang Pratama, dari Penerbit...."

Saya membuka buku itu, dan ternyata hanya 10 eks. Tidak sama seperti dugaan sebelumnya. Saya akhirnya bertanya ke pihak redaksi. Lagi dan lagi. Katanya, 10 eks-nya mengalamai masalah ketika sedang dicetak, mesinnya rusak. Dan saya kembali menerima kenyataan itu. Tiba di tangan saya 10 eks. dan saya berharap semoga buku 10 eks-nya lagi suatu saat (yang tak lama lagi) akan dikirimkan.

10 eks itu kemudian saya pasarkan bersama teman di media sosial. Facebook, utamanya. Mungkin Anda bisa melihat kenangan masa promosi saya ketika melihat akun Fb saya di sekitar awal Maret 2016. Nah, beberapa orang memesan buku itu. Tapi kebanyakan adalah orang-orang (yang tentunya mengenalku dan aku pun mengenalinya), meminta buku itu secara gratis. Mereka tidak tahu, kalau satu buku saya sendiri, sebagai penulis menghargainya dengan harga yang tidak sedikit. Tapi orang-orang yan katanya teman, ingin buku itu dengan gratis. Maka sebetulnya jika buku itu saya berikan pada setiap teman dengan harga 0 rupiah, maka setiap orang seperti kuberi satu buku karyaku, dan beberapa uang sebagai pengganti biaya cetak yang saya kirimkan ke penerbit. 

Tapi untungnya, meski lebih banyak yang belum mengerti, masih ada juga pihak yang mengerti, seperti seorang penulis Arief Balla, dia bilang "kalau kau mau mengapresiasi karya seseorang, maka belilah bukunya, jangan minta gratis." kira-kira begitu maksud Arief Balla. Beberapa buku juga diminta oleh teman-teman penulis, Ada juga anak SMA yang dari Soppeng, namanya Nia Sulistiawati. Dia seorang yang sabar, dia mentransfer biaya buku 50 ribu pada bulan Maret, yang ternyata pada saat itu stok buku sedang habis. Sebab selain teman terdekat yang membelinya, ada juga yang saya kirimkan kepada orang terkasih saya, seperti ke keduaorangtua di kampung.

Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober. 

Setelah stok buku 10 eks. sudah habis, bahkan saya sendiri tak punya stoknya, akhirnya saya meminta lagi kepada penerbit untuk dikirimkan. Tapi, beberapa bulan berlalu, pihak penerbit bungkam. Dan menanyakan kembali apakah saya sudah men-transfer biayanya atau belum. Lama. Lama sekali. Dan selama waktu menunggu itu, saya hanya bisa membaca dan menulis. Lagi-lagi, memperbaiki tulisan saya. Dan selama masa menunggu itu, beberapa tulisan baik Puisi, Cerpen dan Artikel akhirnya lahir dari tangan saya.

Di masa menunggu itu pula, sampai-sampai pihak penerbit beberapa kali menjanjikan buku saya untuk dikirim. Tapi hasilnya tetap nihil. Saya sudah memperbaiki naskah tulisan saya yang ada di dalam buku itu, sebab di 10 eks. buku pertama, (10 eks buku pertama ditandai dengan logo penerbit berwarna putih di ujung kiri atas buku), masih terdapat beberapa typo, atau salah ketik. 

Tapi naskah yang saya kirimkan ke penerbit untuk 10 eks buku seanjutnya sudah saya edit sedemikian rupa. Dan akhirnya ada beberapa perubahan dari tampilan 10 eks. buku pertama. Tapi, saya terus menunggu buku itu.

April, Mei, Juni, Juli, Agustus.

Pihak penerbit baru membalas surel dan chat saya di bulan September. Dan berniat untuk mencetak 10 eks buku saya lalu mengirimkannya segera. Pertengahan Oktober akhirnya saya dapat kabar kalau bukunya sudah dikirim. Kali ini saya bangga kepada penerbit karena setiap pertanyaan saya, dijawab dengan baik. Saya juga dikasih no.resi pengiriman, sehingga saya pun bisa memantau buku saya dari Yogya ke Gowa.

Tepat hari Senin, 31 Oktober 2016 pukul 15.00 sore, ketika saya pulang dari kampus, saya mendapati kabar. Lagi-lagi dari sepupu, tapi sepupu yang berbeda. Dulu tetangga di samping rumah, kali ini tetangga di depan rumahku. Dia akhirnya memberikan paket buku saya. Dan saat itu, barulah saya langsung teringat kepada seorang pemesan buku di bulan Februari silam dari Soppeng. Saya lalu membungkus satu eks. sebelumnya saya bubuhi tandatangan dan beberapa kata pengingat untuk dititipkan di buku itu, menemaninya selama dalam perjalanan. Saya membungkusnya dan mengirimnya di Kantor Pos dekat rumah. Dan saya kaget, karena biaya pengirimannya lebih dari 20 ribu rupiah. Padahal tujuan paket itu hanya domestik, satu provinsi. Tapi saya akhirnya merelakannya. Saya berpikir, anak itu lebih butuh buku ini dari pada uang yang saya berikan kepada pegawai kantor Pos perempuan muda itu.

Sembilan eksemplar buku itu kini di genggamanku. Saya pun berniat menjualnya untuk menambah biaya hidup. Tapi, lagi-lagi. Saya juga berpikir bahwa ternyata animo masnyarakat terhadap buku masih tergolong rendah. Terutama pada buku puisi. Buku ini pun saya katakan dengan jujur, tidak laku di pasaran. Inilah buku pertama saya, meski saya selalu berterima kasih kepada pembeli karya pertama saya itu. Sebab saya yakin, meski mereka yang mendapat ke-alay-an tulisan pertama saya, dan banyaknya kesalahan pada tata cara penulisan saya, saya masih menghargainya dengan apresiasi yang besar. Karena mereka telah menghargai karya tulisan saya dengan harga yang memuaskan. Dan harga yang paling memuaskan lagi bagi saya adalah ketika pembaca buku saya memberikan respon kepada saya, mengenai pembacaannya. Saya tidak peduli itu positif (endorsment apresiasi) atau pun kritik (masukan-masukan yang sifatnya membangun).

Beberapa dari 10 eks buku baru itu (10 eks. buku baru yang sudah diedit dari cetakan sebelumnya ditandai dengan logo penerbit berwarna merah di ujung kiri atas buku), saya sumbangkan. Kepada komunitas dan kepada perpustakaan. Selebihnya dimiliki oleh orang-orang luar biasa dan dua eksemplar yang masih tersedia sampai catatan ini kutulis, kusimpan di Rakit, sebuah rumah baca yang berada di rumahku sendiri.

Sepertinya perlu juga untuk saya sebutkan siapa saja pembeli buku saya yang saya anggap orang luar biasa itu. Pertama Andi Abri Anto, teman saya di kampus. Arief Balla, penulis yang juga selalu memotivasi saya menulis, Rudy Adyaksyah, teman SMA saya yang gagah, Muh. Syakir Fadhli, kawan seperjuanganku di komunitas menulis di kampus.

Selain itu juga dari Nia S, yang sudah saya sebutkan di atas, perempuan yang agamis, tapi sering nulis status. Ada dari kakak senior terkece yang saya inspirasikan sejak pertama kali sekolah menulis, dia mengajarkan saya tentang EyD dan tatacara penulisan 'di' baik sebagai awalan atau kata depan. Dialah sosok yang membuat saya untuk tetap semangat menulis, namanya Hasvirah Hasyim Nur. Tadi malam saya ke kostnya mengantarkan paket buku ini. Terima kasih ya.

Saya juga berterima kasih kepada Syamsinar, teman SD saya, yang baru-baru ini menghadiahi pernikahannya dengan buku saya. Pun juga saya berterima kasih kepada H. Kamaruddin, Lurah Batangkaluku, yang menghargai dan mengapresiasi buku saya.

Tiada terkira, dari perjuangan perjalanan buku ini. Mulai awal menuliskan niat untuk menerbitkan buku sampai pada habisnya 20 eks. buku yang sangat bersejarah (setidaknya ini bagi saya sendiri).


saya jadi lupa menuliskan mengapa saya menerbitkan buku, apa tujuan saya, dan mengapa ada foto dan ungkapan spesial di dalam buku itu. Saya tidak ingin menjawabnya. Kecuali jika suatu waktu kalian bertanya secara langsung pada saya. Sebetulnya itulah bukti, kalau saya bisa tonji menuliskan nama seseorang di dalam buku yang punya peran terbesar selama beberapa tahun belakangan menamani saya menulis, menulis dan membaca, membaca. 

Dan setelah saya menulis catatan ini, saya menjadi haus, lalu mengambil air putih di sampingku, menuangkannya ke dalam gelas, meminumnya dan berkata pada diri sendiri: "Kamu masih harus banyak belajar. Menulis lagi, lagi dan lagi."


Gowa, 16-17 November 2016
M Galang Pratama



Comments

Paling banyak dibaca

Om saya dan amplop easy shopping

SORE yang dingin, om saya dengan buru buru turun dari motornya. Ia membuka amplop yang bertuliskan namanya. Om mendapat amplop itu di kantornya. "Hanya ada satu nama Muhtar di kantor, itu saya," ujarnya Senin (31/08/2020). Lalu ia membuka paket yang di luarnya dibungkus dari kantongan berwarna hitam itu.  Ia mendapat kupon hadiah senilai 1 miliar. Tertera di amplop itu. Easy Shopping P.O. Box 6688, Slipi Jakarta Barat 11410 Di bawahnya ada tulisan warna merah tertulis:  NOMOR KEMENANGAN DISETUJUI Dengan font huruf kapital semua dan berwarna merah. Di bawahnya lagi tertulis  "Pengiriman bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia" ANEHNYA Di belakang amplop, ada alamat website. www.easyshopping.id. Yang kalau Anda ketik di pencarian, tidak akan ketemu. Website rusak! Tak dapat ditemukan.  (Kok perusahaan tidak punya website?) pikir saya dalam hati.  Apalagi, merk Easy Shopping ini tertuju pada satu nama PT yang tertera di lembaran lain di dalam amplop. PT Karisma Bahana G

Empat Cara Agar Nama dan Foto Kamu Bisa Muncul di Mesin Pencari Google

BANYAK yang ingin melihat ketika namanya diketik di mesin pencari, maka yang muncul adalah foto dan tulisan tentang dirinya. Nah, bagaimana caranya agar foto dan tulisan tentang dirimu bisa muncul di halaman mesin pencari sekelas Google ? Coba perhatikan, mengapa artis dan penulis terkenal namanya bisa dengan mudah tampil di mesin pencari Google? Ya, jawabannya mudah, karena dia sudah dikenal, bukan? Namun bagaimana caranya buat kita yang belum terkenal? Caranya mudah sekali, coba klik nama "Muh. Galang Pratama" dan saksikan apa yang muncul. ( He he , daripada ambil contoh nama lain, mending pakai nama sendiri 😆😁). Beberepa cara yang sudah saya praktikkan dan kurang berhasil (#eh, maksudnya lumayan berhasil 😛), yaitu: Buat Blog dan Tulis tentang Keseharianmu Source: Diolah dari jpompey.com Kalian boleh saja membuat blog gratis dengan waktu lima menit. Ya, serius, hanya lima menit. Silakan klik  blogger.com  atau  wordpress.com.  (Tapi, saran jika mau cepat

Cara Melapor SPT Tahunan (Pengalaman Pribadi)

JAM MASIH  menunjukkan pukul 08.00 pagi. Jalan di kotaku masih terlihat sepi. Tapi saya sudah berada di Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sungguminasa Kabupaten Gowa. Kantor ini terletak di Jalan Mesjid Raya No. 24, Sungguminasa. Pas baru tiba di kantor pajak ini, saya sudah melihat ada banyak yang antre. Puluhan. Ini kali pertama saya mengurus SPT Tahunan. Ya, sebab saya baru memiliki  NPWP kurang dari setahun. Saya punya dua NPWP. NPWP pribadi dan NPWP perusahaan. Saya lalu bertanya kepada petugas pelayanan pelaporan SPT. Pertama kali, saya ditanya apa sudah punya efin atau belum. Karena baru pertama kali melapor, otomatis saya belum punya. Akhirnya saya pun mengisi kertas kosong yang diberikan petugas untuk permohonan efin. Di dalam kertas itu ditulis nama wajib pajak, nomor npwp, nomor KTP, email dan nomor HP. Ini semua wajib ada. Saat di lokasi, kulihat seorang pria dewasa yang tak punya email, ia pun diminta oleh petugas untuk membuat

Apa itu "Mark Up"? | Penjelasan, contoh dan cara menghitungnya

Dulu, ketika tulisan saya terbit di kolom "Surat Pembaca Kompas" berjudul Jangan Revisi  edisi 31 Maret 2017, sekilas saya membaca isi surat pembaca lain di samping tulisan itu, judulnya Mengungkap "Mark Up" . Saat itu saya sama sekali tidak tahu apa arti dari kata "Mark Up" , saya pun tak punya rasa penasaran berlebih untuk mencari tahu frasa itu di mesin pencari daring. Akhirnya saya menghiraukannya.  Satu tahun berlalu. Saya bekerja di sebuah media. Menghadapi orang-orang mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas seperti pemegang jabatan pemerintahan. Mulai kepala desa, kepala dinas, bupati hingga anggota dewan. Saya bukan wartawan, saya hanya bekerja sebagai tukang cari iklan daring (online). Menawarkan ke orang  orang agar dirinya bisa dimuat di portal media daring.   Dari sini, saya baru tahu (atas pengalaman kerja yang baru beberapa bulan), arti dan maksud dari "mark up" itu. Akhirnya pikiran saya kembali ke awal tulisan ini. T

6 ajaran Jepang untuk menghancurkan rasa malas

INILAH 6 ajaran Jepang untuk menghancurkan rasa malas orang Indonesia: 1. ikigai, 2. kaizen, 3. hara hachi bu, 4. shohin, 5. ganbaru, 6. wabi-sabi Sumber : japan.com 1. Ikigai ( 生き甲斐): Konsep ini menggabungkan kata ‘iki’, yang berarti “hidup” atau “kehidupan,” dan ‘gai’, yang berarti “manfaat” atau “nilai.” Ikigai adalah apa yang memberikan nilai, makna, atau tujuan dalam hidup Anda 1 . Ini serupa dengan istilah Prancis “raison d’être” atau “alasan untuk hidup.” 2. Kaizen (改善): Kaizen adalah filosofi yang berfokus pada peningkatan berkelanjutan dalam semua fungsi dan melibatkan semua karyawan, dari CEO hingga pekerja lini produksi 2 . Ini juga berlaku untuk proses seperti pembelian dan logistik yang melintasi batas organisasi ke rantai pasokan. 3. Hara Hachi Bu (腹八分目): Ini adalah ajaran Konfusianisme yang menginstruksikan orang untuk makan sampai mereka 80 persen kenyang 3 . Frasa Jepangnya berarti “makan sampai Anda delapan bagian (dari sepuluh) kenyang” atau “perut 80 persen penuh

Company Profile Penerbit Kami

  PubHTML5 LightBox Embed Demo

3 Cara Menghilangkan Tulisan Powered by Blogger di Tema Blog Gratisan

Cara Menghilangkan Tulisan Blogger di Tema Blog -  Untuk blogger blogspot baru tentunya mengolah dan memahami tampilan pada blog cukup sulit dpahami. Perlu diketahui jika anda memang memutuskan untuk terjun ke dunia blogger maka mau tidak mau anda harus memahami hal yang berkaitan dengan blogger, contohnya memahami template seperti html, css, dan javascript. Banyak kendala blogger baru maupun yang lama yakni salah satunya tidak bisa mengedit tampilan template blog karena memang sangat membingungkan. Untuk belajar mengedit template , kalian bisa menggunakan inspect elemen . Kadang ada tampilan template yang tidak sesuai dengan kemauan teman-teman, contohnya yakni tulisan powered by blogger/diberdayakan oleh blogger. Jika ada tulisan seperti itu, rasanya blog kita terlihat tidak professional, maka dari itu sebagian blogger lama maupun pemula menghapus kode tersebut agar terlihat lebih professional. Nah, bagi kalian yang ingin menghapusnya namun belum bisa, berikut tipsnya. 3 Cara Menghil

Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika UIN Gelar Pelatihan Jurnalistik

  WARNASULSEL.com  – HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Fisika UIN Alauddin Makassar mengadakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik yang bertema “Membangun Jiwa Penulis dengan Mengembangkan Kemampuan Bermedia Mahasiswa Fisika di Era Digital” di ruang LT Fakultas Sains dan Teknologi, Jumat (14/4/2023). Kegiatan ini dalam rangka untuk menambah wawasan para peserta tentang kepenulisan sastra maupun kepenulisan artikel, berita, dan lainnya. Mengundang pemateri Muh Galang Pratama,  editor in chief   Penerbit Jariah Publishing  dan Astiti Nuryanti, Mahasiswa yang juga pengurus Himpunan Bidang Kaderisasi dan Pengembangan SDM. Selengkapnya baca di sini.

Cara Buat Website Komunitas

Cara Buat Website Komunitas sangat mudah sekali. Anda cukup menyiapkan profil, kontak dan nama website Anda. Lalu hubungi Admin kami. Saya menyarankan untuk buat website komunitas di PT Iqra Aksara Media. Selain layanan maksimal, bisa konsultasi 24 jam, juga punya harga yang relatif terjangkau.  Nah. Apa saja, keuntungan membuat website komunitas/organisasi. Berikut manfaatnya. Website resmi membantu legitimasi komunitas / organisasi  Website resmi meningkatkan kesadaran publik Website sebagai sarana memperkenalkan produk/layanan Website sebagai sarana komunikasi Website sebagai sarana publikasi resmi komunitas / organisasi  Membangun jaringan / partner Nah, itu beberapa manfaat memiliki website. PT Iqra Aksara media, sebuah perusahaan di bidang media dan penerbitan siap mengerjakan website komunitas Anda. Dapatkan diskon khusus 35% hingga akhir tahun 2023 dan diskon 50% hingga 1 November 2023. Segera kunjungi laman ini . Atau hubungi admin via WhatsApp.  

Al Nassr vs Abha : Gol Free Kick Cristiano Ronaldo Antarkan Al Nassr Menang 2-1

Cristiano Ronaldo Pemain Al Nassr (Foto/Instagram/@alnassr_fc) Dalam lanjutan Liga Arab Saudi , Al Nassr mengalahkan Abha dengan tipis 2-1.Ronaldo pun menyumbang gol di laga ini. Minggu, 19 Maret 2023 pukul 00:15 WIB di Marsool Park menjadi tempat duel antara Al Nassr dan Abha. Striker Portugal Cristiano Ronaldo dipercaya menjadi starter Al Nasir kali ini. Lewat formasi 4-1-4-1, ia menjadi andalan dan sumber gol klub. Pada laga ini, Al Nassr mencoba tampil agresif namun pada menit ke-26 tim besutan Abha harus kebobolan terlebih dahulu. Tuan rumah baru bisa memecah kebuntuan di babak kedua dengan sisa waktu kurang dari 20 menit. Pada menit ke-78, pemain bintang Cristiano Ronaldo mencetak gol dari jarak jauh. Berawal dari peluang melakukan tendangan bebas, bola diambil oleh Ronaldo. Cristiano Ronaldo mencetak gol tendangan bebas dan akhirnya mengikat skor menjadi 1-1. Tak lama berselang, tim tamu sial di menit 80. Pasalnya, pemain mereka mendapat kartu merah, yakni Zakaria Alsudani yang

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog