Mimpi yang jadi kenyataan
Baiklah, saya ingin sedikit menuliskan tentang pengalaman saya yang bermula dari mimpi.
Mimpi tak bisa dilarang. Setiap orang berhak atas mimpinya.Lima tahun lalu saat saya pertama kali masuk di S1, saya mulai mengakrabkan diri dengan tulisan. Mulai dari menulis artikel di media massa hingga menulis sajak singkat di buku catatan harian.
Tahun itu menjadi amuk besar emosi saya. Pasalnya saya sangat pusing saat itu untuk mengetahui di bidang apa passionku berada.
Bakatku masih abu-abu kala itu.
Dua tahun pun berlalu. Kepenulisan saya mulai berkembang. Hal itu ditandai dengan aktifnya saya menulis, termasuk mengirimkan tulisan ke media massa lokal -dan dimuat-, serta rampungnya buku pertamaku berjudul "The Poetic Critique." Di tahun yang sama saya juga menerbitkan buku "Senandung Rindu" kolaborasi bersama penulis Ainun Jariah, yang kini jadi istriku.
Saya bersyukur sebab bisa ditunjukkan bakat ini. Ya, bakat menulis, termasuk mengedit-.
Karena itu, akhirnya di beberapa kesempatan saya mendapat naskah untuk menjadi penyuntingnya, bahkan kadang mendapat undangan sebagai juri lomba kepenulisan dan undangan membawakan materi literasi.
Tiga tahun berikutnya, tentu setelah saya menyelesaikan studi S1 dan akhirnya menikah, mimpi besar itu pun terwujud.
Mendirikan penerbitan buku. CV. Jariah Publishing Intermedia.
Awalnya ini hanyalah sebuah mimpi. Namun, ketika ada jalan untuk membuatnya, setelah mendapat modal yang tak seberapa, akhirnya usaha ini pun berjalan hingga kini.
Saya bersyukur bisa ditunjukkan jalan. Dan pada akhirnya saya bekerja tidak mendapat tekanan dari atasan saya. Di sini pula, kami akan membuka kesempatan bagi para pencari kerja untuk menjadi bagian dari usaha sederhana ini, membantu mengembangkan dan membawanya hingga bisa menghasilkan hal bermanfaat yang lebih banyak lagi. Semoga!
Comments
Post a Comment