Skip to main content

Posts

Intinya Inti

PEDULI. Setelah menikah, ada banyak hal yang berubah. Yang paling kentara yakni, kini kita harus ada di dalam masyarakat lingkungan kita berada. Dan kata Bapak itu tidak susah. Intinya saja adalah peduli. Iya.

Buku Esai

Baiklah, mengawali tahun ini saya dan istri akan berkolaborasi lagi. Kami berdua menulis buku bersama. Tapi berbeda dari sebelumnya, kini kami akan persembahkan esai esai kami. Ya, kali ini tulisan non fiksi ya. Semoga kalian menantikannya di Penerbit Jariah Publishing Intermedia. Order sebelum PO https://bit.ly/bukubukubuku Buku Baru

Siapa (yang) Cina

Menjelang pesta pemilihan seperti saat ini, salah satu isu yang paling sering dibicarakan adalah terkait Apakah pasangan Capres berasal dari keluarga Cina atau apakah Capres mendukung orang orang Cina atau malah anti asing. Menurut diskusi antara saya dan bapak saya baru baru ini (Maret 2019), saya disampaikan bahwasanya, sekarang orang-orang cenderung mengatakan bahwa Jokowi adalah seorang Cina. Padahal, menurut bapak saya, justru sebaliknya. Diskusi lebih panjang dan mulai berujung. Katanya, masyarakat sudah kena Hoaks. Hoaks ini ditujukan kepada paslon 01. Akibatnya, orang-orang sudah lebih dulu tak lagi bersimpatik padanya.  Oleh karenanya dari sini ada yang mengatakan jika elektabilitas Jkw sedang turun drastis. Dan tim Prabowo pun sudah berpesta, merasakan 'kemenagan' yang didapatnya dari pandangan masyarakat bahwa ada banyak pihak yang memilihnya.

Wisata Mamuju

Mamuju, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat tak hanya dikenal sebagai daerah penghasil Kakao, tapi di Kabupaten ini juga terkenal dengan beberapa wisatanya, termasuk jalan arteri yang baru dibangun ini. Ada apa saja di Mamuju. Berikut ulasannya.

Sentra Aglaonema Mamuju

Sabtu (02/02/2019) saya dan istri jalan jalan ke Sentra Aglaonema Mamuju. Di tempat ini sangat banyak tanaman Aglaonema. Dan yang punya menjualnya melalui dunia maya. Hebatnya, karena peminatnya yang terjauh sampai di Aceh Tenggara dan Nabire, Papua. Pemasaran hanya dilakukan lewat media sosial seperti Facebook. Juga Akun Youtube. Menurut pengakuan pemiliknya, Daeng Salim ia bahkan kadang tidak sempat menjawab langsung satu per satu pertanyaan dari para peminat Aglaonema dari seluruh penjuru Nusantara. Jika ada yang ingin membeli, langsung dilayani lewat WhatsApp. Silakan buat Anda yang minat, silakan klik tautan di bawah ini. Youtube Facebook WhataApp Sentra Aglaonema Mamuju Sentra Aglaonema Mamuju Tag, #Aglaonema #Aglonema #Aglo #Bunga #TanamanHias

Pasar Minasamaupa

Pasar Minasamaupa, Sungguminasa Gowa. Ketika banjir tumpah pada Selasa lalu, gedung pasar yang baru dibangun ini karena letaknya bersebelahan dengan jembatan kembar, seketika dipenuhi masyarakat. Lantai paling atas sesak karena orang orang menyaksikan bagaimana rumah rumah hanyut di sungai Jeneberang. Orang orang pun siaga jangan sampai volume air akan semakin besar. Gambar ini diambil sore menjelang magrib 1 Februari 2019, air sudah surut. Tapi kenangan akan kejadian yang baru pertamakali terjadi itu takkan pernah redup.

Kantor Pos Sungguminasa

Kamis, 31/1/2019 siang, saya mendatangi kantor Pos Sungguminasa Gowa. Kantor Pos ini cukup besar dan terkenal karena letaknya strategis berada di tengah tengah Ibu Kota Kabupaten Gowa. Ketika berada di depan kantor, saya memarkir motor agak ke luar sebab pertama, saya merasa tidak mau lama di dalam Pos karena hanya mau kirim paket. Kedua, saya tak suka melihat tukang parkir meminta imbalan yang terlalu mahal sementara ia tak memberikan karcis parkir. Sesampai di dalam, saya mengeluarkan paket buku. Buku ini berjumlah empat eksemplar. Masing masing ada dua eksemplar tiap judul. Buku ini akan dikirim ke alamat Perpustakaan Nasional (Perpusas) RI di Jakarta, sebab sebuah kewajiban bagi Penerbit untuk menyumbangkan dua eksemplar buku di bagian direktorat deposit bahan pustaka Perpusnas sebagai syarat ISBN (juga satu eksemplar wajib disetor ke Perpustakaan Daerah). Hal ini juga dalam rangka melaksanakan Undang-Undang No.4 Tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam

Tiga Perkara

Setelah menyelesaikan kuliah, tidak sedikit dari temanku yang langsung memilih bekerja. Rasanya itu adalah hal wajib. Ada yang mencoba cari peluang di kota ada juga yang langsung balik ke kampungnya. Waktu mahasiswa dulu saya memiliki kelompok bernama 'Anak Sholeh'. Entah kenapa namanya demikian. Mungkin karena salah satu kegiatannya adalah mengajar anak anak untuk memahami BTQ. Tapi selebihnya cuma kumpul kumpul biasa, membicarakan banyak hal. Saya perkenalkan masing masing dari mereka beserta asal daerahnya, Aqil (Kendari), Riswan (Bone), Ikhsan (Palopo), Rani (Pangkep) dan Ainun (Gowa). Kami disatukan dalam satu rumah sederhana yang sekarang saya tempati. Di wilayah Batangkaluku Kecamatan Somba Opu Sungguminasa, Gowa. Di situ kami sering bertemu, bikin acara atau menghabiskan waktu setelah "lelah" dari perkuliahan yang membosankan. Awalnya saya, Aqil, Riswan (selanjutnya saya panggil Ciwang; supaya terkesan lebih akrab), Ikhsan dan Rani adalah teman sekelas di

Melawan Diri

Banyak hal yang aku pelajari dalam hidup ini. ternyata setiap manusia memiliki ketakutan di dalam dirinya, akan tetapi, tak ada yang mampu mengalahkan itu kecuali dirinya sendiri. Sebab, ketakutan itu ciptaan pikiran sendiri, dan keberanian muncul bukan hanya dari pikiran, namun memang pada kenyataannya, manusia memiliki hidup karena dia telah berani sampai di titik terakhirnya. Kau yang mengalahkan dirimu. Dan temukanlah kekuatanmu itu kembali. Kekuatan di dalam dirimu. Kanreapia, 15 Februari 2017 

Seperti Bayi

HARI ini, saya dan istri mendatangi sebuah acara aqiqahan di dekat rumah. Cukup jalan kaki ke tempat itu. Namanya saja dekat rumah, ya kan. Sesampai di sana, kami langsung ambil makan lalu duduk sambil menyaksikan hiburan dari nyanyian suara elekton. Lagu yang dinyanyikan adalah dangdut, jenis lagu yang kurang kusenangi. Setelah duduk selama 20 menit, dan menghabiskan makanan, serta pencuci mulut (sambil istriku mencoba kue Surabi, jenis kue campuran terigu dan kelapa yang baru dirasanya), kami lalu masuk ke rumah tuan rumah (memang sejak tadi kami duduk di kursi depan rumah, tempat tamu biasa duduk). Di dalam rumah barulah kami menyalami si ibu bayi dengan amplop. Setelah itu saya dan istri (begitu pun semua orang yang datang), memperhatikan si bayi mungil itu. Melihat pipinya yang tembem, dan gerak geriknya yang bebas menendang apa saja yang menghalanginya. Sepulang di rumah, saya lalu berbaring di tempat tidur. Di tempat tidur saya membayangkan jadi seperti bayi

Pernah Bermimpi

Krrish Movie Saya pernah bermimpi jika manusia bisa terbang. Kupikir, mimpi itu hanya jadi bunga tidur. Tapi tidak, saudara saudara. Hari ini saya menonton satu film berjudul "Krrish" di stasiun tv swasta. Lalu saya teringat dengan mimpiku dan saya pun berkata (dalam hati). Rupanya semua hal yang kita pikirkan itu, sebaiknya ditulis saja. Memang sebelumnya banyak kita kira itu tidak mungkin, itu mustahil, tidak bisa, dll. Tapi rupanya orang di luar sana tetap memakainya. Karena ada nilai + di situ. Ya, apa pun mimpi kita, jangan pernah berkecil hati apa yang ada padanya (seperti rasa takut karena tak bisa menyelesaikan pekerjaan yang direncanakan. Coba mimpi itu ditulis lalu dibuatkan skenarionya. Sumber Gambar: expresselevatortohell.com

Ranking 1

KETIKA membaca pernyataan Bob Sadino, yang kira kira bilang begini: "Orang pintar itu banyak pikirannya, tapi orang goblok hanya satu. Jadi bisa fokus." Seketika saya teringat apa yang telah orang tua dan guru ajarkan tentang makna kepintaran. Mulai dari SD, SMP, SMA bahkan (ada juga) hingga ke perguruan tinggi, kita "dipaksa" untuk pintar (baca: mampu) menguasai seluruh mata pelajaran. Setiap guru menuntut agar siswanya "mendapat nilai tinggi" pada setiap mata pelajaran yang diampunya. Lalu sistem ranking/peringkat pun dimulai dari akumulasi nilai pada seluruh mata pelajaran. Sehingga siswa yang meraih peringkat tertinggi pasti akan mendapatkan cap sebagai siswa yang pintar, cerdas atau sebutan lain yang sejenis. Maka paradigma orang tua/keluarga -kemudian masyarakat- akan terbangun bahwa "siswa dengan peringkat 1 adalah siswa yang paling pintar di antara siswa yang lain." Lalu pada akhirnya, orang tua, keluarga, masyarakat akan

Seharian Mengedit

Hari ini adalah hari libur. Sebelum pulang ke kampung istri di Bontonompo Gowa, kami mengunjungi salah satu cafe di Makassar. Namanya "You Had Me at Hello" atau nama IGnya, @helloyouhadme . Kami datang di sini bukan tanpa sebab seperti anak anak muda kebanyakan. Ya kami datang di sini karena alasan kerja. Kami bertemu dengan salah satu teman yang ingin dibantu menerbitkan bukunya. Akhirnya kami berbincang lalu lanjut bikin konsep bukunya hingga akhirnya berhasil membuat draft cover serta naskahnya. Selain itu, kami juga buat mocks up buat memperindah produk yang kami pasarkan. Ya, duduk dari pagi hingga magrib. Tapi untung cafenya bagus dan nyaman. Wifinya juga kencang serta bersih. Pokoknya kami tidak rugi ada seharian di sana. Oke fixed, jika kalian ingin ke sana sila cek alamatnya di maps ya. 😁 Foto: Jariah's & Mustikasari 

Tukang Parkir

Tadi sepulang kegiatan flash design yang diadakan Kemenkominfo di Hotel Aryaduta Makassar, tiba tiba datang tukang parkir. Padahal waktu saya datang pagi tadi, tukang parkirnya belum ada. Apalagi motor dijaga sama satpam hotel. Satpam hotel juga, awalnya tidak mau kalau motor yang saya tumpangi masuk ke dalam area parkir hotel. Jadi saya parkir di luar saja. Pas sore ketika pulang, tukang parkir langsung lari ke motor saya, membantu mengeluarkan motor saya yang terjepit di antara motor yang ada di belakangnya. Lalu setelah keluar, saya mengecek kantong celana. Dan hanya ada lembaran 5 ribu dan 10 ribu. Saya sudah cari lembaran 2 ribu tapi tak dapat. Akhirnya dengan merasa sedikit berharap ketika saya memberi lembaran lima ribu itu ke tukang parkir maka ia akan mengembalikan sisanya. Tapi, anda tahu apa yang terjadi? Seketika ia mengucap kalimat "terima kasih" dan setelah itu saya balik belakang, rupanya ia sudah pergi meninggalkan saya. Saya mencoba belajar ikhlas hingga tul

Menjadi Dewasa

Ada banyak anak (muda) yang segera ingin jadi dewasa. Ada pula dewasa tapi kekanak kanakan. Bacalah banyak buku, pelajari matematika, logika, dan filsafat. Kelak kau mengerti bagaimana cara dewasa. Cara pandang dewasa tentu beda dengan cara pandang para remaja. Sama seperti cara pandang orang yang sudah menikah dan yang belum.

Hoaks WhatsApp

Hari ini, media sosial yang paling mudah menyebarkan hoaks alias berita bohong, yakni WhatsApp (WA). Dan orang orang banyak tidak sadar akan hal itu. Banyak orang cerdas begitu mudah meneruskan pesan yang berbau "info" atau "peringatan" namun tanpa disertai sumber yang jelas.  Mereka takut jika "info" atau "peringatan" itu berhenti pada WAnya, maka ia akan menyimpan utang pribadi. Namun tak merasa berdosa sedikit pun, ketika "info" atau "peringataan" yang dibagikan itu malah justru mengandung berita salah dan bisa membuat masyarakat tambah bodoh. Mau tahu contohnya? Pesan yang diteruskan berisi info/peringatan bahwa PLN akan melakukan pemadaman di wilayah Makassar. Lantas kita disuruh untuk segera antre panjang di SPBU mengisi full BBM. Apakah info ini langsung dari PLN? Tentu tidak. Untuk mengetahui info pengumuman itu benar atau tidak tentu harus dicek di website resmi sebuah pemberi info, atau minimal i

Butuh Drainase

Setelah saya berdiskusi dengan kakak ipar saya yang baru saja menyelesaikan studi magisternya di negara Kangguru, saya kemudian terinspirasi menulis ini. Namanya Ainun Najib, seorang pembelajar, pengajar, dan juga youtuber. Tulisan yang sedang anda baca ini fokus membahas kebutuhan drainase di Kabupaten Gowa saja. Kenapa Gowa? Ya, karena Gowa adalah tanah tempat saya hidup lebih dari 20 tahun ini. Kita tahu sendiri, seperti yang sering dilihat di televisi dan youtube, jalanan di beberapa negara seperti Australia sangat bagus. Bagaimana jika hujan turun tidak serta merta langsung membanjiri permukiman. "Jalan keluarnya ada pada drainase," ujar Ainun Najib.  Di sana, seperti yang diutarakannya kemudian, punya tata kelola kota yang betul betul memperhatikan kerjanya. Sekaligus memikiran dan mempersiapkan apa yang akan terjadi hingga puluhan tahun mendatang. Ya, tentu bukan hanya persoalan aspal yang bagus, akan tetapi sistem peresapan di bawah aspal yang jauh lebih

Meluapnya Air Bendungan Bili Bili Gowa

 #PrayForGowa #PrayForSulsel Tagar ini sedang viral di media maya. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi di wilayah ini sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Yang terparah terjadi di wilayah Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Wilayah ini dilalui oleh arus je'ne berang yang membawa langsung air dari Bili Bili. info makassar Sebagai bukti, beberapa video sempat dibagikan terkait air yang meluap di Jembatan Kembar Gowa. Nah wilayah ini masuk di perbatasan Wilayah Pallangga dan Somba Opu. Beberapa rumah sempat dibawa arus. Masyarakat sedang siaga di tempat pengungsian. Bupati Gowa, Adnan Purichta, sempat turun langsung ke lokasi kejadian demi melihat warganya yang sedang berjuang menghadapi bencana banjir ini. Seperti yang dapat dilihat di akun instagram orang nomor satu Gowa itu, bahwa ia pun turut memasak di lokasi pengungsian, sebuah usaha untuk merasakan seperti seorang warga biasa. *** 5 Desember 2018 lalu, saya pernah

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog