Skip to main content

Posts

AKHIR BULAN YANG BERAKHIR PENUH DEBAR

Tak seperti bulan bulan sebelumnya. Ada yang berbeda di penghujung Agustus ini. Yang paling terasa adalah persoalan keuangan yang semakin hari makin menipis. Bahkan boleh dibilang sempat minus. Proses panjang kini sedang kami tempuh menuju ... ya semoga (masa depan yang cerah). Memang tak mudah dalam merintis. Berbulan bulan merasakan "kepahitan". Banting tulang mengerjakan banyak hal sekaligus. Memikirkan berbagai macam bidang. Sehingga efek seperti denyut di kepala kadangkala terasa sekali. Mulai awal Agustus ini hingga menjelang penghabisan yang penuh debar. Bahkan tanggal 30, semuanya menjadi puncak. Kemarahan, debar dan air mata sempat terasa. Bahkan pengeluaran terus mengalir deras tiap hari. Pemasukan nihil 1 rupiah pun di akhir itu. Banyak yang belum terbayar! Semuanya datang secara bersamaan. Tapi, lantas aku mesti marah pada dzat yang maha mengatur? Tentu tidak. Aku terus mengikuti skenario yang sedang diberikan untuk keluargaku dan untuk diriku secara pribad...

MIMPI YANG DIWUJDUKAN BARU SETELAH NIKAH

INI BERMULA sejak tiga tahun lalu, tepatnya 2015 silam. Saat itu saya dengan semangat semangatnya menulis dan mencari tahu apa itu dunia kepenulisan (dan juga pada akhirnya, dunia perbukuan). Tiga tahun sebelumnya, saya membikin blog pertama saya. Saya curahkan segala isi hati lewat wadah itu. Dari situ saya belajar berproses. Akhir 2015, buku pertama saya terbit di salah satu penerbit indie di Jogja. Bukan waktu sebentar menyiapkan semua penerbitan (dan biaya) buku perdana saya untuk terbit kala itu. Sebelum akhirnya terbit di Garudhawaca, naskah kumpulan puisi saya itu saya kirimkan ke salah satu penerbit indie yang saya kenal lewat sebuah event kepenulisan berhadiah paket penerbitan gratis di FB (dengan syarat buku antologinya itu harus dibeli lagi setelah terbit). Di belakang hari, ternyata naskah buku saya tidak diacuhkan. Bukan hanya itu, setelah saya susah payah membuat cover buku saya sendiri dan belajar mengeditnya, rupanya setelah buku dikirim ke saya, nomor ISBN y...

Bagaimana Cara Mencintai yang Sebenarnya

"Cinta yang matang adalah bila Anda mencintai pasangan Anda apa adanya." -- Mark Goulston, Psikiater University of California (Dikutip dari Majalah Ayahbunda, edisi 1993, h. 68) Lebaran Iduladha 1439 H, Bontonompo Gowa

Spesialisasi Gender di Hari Lebaran

LAKI LAKI itu datang sore hari. Mertuanya sudah menunggu sejak pukul satu siang. Pekerjaan dan jalan yang macet menjadi alasan basi laki laki itu kepada ibu istrinya. Ketika sampai, tak berselang lama, dilihatnya dua perempuan di rumah itu sedang sibuk menyiapkan makanan. Sang mertua perempuan dan adik ipar menguliti bawang merah. Istri laki laki itu kemudian turut membantu. Perempuannya memotong kentang dan segala macam rempah rempah. Laki laki itu ke tempat duduk. Tak lama berselang, tersedia makanan dan teh hangat di meja. Laki laki itu menyeruputnya. -Interval- Laki laki itu pun sibuk main hape. Melihat berita terkini yang hanya berisi pendapat orang orang di fesbuk. Orang orang sibuk dengan ucapan mohon maaf yang dikatakan berulang ulang. Setiap hari lebaran tiba, ucapan kopi paste itu pasti dituliskannya kembali. -interval- Kembali ke perempuan yang bekerja di dapur. Ibu dan dua anak perempuannya sudah hampir menyelesaikan makanan hari lebaran. Malam ...

Melihat Seorang Pria Mengendarai Sepedanya dengan Cara Unik

KAMIS sore, sehari sebelum dirgahayu tahun 2018 RI, saya melihat langsung kejadian aneh sekaligus menegangkan. Pasalnya di tengah perjalanan saya menuju rumah istri. Tepatnya di Jalan Poros Pallangga, Gowa. Sekitar 1 km dari jembatan kembar Sungguminasa, saya melihat seorang pria (30) mengendarai sepedanya. Akan tetapi yang unik adalah gayanya. Badannya dibalik ke belakang. Dan sepeda tetap melaju ke depan. Pria yang memakai songkok dan masker hitam itu duduk di stir sepedanya sambil kakinya yang terus menggerakkan pedal. Foto: Arsip Pribadi Tangannya digoyang goyangkan di depannya. Sambil sesekali memerhatikan para pengendara yang lewat. Saya melajukan motor. Setelah melihat dan mengamati pria "aneh" itu, saya tiba tiba berpikir untuk mengabadikannya. Akhirnya saya ambil kiri. Kukoceh segera gawaiku dari tas. Saya kemudian kembali menyalakan mesin kendaraan. Tangan kiri memegang hp, tangan kanan memegang pedal gas. Namun, saya sudah sempat mengabadikan ...

Surat Buat Kang Maman Suherman

Oh iya kang, sedikit saya punya cerita. Ketika Kang Maman jadi pembicara pada kegiatan literasi yang diadakan di kampus 2 UIN Alauddin Makassar | Foto: mediaukkiri.blogspot.com Persoalan direspon atau tidak itu urusan belakangan. Yang penting dibaca, sudah cukup bagi saya. Saya mahasiswa UIN Alauddin (lulus S1 2017 lalu, skrg masih semester 1 kuliah pasca). Sebetulnya saya cuma ingin agar cita cita yang dulu diimpikan oleh Bapak saya bisa terwujud. Waktu saya masih usia 1 tahun bapak saya bermimpi bisa jadi dosen. Tp, saya kuliah pasca bukan paksaan. Hanya saja sy masih dibiayai oleh orangtua, krn pekerjaan saya sekarang belum bisa memenuhi pembayaran spp kuliah saya sebesar 4,1jt per semester. Saya kuliah memang karena saya (masih) suka dengan dunia akademik, dunia kampus. Bahkan ke depan saya pun berharap bisa jadi pengajar di perguruan tinggi islam. Meskipun saya dan keluarga orang Gowa, tapi orang tua saya sekarang tinggal dan menetap di Mamuju. Bapak saya kerja di p...

Menjenguk Kenangan di MTs Aisyiyah Sungguminasa Gowa

Galang dan Ainun di SMP/MTs Aisyiyah Sungguminasa Gowa, 16 Juli 2018 Foto : Siswa MTs Kelas VII/TN Tahun Ajaran 2007/2008, saya mulai masuk di SMP/MTs Aisyiyah Sungguminasa. Ya, sekolah ini menjadi batu loncatan bagi saya, sebab menemukan seorang guru baik bernama Pak Sudirman (Guru Mapel Matematika, yang baru hari ini saya ketahui kalau beliau sudah pensiun, tapi masih tetap mengabdi) dan Ibu Munasiah (Guru Biologi yang sekarang menjabat kepala perpustakaan sekolah ini). Asal mula saya menyenangi ke dua mapel tersebut berkat dua guru itu. Saya masih ingat ketika masih duduk di kelas VII, ketika pelajaran berlangsung, tiba tiba saya mendapat panggilan oleh seorang siswa kelas IX. "Kamu dipanggil sama Pak Sudirman," katanya. Saya heran, guru itu adalah guru senior dan sangat disegani oleh siswa di sekolah ini, tapi saya dipanggil oleh beliau untuk datang ke kelasnya. Kala itu beliau mengajar Matematika di kelas IX. Sesampai di kelas saya pun seketika diberi kap...

Pulang Apa yang Kau Cari?

AKU kembali merasakannya. Setelah sekian lama kutulisi waktu. Perasaan yang entah. Pergi dan kembali. Ketika titik terendah menyapa, seakan tak bisa melakukan apa apa. Bahkan seolah diri tak mampu menerjemahkan kehendaknya sendiri. Apa definisi pulang? Masih berputar di pertanyaan itu. Apakah pulang adalah kembali bercermin kepada diri sendiri? Pulang yang berarti kembali menengok diri sekaligus mengorek sampai bersih sisa sisa kotoran dan kenangan di dalamnya? ATAU APA? Pulang apa yang kaucari?  Apakah pulang ke tempat di mana kau dibesarkan? Di mana kau masih ingat tanahnya, pasirnya, debu dan pohon pohon di sekelilingnya, di mana ada teman masa kanak kanak, tanah tempat kakimu berpijak saat kecil dulu? Tanah di mana kau bisa bermain sepanjang waktu dan tak takut kotor, meski seringkali ibumu melarang? Di mana kampung halamanmu? DI MANA? Ataukah kampung yang kau maksud, ada di dalam dirimu? Ketika kau benar benar telah dewasa, baru kau akan tahu? Pulang.., a...

Cara Agar Doa Terkabul

Foto foto: Arsip Pribadi OKE saya punya cerita tentang kejadian beberapa hari silam. Kisah itu sebenarnya dimulai sejak Mei 2018. Doa kami sederhana kala itu: "Semoga buku kami bisa selesai cetak dalam waktu yang pas."  ***  Akhir April 2018, setelah kami menikah, istriku, Ainun Jariah berniat mencetak ulang bukunya. Kumpulan Cerpen Kisah Kita Terbatas dan Novel Rindu di Tepi Senja.  Akhirnya setelah proses penyuntingan yang memakan waktu berbulan bulan, barulah pada 10 Mei lalu kami mengirimkan naskah ke dua buku itu ke penerbit. Tak hanya sampai di situ. Ada beberapa halangan yang sempat terjadi, sebetulnya. Mulai dari perubahan sampul dan isi Novel sampai pada perpindahan penerbit. Namun akhirnya semua kami jalani dengan lapang dada. Tanggal 20 Mei 2018, naskah fixed itu pun dikirim untuk segera dicetak. Bukti Pengiriman Pos Butuh waktu kurang lebih satu pekan buku itu dicetak. Akhirnya, tanggal 1 Juni, penerbit akhirnya mengirim buku pesan...

Empat Cara Agar Nama dan Foto Kamu Bisa Muncul di Mesin Pencari Google

BANYAK yang ingin melihat ketika namanya diketik di mesin pencari, maka yang muncul adalah foto dan tulisan tentang dirinya. Nah, bagaimana caranya agar foto dan tulisan tentang dirimu bisa muncul di halaman mesin pencari sekelas Google ? Coba perhatikan, mengapa artis dan penulis terkenal namanya bisa dengan mudah tampil di mesin pencari Google? Ya, jawabannya mudah, karena dia sudah dikenal, bukan? Namun bagaimana caranya buat kita yang belum terkenal? Caranya mudah sekali, coba klik nama "Muh. Galang Pratama" dan saksikan apa yang muncul. ( He he , daripada ambil contoh nama lain, mending pakai nama sendiri 😆😁). Beberepa cara yang sudah saya praktikkan dan kurang berhasil (#eh, maksudnya lumayan berhasil 😛), yaitu: Buat Blog dan Tulis tentang Keseharianmu Source: Diolah dari jpompey.com Kalian boleh saja membuat blog gratis dengan waktu lima menit. Ya, serius, hanya lima menit. Silakan klik  blogger.com  atau  wordpress.com.  (Tapi, saran jika ...

Kata yang Kupikirkan dan Kutuliskan dalam Lima Menit Pertama

Source: money.cnn.com Source: iconfinder Semangat Lelah Pusing Bingung Entah Komputer Sepi Cemburu Luka Masa Rindu Burung Angin Lampau Ulang tahun Senyum Peluk Kasih Tidur Manja Mengatur Mengajar Menepi Debu Belanja THR Kosong Perempuan Puisi Rugi Tertinggal Sembarang Biasa Hari Tulisan Opini Koran Meski Pulang Teman Sajak Buku Penerbit Usaha Kirim Mayor CV Jendela Ruang Huruf Rumah Kertas Mamuju Disuruh Kursi Jaringan Lupa Membayar Pakaian Songkok Hujan Pesawat Pergi Kota Kerja Dinas Digital Nyala Lampu Suara Ribut Hampir Habis Blog Portal Nah Tanda Seru

Kebohongan Sedarah

Hari ini, siang terik di penghujung Mei. Saya duduk sendiri di depan pintu kedatangan, bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Sembari menunggu orang yang melahirkanku datang dari Mamuju, kudengar dua perempuan di sampingku sedang asyik saling kelahi. Tapi tak ada kontak fisik. Suaranya saling memotong satu sama lain. Seorang perempuan yang berusia sekitar 37 tahun sedang menggendong anaknya yang masih bayi dan seorang perempuan yang berusia cukup tua, sekitar 60-an tahun. Hal yang merisaukan menurutku adalah ketika perempuan yang lebih muda itu seakan membentak sang perempuan yang lebih tua. Baru saya perkirakan belakangan, jika perempuan yang lebih tua itu kemungkinan adalah ibu si perempuan yang lebih muda. "Mana itu uang?" "Ih, tidak kutahu." "Diliat mi sebentar, bisa ji dicek di buku rekening kalau sudah dicetak!" "Bagaimana bisa? Tidak mungkinka saya bohongi kamu." "Ih tapi lari ke mana pale itu uang?" *** Si anak k...

Bagaimana Saya Membuat Opini

Bagaimana cara menulis opini agar dimuat di media massa. Saya telah merangkumnya di sini. Menjelaskan secara padat dan ringkas agar mudah dipahami oleh semua kalangan yang berminat tulisan opininya dimuat di media massa. Awalnya saya buat tips ini untuk konsumsi pribadi, sehingga saya buat ini lewat aplikasi power-point di hp saya dan isinya saya ketik menggunakan dua jempol tangan saya. Tapi, karena ingin berbagi, makanya saya sunting kembali tulisan ini dan akhirnya saya berpikir tak ada salahnya jika ini di- share di blog. Nah, silakan klik tautan di bawah ini untuk melihatnya segera: Share Cara Membuat Opini by M Galang Pratama.ppsx - 2 MB Baca Juga: Apa Saja yang Bisa Kau Tulis

Puisi: Bulan Ramadan

Bulan Ramadan Perumahan di atas Kuburan Gowa, 2018 Sebuah batu nisan di atas tanah yang ingin dibangun perumahan. Gambar ini diabadikan pada pertengahan Mei 2018 berlokasi di Kab. Gowa

Kilas Balik: Sebuah Ingatan yang Belum Tentu Berguna

Mei dan hari ini mengingatkan banyak orang tentang sebuah kenangan dua dekade silam. Peristiwa apa gerangan? Ya, 1998 menjadi tahun ini abadi di ingatan sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebab saat itulah Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, turun dari takhtanya. Source: Postingan akun IG @potret_lawas Sampai-sampai Koran Nasional Amerika Serikat, The New York Times , edisi 21 Mei 1998, menjadikan berita itu sebagai headline . Koran itu juga menulis judul besar dengan huruf kapital: "SUHARTO, BESIEGED, STEPS DOWN AFTER 32-YEAR RULE IN INDONESIA" Apa yang menarik dengan ingatan itu di hari ini? Secara sadar kita diingatkan tentang sebuah tuntutan yang saat itu disampaikan oleh beberapa Mahasiswa yang (masih) mewakili (suara) masyarakat. Beberapa poin utama yang menjadi tuntutan terbesar saat itu ialah: Penegakan Supremasi Hukum Pemberantasan KKN Mengadili Soeharto dan para kroninya Amandemen Konstitusi Pencabutan Dwifungsi ABRI Pemberian Oton...

Tulisan Pendek Tanpa Titik dan Ingatan Panjang Tanpa Spasi

Pukul tujuh pagi saya berangkat dari Sungguminasa Gowa ke Kecamatan Bontonompo butuh satu jam perjalanan pulang pergi mencapainya setelah itu perjalanan dilanjutkan ke jalan Cendrawasih tempat kantor berada dan singgah beberapa jam hingga ketika siang datang dengan teriknya yang menggelora perjalanan itu dilanjutkan menuju Balaikota Makassar dan melangkahkan kaki di beberapa ruang sepi lalu menemui orang orang yang hanya melempar harapan saya lalu keluar kemudian mengendarai motorku menuju jalan Jendral Sudirman melewati Monumen Mandala yang mengingatkanku tentang sebuah usaha pembebasan Irian Barat lalu kemudian melewati MTC Karebosi sebuah pusat perbelanjaan yang sekarang tampak sepi karena orang orang lebih suka belanja dari kamarnya hanya dengan satu klik sehingga orang orang malas lagi menemui penjual yang terus menawarkan barang dagangannya yang mulai tak laku saking banyaknya orang yang menawarkan dan kurangnya pembeli lalu perjalananku kulanjutkan ke tujuan berikutnya yaitu me...

Saya

My photo
M. Galang Pratama
Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Anak dari Ibu yang Guru dan Ayah yang Petani dan penjual bunga.

Tayangan Blog