Penantian telah lama kau tak patrikan coretan jejak baru yang memenuhi labirin-labirin hatiku tidakkah kau lupa kalau aku menunggumu? menanti setiap sayatan yang mengilu. sebab sepi. akhirnya aku kembali memohon padamu dengan sajak-sajak pilu; tiada sisa, arang pun tak sempat jadi abu tancapkan ujung pena itu tepat di dadaku lalu kauteriakkan satu-per-satu untuk membunuhku. jangan dalam sekali kau menusuknya, nanti aku sulit mencabutnya biarkan nafasku tetap mendesah titipkan jeda pada setiap rima yang kaucipta. Januari 2016
dapat membantu menerbitkan buku Anda, membuatkan Anda website dan toko online atau jika Anda butuh jasa editing silakan menghubunginya di WA 08114440319