Skip to main content

Posts

Cerita Alvina Maya Devi di Rakit Gowa

Pada 17 Agustus 2020, tepatnya Hari memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75. Hari di mana para pahlawan berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Saya akan bercerita apa saja kegiatan yang saya lakukan hari ini. Pagi hari saya membantu ibu bersih-bersih dan memasak. Setelah pekerjaan selesai, saya menyaksikan melalui televisi upacara bendera memperingati hari Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di Istana Merdeka.  Yang biasanya kita laksanakan dengan upacara bendera dan diramaikan lomba lomba dilingkungan tempat tinggal, kini kita hanya menyaksikan upacara bendera di televisi yang diselenggarakan di Istana Merdeka dengan menerapkan protokol kesehatan karena adanya COVID-19 ini. Setelah selesai, saya dan 6 orang teman Jurnalistik berkunjung ke Rakit yang lokasinya tidak jauh dari rumah saya.  Di sana kami mendapat ilmu baru yang diberikan oleh Kak Galang.  Kami diajarkan mengenal Blog dan memotivasi agar kami lebih sering menulis. Menulis kejadian-kejadian yang dialami baik it

Cerita Widyasvira J. Ilbas di RAKIT Gowa

Senin, 17 Agustus 2020 Aku mengawali hariku dengan memasak nasi. Cuaca hari ini bisa dibilang bagus karena angin yang bertiup sejuk dan matahari yang cerah. Hari ini, bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, aku diajak oleh Kak Lisa selaku ketua organisasi Jurnalistik SMA Negeri 14 Gowa untuk mengunjungi Rumah RAKIT Gowa dengan tujuan untuk belajar bersama. Membaca Wattpad Sambil menunggu waktu untuk pergi, aku menyempatkan membaca beberapa part cerita di perpustakaan Wattpad ku. Tak terasa,waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi dan bundaku sudah selesai memasak. Aku membantu bundaku untuk menyiapkan makan pagi lalu aku, adikku, bundaku dan bapakku makan bersama. Setelah makan, aku membersihkan meja makan dan ikut menyaksikan acara TV yang menayangkan ucapara pengibaran bendera.Aku menonton sampai pukul 11.43 lalu segera bersiap-siap untuk pergi ke Rumah RAKIT Gowa. Baca juga: Tiga Perkara Aku berangkat dari rumah ke sekolah pukul 12.57 dan tiba pukul 13.04.

Syukuran 2 tahun Jariah Publishing

KAMI akan mengadakan acara terbatas untuk launching dan peringatan 2 tahun Penerbit Jariah Publishing pada Ahad, 23 Agustus 2020 sore.  Kegiatan ini sebagai bentuk syukuran atas apa yang kami raih sampai hari ini. Juga sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat akan kehadiran usaha kecil kami. Kami masih ingat bagaimana perjuangan membentuk perusahaan penerbitan buku. Pengurusan CV Mulai dari mengurus CV, mengurus NPWP, mengurus TDP, SITU, SIUP, Surat Keterangan Domisili, Surat Keterangan Bayar Pajak (PBB), dll.  Setelah itu mendaftar di Perpustakaan Nasional RI sebagai penerbit. Proses ini juga tidak cepat. Kami bahkan sempat dua kali mendaftar sebab ada isian pada formulir pendaftaran yang mesti diganti. Semua ini diurus selama kurun waktu empat bulan lamanya (April hingga Agustus 2018) dan menghabiskan jutaan biaya. Tentu biaya paling banyak terkuras dalam pembuatan CV di Notaris  (dalam bahasa Belanda kepanjangan CV adalah Commanditaire Vennootschap, dalam bahasa kita berarti per

Gelisah

TERKADANG, saya merasa gelisah saat melihat atau mendengar atau membaca sesuatu. Dan saya menemukan jawaban kegelisahan itu berhari hari, berbulan bulan, bertahun tahun kemudian, setelah saya (kembali) membaca. Singkatnya "Saya menemukan jawaban atas kegelisahan saya di masa lalu dengan membaca"

Passion (2)

 ... lanjutan dari postingan sebelumnya. kami mendirikan lembaga Pers Fakultas. Saat itu namanya LISH atau (Lembaga Informatika Syariah Hukum).  Di tahun pertama Saefullah yang jadi Pimrednya, sedangkan saya menjabat wakil. Di tahun kedua, saya lagi jadi Pimred sekaligus ketua.  Kami mengawali ini dengan perasaan senang. Karena hobi nulis dan jurnalistik. Kami juga sempat mengoperasikan portal web jurnalish.com. Tapi hanya aktif beberapa tahun. Alasannya pertama, tak ada pelanjut, kedua tak ada biaya hosting dan bayar domain.  Meski awalnya saat Lish terbentuk, dekan kami sangat mendukung terbentuknya ini. Beliau sampai sebelum wafat, seringkali menanyai kami tentang lembaga yang ia resmikan di saat masih menjabat dekan. Beliaulah (alm) Prof Ali Parman.  Bersama beberapa dosen dan kakak tingkat dan teman teman, kami hidupkan LISH.  Ada Pak Hadi Daeng Mapuna, ada Pak Kasjim Salenda, ada Pak Rahman Syamsuddin, dll. Ada Kak Rahmawati Idrus, Kak (saya lupa namanya, senior kami juga yang me

Passion (1)

Sumber: Pixabay SAYA baru sadar dan sekaligus baru tahu arti passion sebenarnya hanya dengan melihat terjemahannya dari google.  Silakan googling sendiri. Saya kira passion itu hanya berarti kegemaran yang menyangkut bakat dan hobi.  Melainkan, bukan. Passion lebih luas dan lebih jelas diartikan sebagai gairah. Semangat. Keinginan besar. Ia juga bisa berarti kemarahan. Kegemasan. Cinta birahi. Ya, kamu akan lebih tahu karena kamu sudah googling. Sa di sini cuma ingin bahas apa yang sejak awal saya pelajari.  Passion sebagai arti bakat atau kegemaran yang berujung pada skill/keterampilan. Ia akan sampai di tahap terampil sebab telah diuji dengan banyaknya latihan dan waktu. Tadi saya mau menulis kata kuantitas sebagai kata ganti banyaknya latihan. Tapi saya kembali menghapusnya, dan berusaha mencari kata ganti yang lebih mudah dimengerti banyak orang. Lantas, kenapa saya mesti menulis alasan terakhir ini?  awal 2012 Usia saya saat itu 16. Saya baru saja naik di kelas 2 SMA. Saya baru s

Pengumuman

Pemenang Ajang Blog Rakit Gowa SETELAH beberapa waktu diadakan ajang blog RAKIT Gowa - Jariah Publishing yang dimulai pada 30 Juli - 12 Agustus 2020, didapatlah empat akun blog yang masuk kategori. Ada dua catatan dari Juri. Penentuan pemenang dilihat dari artikel yang dituliskan, kesesuaian dengan tema juga terindeksnya artikel blog di mesin pencari Google dengan mengetik keywords tertentu. Kedua, juri memilih dari isi postingan blog yang unik. Pertama, setelah mengetikkan keywords "Jariah Publishing", maka ada satu blog dari peserta yang masuk di halaman dua Google. Artikel blog itu berjudul "Terbitkan Buku Sendiri di Penerbit Jariah Publishing" , ditulis oleh Einid Shandy yang diposting pada 05 Agustus 2020. Silakan klik judul tulisan untuk membacanya. Kedua, tibalah kami pada blog milik Alifah Nurkhairina. Dalam postingan blognya yang diunggah pada 10 Agustus 2020 setidaknya punya kesan tersendiri. Ina, begitu ia disapa mengawali tulisannya dengan cerita KKN la

Prakerja Tanpa Kartu

PENDAFTARAN Program Kartu   Prakerja Gelombang 4 dibuka mulai 8 Agustus dan akan ditutup pada 12 Agustus 2020. Untuk kalian yang baru ingin mendaftar ada beberapa cara agar pemdaftaranmu bisa sukses.  Apa itu Prakerja Prakerja merupakan program dari pemerintah Republik Indonesia berupa pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang yang terkena PHK dan pekerja/buruh yang membutuhkan pengingkatan kompetensi kerja. Bentuk Program Prakerja Ada beberapa bentuk dari program prakerja ini seperti pemberian pelatihan kepada para pekerja dan pemberian insentif bulanan sebesar Rp 600.000 selama empat bulan. Selain itu ada pemberian insentif ketika sudah menyelesaikan seluruh rangkaian program prakerja dengan mengisi survei yang diberikan oleh panitia Program Kartu Prakerja. Cara Daftar Kartu  Prakerja Cara Daftar Kartu Prakerja Untuk mendaftar kartu prakerja, Anda terlebih dahulu perlu mempersiapkan beberapa hal berikut. Alamat Email Aktif Kartu Keluarga (

Syamsul Alam

SORE  di 9 Agustus 2020, seorang guru asal Biringbulu kab. Gowa datang ke Penerbit Jariah Publishing. Ia datang dengan tujuan menjemput buku.  Buku itu milik Nur Ikhsan. Ia sendiri bertindak sebagai editor sekaligus layouter di buku itu. Buku berjudul Masa Lalu Tidak Pernah Bisa Dimiliki, Ia Telah Diadili Tuhan adalah karya siswanya yang sekarang sedang mondok di salah satu pesantren di Pulau Jawa. Meski berprofesi utama sebagai seorang Guru di sebuah SMA Negeri di salah satu daerah dataran tinggi, tak sedikit pun menyurutkan kreativitasnya. Di tengah keterdesakan, ia hadir memberi solusi. Di tengah keterbatasan ia datang mengubah pola pikir buat sekelilingnya. Ia juga seorang penulis. Tiga bukunya dicetak di Jariah Publishing (dua judul dengan penerbit Jariah Publishing dan satu judul dengan penerbit lain yang kini sudah tidak aktif). Baca juga wawancara saya dengan Syamsul Alam di WARNASULSEL.com Karena ia menulis, tak sedikit dari siswanya ikut termotivasi untuk menulis. Termasuk me

Sepeda

Pixabay ADA tiga hal yang bisa dipelajari dari aktivitas bersepeda (dan tren bersepeda, yang oleh banyak penggunanya digunakan entah membeli karena kebutuhan atau karena gengsi). Lewat status Eka Kurniawan di FB, saya dapat mencatat tiga poin penting. Pertama, anak anak akan sedikit teralihkan dari gawai. Dengan bersepeda bersama temannya, ia lebih merasakan yang namanya sosial dibanding hanya chat dan scrool timeline di media sosial atau main tiktok. Kedua, ada banyak penjual (sayur, jamu, dll) yang dulunya sendiri dan sedikit agak malu kini merasa lebih ramai dan makin percaya diri. Ketiga, ternyata kalau belanja di minimarket pakai sepeda, itu membebaskan kita buat bayar parkir. Jos! Ini yang sudah lama kucari. Tapi.. tunggu dulu.. baru ingat kalau saya tidak punya sepeda. 🤣

Website Toko

MASIH pagi pagi sekali. Sebuah suara membangunkan kami semua. Ada suara dari luar. Kulihat, jam baru menunjukkan pukul 5 pagi.  Di luar masih gelap. Saya akhirnya membuka pintu. Kupersilakan masuk. Langsung tidur di kamar yang disediakan. Pagi pukul 7.  Bikin kopi. Duduk santai di depan rumah. Mengasap. Lalu saya menanyakan perkembangan channel youtube dan toko barunya di Mamuju.  "Sekarang orang orang beralih ke online, termasuk toko dan jualannya," katanya. "Di salah satu grup saya di FB, ada orang yang menawarkan jasa buat website toko online." "Sini saya buatkan web toko ta'," saya memintanya mengeluarkan sejumlah biaya buat pembuatan website, terutama pembayaran domain yang diinginkannya: dotCom. Akhirnya, tak lama kemudian sejumlah uang keluar dari dompetnya dan segera berpindah ke kantongku. Saya lalu masukkan uang itu di rekening bank. Lalu sesaat tiba di rumah, saya menyalakan komputer.  Membuat Website Toko Online Karena belum punya akun em

Media Sosial

BEBERAPA bulan terakhir ini, waktuku banyak dihabiskan di media sosial . Daripada habis begitu saja, maka saya ingin menggosipi media sosial itu di sini. Macam Macam Media Sosial source: pexels.com Ada beberapa media sosial yang saya mainkan. Di antaranya Facebook (paling sering), Twitter (agak sering) dan Instagram (jarang). Facebook Saya termasuk orang yang masih betah di Facebook. Alasannya sederhana. Masih ada teman Facebook yang saya senangi postingannya.  Beberapa nama akun FB itu saya bisa tulis: AS Laksana, Puthut EA, Iqbal Aji Daryono, Edi Mulyono, Agus Mulyadi (sekaligus saya sebut Kalis Mardiasih), Kabut, Arief Balla dan Yusran Darmawan. Nama terakhir, saya baru saja berteman di Facebook. Tapi, tiap ada status barunya, pasti muncul paling awal di kronologi saya.  Algoritma Facebook seperti membawa akun yang kita senangi muncul di paling awal saat kita membuka aplikasi besutan Mark Zuckerberg ini. Nama nama teman FB di atas, saya suka karena postingan postingannya yang ru

Bukan klepon

MALAM yang dingin, Selasa 21 Juli 2020. Sesaat setelah saya mencium kening istriku yang akan tertidur itu, ia seketika berbisik: "Besok saya mau bikin kue klepon, tepung beras ketan putih di dapur tolong bawa ke tempat penggilingan besok, mau dihaluskan." Seketika saya bertanya, "Apa dibilang klepon?" Dia akhirnya memperlihatkan gambar dari hp sambil berkata, "inie." "Oh ini namanya onde onde, iya bikinkan besok, nah." Sekarang saya tahu, kalau kue onde onde yang saya maksud, di daerah Jawa disebut klepon. Klepon ini adalah kue tradisional Indonesia yang biasa kita temui di pasar atau warung dekat rumah. Camilan ini terbuat dari tepung beras ketan yang biasanya dibentuk seperti bola kecil kemudian diisi dengan gula merah. Terakhir direbus ke dalam air mendidih. Klepon yang sudah masak itu kemudian digelindingkan di atas parutan kelapa agar melekat dan menghasilkan kue yang enak. Kue onde onde ini sering saya makan ketika ada acara. Seperti acara

Lebaran di rumah

HAL menarik terjadi tahun ini. Lebaran 2020 jatuh pada masa pandemi virus corona. Tanggal tanggal berlalu. Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk tertinggi di dunia yang kena dampak dari pandemi covid-19.  Apa itu Covid-19? Entahlah, saya juga tidak tahu apa itu Covid-19? Asalnya dari mana, serta cara membasminya. Yang kudengar dari himbauan bahwa tiap orang disuruh bekerja, belajar, belanja dan beribadah dari rumah. Serta tidak lupa rajin mencuci tangan, agar virus mati. Pakai masker jika mengharuskan keluar rumah, dan menjaga jarak bagi tiap orang yang ditemui di luar rumah. Itu himbauan yang berhari hari saya dengar, tanpa mau melihat satu titik terang jika tujuan kita adalah membunuh virus itu. Kan membunuh virus cukup cuci tangan pakai sabun," katanya, "terus kenapa mesti banyak larangan lain? Akibat Tinggal di Rumah Banyak akibat yang ditimbulkan ketika mengharuskan diri di rumah selama kurang lebih tiga bulan lamanya. Pertama, rambut menjadi gondron

Menulis di blog

Di blog ini , di depan layar PC. Saya kembali merenung. Sudah beberapa bulan, tiap malam berlalu. Saya selalu ingin menulis di sini. Saya ingin menyapa pembaca blog ini. Meski tak banyak, saya kira.  Selalu terlintas ide untuk menulis. Tapi hanya berakhir di kepala. Ada juga yang tersimpan di hati. Tapi tak kunjung jadi tulisan. Sehingga hanya saya saja yang tahu, atau kepada orang yang kuberitahu. Kadangkala, ide hanya habis diceritakan. Tinggallah ia menjadi suara, yang tak jadi apa apa. Tak ada yang mengikatnya sehingga dapat berlalu, mudah dilupakan. Itulah mungkin sebabnya, ketika ada hal yang ingin kau lakukan, jangan dulu bicarakan ke orang lain, itu akan sulit diwujudkan. Wujudkanlah dulu, sampai orang lain akan melihat/membacanya (dengan sendiri), dan mengakuinya sendiri. Menulis bukanlah pekerjaan mudah. Karena kalau saja ia mudah, tiap penulis baik tentu dapat menulis dengan baik setiap waktu. Tapi nyatanya? Seringkali penulis dihantam oleh writers block , keadaan yang mana

Arief Balla

PERTAMA , saya ingin ucapkan Selamat Ulang Tahun buat Arief Balla. 5 Juli 2020. 5 Juli lalu entah tahun berapa (intinya usianya sekarang masih 20-an), Arifuddin kecil lahir di sebuah tempat terpencil di Sinjai.  Seperti yang pernah dia tulis, jika Anda ingin cari lokasi itu di peta, niscaya lokasinya tidak akan kelihatan. Namun entah kalau pakai bantuan aplikasi Google Maps. Di tanggal 5 Juli ini ia mengumumkan sebuah Give Away berhadiah buku yang ia posting beberapa hari lalu di laman Instagram dan Facebooknya. Ia memberi pertanyaan: cukup tuliskan tiga hal tentang merantau. Nah, mengapa kata 'merantau' yang ia pilih?  Sederhananya, mungkin karena seorang Arief ini sejak kecil sudah merantau. (Lihat halaman Tentang Penulis di buku Kepada Jauh yang Dekat, hlm 323); atas keputusannya sendiri, ia merantau ketika hendak naik kelas empat SD. Bayangkan, ia merantau dari Kabupaten Sinjai ke Kabupaten Bone Sulawesi Selatan -dengan keinginan sendiri-.  Saya rasa, sejak SD, ia sudah ber

California Consumer Privacy Act (CCPA) - Undang-undang Privasi Konsumen California

Undang-Undang Privasi Konsumen California akan berlaku 1 Juli 2020 Undang - Undang Privasi Konsumen California (CCPA) adalah undang-undang privasi data yang mewajibkan para pengguna Google AdSense untuk memberikan pilihan pada Warga California untuk memilih tidak ikut menjual informasi pribadinya, menurut persyaratan CCPA. Pemrosesan data yang dibatasi, para pengguna Google AdSense dapat memilih dari dua opsi pada akunnya untuk pengguna yang teridentifikasi oleh Google berlokasi di California. Jika para pengguna Google AdSense tidak melakukan perubahan, pemrosesan data tidak akan dibatasi dan iklan yang dipersonalisasi akan terus ditampilkan di situs yang terdaftar di Google AdSense.   Adapun dua pilihan yang dijelaskan, pertama Jika memilih opsi jangan batasi pemrosesan data, pihak Google akan tetap menggunakan data para pengguna Google AdSense seperti biasanya.  Google juga akan terus menampilkan iklan yang dipersonalisasi pada pengguna yang relevan di California. Iklan yang diper

Iqra dan tanda tanya

Iqra dan Tanda Tanya adalah buku yang ditulis Ainun Jariah, kumpulan cerita buat anak bertema ibadah sehari hari. Saya, sebagai suami Ainun heran kok bisa ya Ainun membayangkan Iqra bertanya dengan polosnya seputar ibadah seperti apa itu salat, kenapa orangtuanya bangun tengah malam lalu wudu, kenapa mesti ke panti asuhan bawa bingkisan sampai pada kenapa mesti membersihkan ranjang sebelum tidur.  Iqra, anak kami yang saat itu masih dalam kandungan (saat buku ini dibuat, ainun sementara hamil delapan bulan) bisa divisualisasikan oleh sang ibu seolah olah Iqra berusia 4 tahun.  Kita tahu, usia anak seperti itu sangat senang bertanya. Nah di momen seperti itu, penulis buku ini hendak menghadirkan apa yang seharusnya diberikan kepada anak. Yakni sebuah bahan bacaan yang menarik buat anak dan orang tua. Info lebih lanjut, saya sarankan saja Anda memesannya sekarang juga melalui pranala ini. 👶

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog