Skip to main content

Posts

411

Banyak yang memasang angka itu pada foto profil di media sosialnya. Tiga angka itu merupakan tanggal lahirnya sebuah demonstrasi besar. Media pada saat itu tumbuh seperti ketombe pada rambut lelaki yang jarang mandi, atau kotoran pada gigi manusia yang jarang disikat. Begitu banyak. Bukan hanya dari segi kuantitas, tapi kualitasnya masih perlu ditanyakan. Orang-orang pun menilai semua media pada saat itu, hanya mencari rating tertinggi, bukan kebenaran berita. Empat Satu Satu. Tanggal Empat November. Tahun 2016 ini ternyata mampu menyimpan satu bukti, bahwa pada satu hari di bulan November, manusia berdatangan dari segala pelosok memasuki Kota Ibu Kota Negara. Mereka meneriakkan kalimat takbir. Pakaiannya serba putih. Ada yang memakasi kopiah ada juga yang tidak. Barisan terdepan mereka memegang pelantang. Suaranya tak padam, walau matahari kian mencekam. Pada awalnya "aksi" yang dilakukan ratusan ribu massa yang berdatangan dari segala penjuru itu, terkesan dramatis, ha

Mengantarmu

aku sudah ter-biasa melakukan hal ini. setiap hari. pagi-pagi sekali aku sudah harus keluar dari rumah. menemuimu. mengantarmu berkeliling kawasan yang ingin kaukunjungi barang sebentar atau lama demi menghilangkan penat di dadamu. aku sudah terbiasa melakukan hal ini. setiap hari. malam-malam yang gelap. sedari mengantarmu pulang. berjarak sepuluh kilometer untuk sampai di rumahku. tiap-tiap malam. kita hanya bertemu dan berpisah. sama seperti pagi dan malam, yang senantiasa berpisah. dipisah oleh subuh dan sore. antara embun dan senja. adakah kau mau berpaling jika kembali menengok kisah kita ini? Source : https://az616578.vo.msecnd.net

Putri Karaeng

P ernikahan Batal karena Uang Panai . Judul tulisan itu tertulis jelas di sebuah surat kabar di kota ini.  *** GELISAH . Itulah yang dirasakan seorang pemuda dua puluh tahun. Pikirannya melayang menyusuri bayang yang tak pernah jelas arahnya. Sejak pertengahan tahun ini, ketika seorang perempuan datang berkenalan dengannya, seakan ada sebuah paku tertancap di bilik bambu. Paku itu diandaikan sebagai kegelisahan dan bambu itu adalah hatinya. Perlahan namun pasti, sesuatu yang menusuk itu menancapkan ujungnya tepat di permukaan yang mudah remuk.  *** TELEPON genggam Armin berdering. Sebuah panggilan masuk. Nama kontaknya terlihat jelas: Ammak.  “Ammoterekki.” “Teaki rong, Ammak. Niak inji erok kujama anrinni.”  “Ammoterek miki rong, Nak. Niak erok napawwangngangki, Bapaknu.”  Panggilan dimatikan. Sebenarnya seruan untuk pulang itu adalah perkara penting. Selama dua tahun Armin tak pernah pulang untuk sekadar menjenguk orangtuanya.

Memandangi Sebuah Foto

Fotoku:  https://3.bp.blogspot.com/-11f7rkv-M3A/WBGg0Rn0UYI/AAAAAAAAAfA/RtXydBeqFcAgTWQdrVre6gjas03qHeZuwCLcB/s1600/Galang%2BPratama.jpg KUPANDANGI  fotoku. Lama. Lama sekali. Itu foto terbaruku. Wajahku kelihatan masih muda sekali. Usia 20-an. Kupandangi lagi. Dan lagi. Sekali lagi. Dua kali. Tiga kali. Empat kali. Berkali kali. Kutatap mataku dalam foto itu dengan mataku sendiri. Tak lama kemudian... aku mendengarnya, lalu berbisik. "Jangan tergesa gesa dalam menerbitkan karya." Aku merinding. Dan jatuh. Aku bangkit kembali. Memandangi foto itu. Tokoh di dalam foto itu bercerita banyak. Ia sepertinya fasih menjelaskan dirinya sendiri. Lalu, kudengarkan celotehnya. "Dengar baik baik. Kau sudah sampai pada titik ini." Ia mulai bercerita. Kuperbaiki cara dudukku, lalu kembali menatap mata tokoh yang sedang berada di depanku. "Mengapa kau masih saja sibuk mengurus itu dan ini," katanya "padahal tujuan utamamu dalam kuliah b

Sadjak Soempah Pemuda

Source: upload.wikimedia.org Soempah Pemuda Berisi pernjataan bahwa pemuda penggerak bangsa, agen pemersatoe, dan pewudjud cita-cita bangsa berisi sikap tuk rela berkorban rela menggali nilai loehoer rela mempertahankan bahasa jangan sampai anak muda masa kini; bikin negara baroe bikin bahasa persatuan baroe bikin budaya baroe jang tak pernah dicontohkan oleh leloehoer bangsa Indonesia! anak muda doeloe, berada di depan masjarakat bukan di depan laptop anak muda doeloe, berada di depan boekoe bukan di depan gadget anak muda doeloe banjak diskoesi, banjak pula berbuat aksi njata boekan banjak berkoar di depan media sosial. sedjak 1928, hingga kini 2016, anak muda bangsa harus bangkit semangat positif, disaloerkan pada ranah positif pula tulus berkorban demi bangsa Indonesia jang dikagumi, dihormati dan dihargai! karena Indonesia, Harga Mati. Soempah Pemuda: 1. Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia 2. Kami po

Typo

Source: images.lookhuman.com SAYA membaca berita di portal online, Saya membaca karya sastra di portal online. Saya membaca karya dari pikiran penulis-penulis, misal Opini atau Esai dari media daring, media online. Dan saya menemukan ada banyak kata typo. Typo di sini kita artikan sebagai salah ketik.  Banyak sekali media yang saya baca, mempublikasikan sebuah tulisan sedang di dalamnya ada typo. Pertanyaan kemudian muncul, apakah typo ini sudah seringkali muncul ketika alat elektronik semacam smartphone dan laptop belum tersebar luas di Indonesia? Katakanlah pada era tahun 70-an sampai 90-an. Saya kembali memutar otak. Memikirkan penyebab typo ini muncul, Setelah lama merenung, saya mengambil keputusan lalu berkesimpulan: penyebab typo adalah karena penggunaan layar elektronik (seperti smartphone dan/atau laptop ). Sebab di alat itu ada berbagai bermacam warna, dan ada juga berbagai macam hal pengganggu fokus pikiran, seperti banyaknya tab yang terbuka untuk m

Sajak-Sajak Appa Sulappa

Empat Elemen dalam Tubuh Manusia yang Menguasainya dalam ber-emosi, ber-ilmu, ber-keinginan dan ber-perilaku . --- empat sajak, appa sulappa Api yang berdiri. dalam rangkaian huruf Arab, ia berarti Alif. Tegak yang memiliki emosi. lumbung utama syahwat dalam diri manusia yang dapat membakar ketika tak ditahan: dengan puasa. * Angin yang rukuk. dalam rangkaian huruf Arab, ia berarti Ha. Berongga yang menggenggam ilmu pengetahuan. medium yang menjalar. ia seperti ilmu yang memberikan pengetahuan pada manusia. ia tak bisa disekap dalam diam. -tetapi ia punya penawar, ketika demikian begitu liar: dengan salat. * Air yang bersujud. dalam rangkaian huruf Arab, ia berarti Mim. Menyesuaikan yang menguasai keinginan. menentukan segala niat. punya sifat tak terduga. yang kadang tenang di permukaan, namun beriak di pedalaman -hanya dapat ditundukkan: dengan membaca dua kalimat syahadat. * Tanah yang duduk. dalam rangkaian aksara Arab, ia adalah Dal. Rendah yang memega

Kata Ayah

ada tempat di sana kita bisa mengambil hikmah menemukan kesadaran sejati sebagai insan berakal ada tempat yang seharusnya ramai,  kian hari memprihatinkan sekali manusia lebih suka ke pusat perbelanjaan, atau mengunjungi bioskop-bioskop ternama yang tak jelas amanatnya di sana sumber ilmu dibiarkan berkerut tubuhnya koyak dimakan senyap tiada lagi dijadikan cerminan ayahku berkata: jika ilmu tak lagi bertahta maka tunggu kehancuran suatu negara --lalu aku berceletuk jadi, jika anak mudanya jarang membaca maka tunggu saja kleptokrasi meraja lela. * ayahku tertawa dan kleptokrator mengikutinya. Gowa, Oktober 2016 *Cat: celetuk: menyela secara spontan kleptokrasi: kesenangan mengambil/menerima penghasilan tambahan dengan cara tak terhormat. Source: www.clipartkid.com

Perpustakaan Digital

masih di sini di depan buku berlatar putih membayangkan sosok dari tokoh yang kubaca bisa hadir di dunia nyata. rentetan buku terhampar di hadapanku bersih, rapi, dan nyaman tempatnya dalam satu genggaman. aku masih di sini di perpustakaan tempatku berbakti pada dunia global, lokal, dan diriku sendiri. Source: www.metabod.com/ Source: www.asapglobe.com/

Ainun

Aku ingin pulang malam ini Menemuimu. Ah bukan, Aku hanya ingin hujan. * Aku ingin kembali merindukanmu Kini aku membiarkan tubuhku dipeluk dinginnya hujan. Itu yang kulakukan, demi menahan perihnya Tak berjumpa denganmu- Malam ini. 2016 Her smile

Pena Malam Ini Tak Ingin Berhenti Menuliskan Titahnya

Setidaknya, saya hanya ingin menitipkan kata kata hari ini  karena saya yakin seyakin yakinnya hidup kita takkan abadi.  Meski dalam mimpi.   Source : www[dot]clker[dot]com

Sang Penulis Sejati

Menuliskan bumi untuk dipijak manusia dan alam Menuliskan langit sebagai pelindung bumi Menuliskan dunia dan akhirat sebagai konsekuensi Menulis mimpi nyata pada sebuah kalam Ada tanda-tanda yang diberi kata sandi Ada ungkapan-ungkapan menjelma suara Ada syair rahasia yang ditulis dengan pena Ilahi Tersurat dan tersirat di alam dunia Yang hanya mampu dinalar oleh manusia pemilik akal Yang hanya mampu ditelaah oleh manusia pemilik hati Yang hanya mampu diterjemahkan oleh jiwa-jiwa perindu ilahi Maka bacalah; IQRA' Semua saling terkait dalam bingkai harmonisasi Untuk mencipta keseimbangan atmosfer bumi Bumi untuk manusia Alam hanya menjadi unsur penyelaras dalam kesempurnaan mamusia Maka berpikirlah; "Sudahkah kita membaca tulisan dari Sang Penulis Sejati?" Tanyaku, dalam kehingan di sepertiga malam. source : www[dot]therealwriter[dot]com Gowa, 4 Juni 2015 *Puisi ini pernah dimuat di Rubrik KeKeR Harian Fajar, 13 Juni 2015

Skenario Tuhan

Saat formulasi kata terurai dalam bingkisan kisah Yang terbalut kertas kusam berwarna merah Ada skenario rahasia yang sengaja dicipta Lewat tokoh nyata diantara Tuhan, dia dan kita Inginkah hati mengejewantahkan cerita Sekiranya ada cinta yang membawa derita ? Yakinlah itu hanya sebuah dinamika kisah nyata Telah termuat dalam kitab dan skenario-Nya Yang telah dimulai oleh Adam dan Hawa sejak dahulu kala Gowa, 19 September 2015 source : www[dot]mynewhitmanwriters[dot]com

Penantian

hitunglah satu persatu air mata yang jatuh bercucuran di pipimu ia bagai mahkota sendu yang meramu pilu sebab jiwa tersapu malu maka lenyaplah penantian itu jika kaupilih aku jangan biarkan resah nan ragu menyelimutimu yakinlah, kau kasihku pada Tuhanmu jualah aku mengharap. Gowa, 09 September 2015 Source : abstract[dot]desktopnexus[dot]com

Benteng Ujung Pandang

Empat abad berdiri kokoh di tanah Gowa Megah dengan tembok batu padas raksasa Sebagai markas pertahanan daerah Menjaga mahkota ‘emas’ sang raja Agar tak beralih ke tangan penjajah. Benteng eksotis menyimpan bukti sejarah Perlawanan kerajaan Gowa-Tallo dahulu kala Benteng berbentuk penyu raksasa Kuat di darat juara di laut, filosofinya. Empat kaki mencengkeram tanah Dengan kepala menghadap muara Tampak jelas formulasi berganda Siaga melahap penjajah sumber daya. Benteng Penyu, benteng Ujung Pandang Masih kekar berdiri hingga sekarang Menjadi situs peninggalan para pahlawan Bagi generasi muda dan kaum pendatang. Lantangkan namamu, bahwa kau  benteng Ujung Pandang Bukan Fort Rotterdam.  Sebab Nederland, sudang lama berpulang. Makassar, 13 Juli 2015 Source abstract[dot]desktopnexus[dot]com

Kisah yang Belum Sempat Kutulis

Aku punya kisah yang belum sempat kutulis Masih tesimpan rapi di dalam hati. Aku mencoba mendiamkannya Mencari saat tepat untuk bisa mengangkatnya lewat puisi. Tapi sekali kucoba menuliskannya, hilang semua Yang Maha Ada. Aku masih tak dapat menuliskannya, bahkan dengan tinta sebanyak air di lautan Dengan pena seluruh reranting yang patah. Tak mampu aku membahasakannya. Aku masih berada dalam renungan dalam tentang-Mu. Saat-saat dingin merobek sisi terluar dari kulitku Dalam perjumpaan yang menggairahkan pada setiap malam Aku hanya tertunduk dengan pena yang masih terselip di antara ibu dan telunjuk jariku. 2016 Source : clipartkid[dot]com

Tak Terdengar

Aku harus diam di balik tetesan hujan sore ini Meski dingin terus menyergap hati Saat rangkaian senyum tak pernah terurai Aku harus diam dan menyendiri dalam sepi Sambil menari nari bersama angin bahari Aku harus diam saat khayalku mulai terprovokasi Atas bisikan angin yang ingin membawaku pergi Aku harus diam meski kutahu semuanya palsu belaka Hanya retorika yang tak sampai logika Aku harus diam saat kusadar pilihanku ternyata salah Bahkan dalam kebisuanku, mereka berbahagia Nangkring jadi penjabat daerah! Kini aku bisu karena dibisukan. 2015 Source : noisetrade[dot]com

Film yang Belum Selesai

aku sedang membayangkan kau sedang berada di pemutaran film ini disaksikan oleh banyak pasang mata beradu dalam pergolakan darah yang tak berkesudahan. seketika kau tersenyum. tapi kau enggan berbalik ke arahku aku memanggilmu dari balik layar bioskop ini tapi kau tetap setia memainkan peranmu. aku pun masih setia dalam kesabaranku sesabar menanti selesainya tokoh yang kau wakilkan hingga ketika kau membuka tirai itu petanda selesainya film, lalu matamu memeluk seluruh kursi di hadapanmu. dan kau mendapatiku.  tidak lagi menemui saya. April, 2016 Source : beliefnet[dot]com

Perhatian Tak Cukup dengan Menulis (Status)

Perhatikanlah seseorang yang memerhatikanmu. Sebab sekali saja kau tidak berbalik ke arahnya, maka ia akan marah.  Marahnya adalah ungkapan bahwa ia peduli. Sebuah pembuktian itu perlu. Jika kau punya pasangan, dan ia sedang ada jarak denganmu, maka perhatikanlah ia. Ia ingin tahu, kau baik baik saja di sana? Ya, meski kau seorang penulis, mungkin, kau tetap perlu memerhatikannya. Bukan dengan sibuk menulis dan membaca. Itu bukan alasan yang ber-perasa-an, baginya. Ya, bagi pasanganmu. Ia akan tetap menanti perhatian dalam bentuk nyata. Saat suaramu benar benar menggetarkan hatinya dan seketika itu di dalam hatinya ia berkata: "Alhamdulilllah.. ia baik baik saja." dengan senyum lega ia juga sesungguhnya sedang berdoa untukmu. Mamuju, 3 Juli 2016 Source : mgp[dot]me

Inilah Isi Tas MgP

AKU selalu membawa orang-orang cerdas di dalam tasku, sesekali mereka kuajak bercakap satu per satu. Ini yang membuatku tak pernah sepi, saat jauh darimu. Mereka -penenang saat rinduku padamu bertamu- telah menjelma jadi buku.  #MgP Source : wheretoget[dot]it

Seuntai Kata tentang Jarak, untukmu yang Menyimpan Rindu

"Jika kepulanganmu ke kampung halaman adalah hal baik untukmu, maka pulanglah, jangan tunggui aku yang tak jelas ini. Sebab keluargamu lebih membutuhkanmu daripada aku, meski aku selalu berdusta dalam hal seperti ini. Jika kesepian merenggut batinmu, maka tulislah puisi indah atas namaku di dalam diarymu dan jangan ditahan air mata itu jika ia meronta ingin keluar. Sebab hanya dengan itu kau mengobati sepimu, saat aku belum sempat hadir merangkai cahaya, membalut sepi dengan sentuhan hangatnya cerita terbaru yang kusiapkan untuk kau dengar. Kau seharusnya berterima kasih atas perpisahan sementara ini, karena antara kau dan aku sama-sama tak ditakdirkan untuk mengetahui apa maksud Tuhan di antaranya -yang kita berdua tahu- punya sifat (Yang) Maha Tahu. Sebab sebaik-baik jarak adalah permainan pikiran. Kau bisa meminta pikiranmu untuk melukis rindu, sepi, keduanya atau tidak keduanya. Dan kelak pasti kauakan tahu rasanya saat kita disatukan kembali dalam sebuah pertemu

Seuntai Kata tentang Jarak, untukmu yang Menyimpan Rindu

"Jika kepulanganmu ke kampung halaman adalah hal baik untukmu, maka pulanglah, jangan tunggui aku yang tak jelas ini. Sebab keluargamu lebih membutuhkanmu dari pada aku yang membutuhkanmu, meski aku selalu berdusta saat dalam hal seperti ini. Jika kesepian merenggut batinmu, maka tulislah puisi indah atas namaku di dalam diarymu dan jangan ditahan air mata itu jika ia meronta ingin keluar. Sebab hanya dengan itu kau mengobati sepimu, saat aku belum sempat hadir merangkai cahaya, membalut sepi dengan sentuhan hangatnya cerita terbaru yang kusiapkan untuk kau dengar. Kau seharusnya berterima kasih atas perpisahan sementara ini, karena antara kau dan aku sama-sama tak ditakdirkan untuk mengetahui apa maksud Tuhan di antaranya -yang kita berdua tahu- punya sifat (Yang) Maha Tahu. Sebab sebaik-baik jarak adalah permainan pikiran. Kau bisa meminta pikiranmu untuk melukis rindu, sepi, keduanya atau tidak keduanya. Dan kelak pasti kauakan tahu rasanya saat kita disatukan k

Jurusanmu adalah Takdirmu

KADANGKALA takdir juga ditentukan di mana (jurusan) kita lulus. Walau harapan awal tak sepenuhnya berada pada pilihan itu. Ini membuktikan, sepertinya ada "tangan" lain yang berperan penting. Urusan pendidikan di perguruan tinggi, akan membawa dampak dengan derajat manusianya jadi lebih tinggi (disegani di hadapan orang sekitarnya dan di hadapan Tuhannya. Tidak termasuklah bagian mereka yang disegani karena memeroleh jabatan tinggi-itu segan yang palsu). Ini tergantung pada manusianya: Berapa banyak buku yang ia "baca" dengan penuh konsentrasi dan ia mampu me"nulis"kannya. Saya pikir demikian. * Saya pernah merasakan saat pengumuman tiba, namaku dinyatakan: "Maaf, Anda tidak lulus." Saya pikir selain karena kesalahan penempatan jurusan, juga karena doanya orang-orang yang dekat denganku hari ini. Upaya terbaik-setidaknya menurut saya-adalah dengan selalu menulis apa pun yang kita rasakan. Entah itu karena lulus atau pun belum lulus. * Se

Diam dalam Dosa

Liang derita di batu nisan Tak bergerak; diam Penuh bisu dalam keheningan. Aku teringat akan dosa Saat tubuh tak bergerak; kaku Dalam lantunan suara adzan. Yang memanggil Begitu syahdu Begitu peka Tuk menolong diri dan jiwa Akankah aku berpindah Dari tempat duduk manisku saat ini? Atau terus berbuat Tanpa mengerti makna Dari sebuah pesan Yang baru saja terdengar Oleh indra dari Sang Pencipta? Sungguh aku berdosa!                               Mei 2015 Source :  www.deoluakinyemi.com

Persetujuan yang Tak Akan Pernah Kusetujui

Gegara henpon kerenmu pula, kau memperlihatkan yang seharusnya tak terlihat. Di depan mata maya. Saya tahu, imajinasimu terlalu liar, anganmu lebih bijaksana daripada novel yang kubaca. * Dan kini saya harus pura-pura tutup mata, tak pernah tahu makna lirik lagu di henponku yang selalu kau putar dulu, hingga kini, dan aku pun masih setia mendengarnya. Tapi, dengan linangan airmata.

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog